Bagaimana Membuat Penelitian Tindakan Kelas? - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Bagaimana Membuat Penelitian Tindakan Kelas?

Materi Diklat GGDN:
Bismillahirrahmanirrahim
Seminar Online Grup Guru Dahsyat Nusantara Angkatan 18
Senin , 28 Agustus 2017
Narasumber : Ibu Witra Ria Rahmi, S. Pd
Tema. : Penelitian Tindakan Kelas
Mira Mod GGDN:
Sahabat guru dahsyat bertemu kembali kita di seminar hari ini yang selalu kita nanti.. 
Hari ini kita akan mendapatkan ilmu yang akan membuat kelas kita semakin kreatif. Yaitu ilmu Penelitian Tindakan Kelas yang akan disampaikan oleh Guru Muda suka berbagi ilmu ibu Witra Ria Rahmi S. Pd… πŸ˜ƒ
Assalamualikum warahmatullahhi wabarakatuh
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena masih diberikan kesempatan untuk mengukuti diklat online kita pada hari ini.
Selawat dan salam tidak lupa kita ucapkan untuk nabi kita yakninya Muhammad SAW.
Perkenalkan Bapak ibu.. Saya Witra Ria Rahmi,, biasa dipanggil bu witra.. Kali ini selama 2 jam kedepan, bapak ibu dan juga saya akan sama2 berdiskusi ttg PTK.
Insyaallah..selama satu bulan ini kita akan sama2 berdiskusi tentang PTK.
Sebelum kita mulai, marilah sama2 niatkan pelatihan kita ini karena Allah dan hendaknya berkah untuk kita semua dan nantinya dapat diterapkan diekolah masing2. Aamiin.
Baik bapak ibu.. kita mulai saja diklat kita hari ini denga tema PTK ( Penelitian Tindakan Kelas)
Pembahasan kita hari ini
Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, yang berarti penelitian dengan melakukan tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat.
Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.
Mari kita lihat.. apa itu pengertian PTK menurut para ahli.
Untuk mempermudah memahami pengertian PTK maka berikut akan diuraikan pengertian tiga unsur atau konsep yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yakni :
1. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitass proses belajar mengajar.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Berikut ini pengertian PTK menurut para ahli :
1. Menurut Hopkins, “PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan – tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
2. Menurut Kemmis dan MC. Taggart yaitu :  “PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
3. Menurut Kasihani PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari – hari.
4. I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit; Noehi Nasution merumuskan pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.”
5. Menurut Bahri (2012:8), Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk  memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat kita simpulkan..  Penelitian Tindakan Kelas adalah perbaikan dan  peningkatan layanan pembelajaran. Dengan demikian guru akan lebih  banyak  berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran, dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Dengan  kata  lain, guru akan lebih banyak  mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif, dan bukannya bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari penelitian tindakan  kelas yang dilakukan itu.
Penelitian kelas memiliki perbedaan dengan penelitian tindakan kelas. Apabila diamati dari aspek peneliti, penelitian kelas dilakukan oleh peneliti yang bukan dari kalangan guru. Atau dapat dilakukan oleh guru tapi bukan guru mata pelajaran saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Ijin bertanya bu, apakah penelitian tindakan kelas dengan penelitian kelas sama atau tidak bu?
Suatu hal yang ada dalam penelitian tindakan kelas diantaranya memiliki ciri utama belum tentu ada tindakan perbaikan meskipun memiliki tempat penelitian yang sama dengan penelitian tindakan kelas, yaitu dilaksanakan di dalam ruangan kelas pada umumnya. Peran guru dalam kelas merupakan bagian yang diamati oleh peneliti, sehingga guru merupakan subjek penelitian kelas atau bagian yang diamati hingga selesainya penelitian.
Dalam proses pengumpulan data dilakukan oleh peneliti, bahkan hasil penelitian kelas menjadi milik peneliti dan belum tentu dimanfaatkan oleh guru. Demikian juga dalam hal kegunaan penelitian kelas tersebut kebanyakan untuk pengetahuan pengaruh terhadap pembelajaran yang diberikan guru.
Saat ini pak..membuat ptk bukan hanya sekedar membuat penelitian di kelas kita untuk meningkatkan hasil belajar siswa.. tapi PTK saat ini dijadikan bahan sebagai bahan kenaikan pangkat guru.
Satu lg bu witra PTK adalah penilitian yang dilakukan untuk mengubah pangkat, golongan atau jabtan guru ke arah yang lebih tinggi. 😁😁😁😁
Jadi bonus pak..bisa mengasah kemampuan menulis, pembelajaran dikelas terperbaiki dan bisa naik pangkat juga. Komplit kayaknya pak 😁
Mari kita liat apa itu tujuan dari ptk?
a. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah: 
1. memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
2. meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima
3. memberikan kesempatan kepada guru untuk berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya (Mulyasa, 2011 :89).
Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pembelajaran, merupakan upaya pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukan.
Kapan nya itu tergantung ibu, kapan ibu mau memulainya 😁 ?? misalnya  di awal semester.. bisa utk TK kok bu.. contohnya : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU WARNA PADA SISWA TK ……. TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Bu witra tanya lg, kpn ptk itu dilakukan dan bisa tdk ptk dilakukan untuk taman kanak kanak?
Bener sekali pak.. bisa di TK, SD, SMP, SMA, SMK.
Berdasarkan tujuan dan manfaatnya. Ptk bisa dilakukan di semua jenjang sekolah
Tujuan melakukan penelitian tindakan kelas  yang paling lugas adalah untuk peningkatan dan atau perbaikan praktek  pembelajaran  yang seharusnya dilakukan oleh guru. Saat ini  masyarakat  kita berkembang begitu cepat. 
Akibatnya tuntutan terhadap layanan  pendidikan yang harus dilakukan oleh guru juga meningkat. Penelitian tindakan merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan  dan atau memperbaiki layanan pendidikan bagi guru dalam konteks pembelajaran di kelas. Bahkan McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya  Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dan memiliki konteks dengan proses pembelajaran.
Manfaat ptk yg lainnya : Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
 antara lain mencakup:
1. Inovasi pembelajaran,
2. Pengembangan kurikulum  di  tingkat  sekolah dan di tingkat kelas, 
3. Peningkatan profesionalisme guru.
Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk  mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan  kelasnya.  Guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke  tahun.  Oleh sebab itu jika guru melakukan penelitian tindakan kelas  dari  kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak langsung ia  telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran
4 Langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Secara keseluruhan, pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdapat empat langkah dalam satu siklus pembelajaran yang harus terpenuhi. Keempat langkah ini terus berjalan sampai ditemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Keempat langkah dimaksud adalah :
1. Menyusun rancangan tindakan (perencanaan).
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana penelitian tindakan kelas dilakukan. Peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta-fakta yang terjadi selama pengamatan berlangsung. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan selera guru (peneliti) agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat terjadi dengan wajar tanpa merubah pembelajaran sebelumnya.
2. Pelaksanaan.
Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas diimplementasikan atau diterapkan dan yang perlu diperhatikan adalah harus ada komitmen guru untuk tetap mengikuti rancangan yang telah direncanakan sebelumnya tanpa merubah kewajaran berprilaku, serta hindari situasi kekakuan, artinya biarkan mengalir seperti biasa supaya informasi yang diperoleh akurat.
3. Pengamatan.
Pada saat pengamatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran, akan sangat sulit apabila peneliti (guru) juga bertindak sebagai pengamat. Dua cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, pertama dengan menjamin obyektifitas reflesi atau evaluasi atas pembelajaran dan yang kedua dengan memanfaatkan media informasi seperti kamera CCTV. Pada umumnya peneliti (guru) memanfaatkan teman sejawat untuk membantu mengamati kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi atau pantulan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri kembali perjalanan pelaksanaan pembelajaran dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama pembelajaran. Kegiatan refleksi biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan, namun ada kalanya rencana harus dibuat secara khusus lebih- lebih jika ada keperluan (kebutuhan) khusus untuk melakukan satu kegiatan.
Langkah-langkah dalam PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang melalui 4 tahap yaitu: rencana, pelaksanaan, pengamatan, refleksi..
Kalau ke 4 tahap ini sudah dilaksanakan secara baik dan benar berarti seorang guru sudah bisa mengembangkan kemampuan profesinya secara professional. 
Dalam kegiatan belajar merencanakan dan melakukan tindakan dapat dilakukan dengan 4 langkah utama, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merencanakan penelitian tindakan kelas
4. Melaksanakan penelitian tindakan kelas
1. Tahap perencanaan.
Langkah pertama pelaksanaan PTK adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.
1). Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam menyusun rencana PTK adalah melakukan identifikasi permasalahan. Identifikasi ini mirip seperti diagnosis yang dilakukan oleh dokter kepada pasiennya. Jika diagnosisnya tepat, maka obat yang diberikan pasti mujarab. Sebaliknya, jika diagnosisnya salah, maka resep obatnya pasti juga tidak tepat sasaran. Demikian pula dalam PTK, identifikasi yang tepat akan mengarahkan pada hasil penelitian, sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar siswa. Sebaliknya, identifikasi masalah yang keliru hanya akan membuat penelitian menjadi sia-sia, disamping memboroskan waktu dan biaya. Identifikasi masalah menjadi titik tolok bagi perencanaan PTK yang lebih matang.
Empat langkah yang dapat dilakukan agar identifikasi masalah mengenai sasaran.
a. Masalah Harus Rill, masalah yang diangkat adalah masalah yang dapat dilihat, dirasakan, dan didengar secara langsung oleh guru.
b.  Masalah Harus Problematik
Banyak masalah di sekolah, tetapi, tidak semua masalah layak diangkat dalam PTK. 
c. Manfaatnya Jelas
Hasil penelitian harus bermanfaat secara jelas. Tentu, hal ini berkaitan erat dengan kemampuan dalam mengidentifikasi atau mendiagnosis masalah. Hasil PTK harus dapat dirasakan, bagaikan obat yang menyembuhkan. Untuk mendapatkan manfaat PTK yang maksimal, harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut dibiarkan? Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut berhasil diatasi? Dan, tujuan pendidikan mana yang akan gagal jika masalah tersebut tidak teratasi? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menuntun para pelaku PTK untuk dapat menemukan hasil atau “obat” yang mujarab.
d. Masalah Harus Fleksibel
Masalah yang hendak diteliti harus bisa diatasi dengan mempertimbangkan kemampuan peneliti, waktu, biaya, tenaga, sarana prasarana, dan lain sebagainya. Jadi, tidak setiap masalah yang riil, problematik, dan bermanfaat secara jelas dapat diatasi dengan PTK.
2). Analisis Penyebab Masalah dan Merumuskannya
Langkah kedua dalam merencanakan PTK adalah menganalisis berbagai kemungkinan penyebab munculnya permasalahan yang diangkat. Jadi, setelah menemukan masalah yang rill, problematik, bermanfaat, dan fleksibel, maka masalah tersebut harus ditemukan akar penyebabnya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menemukan penyebab masalah. Beberapa di antaranya adalah dengan menyebar angket ke siswa, mewawancarai siswa, observasi langsung, dan lain sebagainya. Di samping itu, peneliti juga bisa melakukan wawancara dengan siswa dan observasi langsung. Kemudian, semua data dari segala sumber tersebut dikumpulkan dan dianalisis secara kolaboratif sehingga penyebab utama munculnya masalah dapat ditemukan.
Akar masalah tersebut harus digali sedalam-dalamnya sehingga ditemukan akar masalah yang benar-benar menjadi penyebab utama terjadinya masalah. Akar masalah inilah yang nantinya akan menjadi tolok ukur tindakan. Dengan menemukan akar masalah, maka sama halnya dengan si peneliti telah menemukan separuh dari solusi masalah. Sebab, solusi masalah sebenarnya merupakan kebalikan dari akar masalah.
3). Ide untuk Memecahkan Masalah
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa akar masalah menjadi tumpuan bagi rencana tindakan untuk mengatasi masalah. Rencana tindakan sebagai langkah mengatasi masalah inilah yang disebut dengan ide orisinal peneliti. Tetapi, sebelum memutuskan tindakan apa yang akan dikenakan kepada siswa, peneliti harus mengembangkan banyak alternatif sebagai pengayaan tindakan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peneliti harus mempunyai dukungan teori atau referensi rujukan atas tindakan yang akan dikenakan kepada siswa. Sebab, PTK adalah kegiatan ilmiah sehingga tanpa adanya dukungan teori yang memadai, sebaik apa pun tindakan guru, maka hal itu tidak akan dianggap sebagai perilaku ilmiah. Setelah identifikasi masalah, menemukan akar masalah, merumuskan masalah, dan menemukan alternatif tindakan sebagai solusi masalah, maka peneliti dapat membuat judul penelitian.
2. Tahap Acting (Pelaksanaan)
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.
Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas diimplementasikan atau diterapkan dan yang perlu diperhatikan adalah harus ada komitmen guru untuk tetap mengikuti rancangan yang telah direncanakan sebelumnya tanpa merubah kewajaran berprilaku, serta hindari situasi kekakuan, artinya biarkan mengalir seperti biasa supaya informasi yang diperoleh akurat.
3. Tahap Observation (Pengamatan)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing). Prof. Supardi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain).
4. Tahap Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi (reflecting). Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul.” Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.
Refleksi atau pantulan, 
Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri kembali perjalanan pelaksanaan pembelajaran dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama pembelajaran. Kegiatan refleksi biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Jika penelitian dilakukan secara individu, maka kegiatan refleksi lebih tepat disebut sebagai evaluasi diri. Evaluasi diri adalah kegiatan untuk melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Ia harus jujur terhadap dirinya sendiri dalam mengakui kelemahan dan kelebihannya. Dalam hal ini, guru dan peneliti juga harus mengakui sisi-sisi mana yang telah sesuai dan sisi mana harus diperbaiki. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolabolator. Tetapi, jika PTK dilakukan secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog dengan diri sendiri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus dipertahankan dan sisi-sisi lain yang harus diperbaiki.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun beberapa karakter tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80).
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik. (Daryanto,2011:6).
5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran. (Daryanto,2011:6)
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.(Tahir,2012:81).
7. PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
8. PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu atau siklus. (Sukardi,2011:212).
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10. Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c.Peneeliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;
e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus
Cara mengIdentifikasi Masalah Penelitian Tindakan Kelas
1. Kemukakanlah masalah –masalah atau kendala – kendala yang Anda hadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar–mengajar mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, lingkungan belajar, sistem penilaian, implementasi kurikulum)!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. Pilihlah salah satu masalah yang menuntut Anda mendesak !
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
3. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan pemecahannya!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
4. Analisislah penyebab munculnya masalah yang Anda rumuskan tersebut
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
5. Dapatkanlah satu alternative pemecahan masalah untuk memecahkan masalah urgent yang Anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu haruslah bertolak dari hasil analisis dan didasarkan pada TEORI tertentu
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Sebelum kita mengidentifikasi masalah,, kita harus tau masalahnya dulu apa bu.. Seperti ibu skrg.. Nilai dibwah kkm dan rendah..  Misalnya : dalam mata pelajaran bahasa indonesia, 14 dari 20 siswa kelas 4 kurang bisa mengoptimalkan kemampuan dalam hal menguangkapkan pikiran,perasaan dan indormasi sehingga nilai ulangannya berada dibawah kkm..  Setelah itu.. Kita rumuskan masalahnya bahwa dalam mata pelajaran bahasa indo, 14 dari 20 siswa kurang dapat mengoptimalkan kemampuan dlm hal mengingkapkan pikiran dan…..
Ya bu..  Pembimbingnya bisa kepala sekolah dan pengawas..  Dan dlm penilaian kita bisa libatkan teman sejawat utk melihat pelaksanaan dlm tiap siklus
1. Ptk adalah penelitian tindakan kelas.. Dan dilaksanakan dikelas kita bu.. Krn kita mau melihat hasil belajar siswa kita.. Misalkan kkm nya yg rendah.. Nah..  Kita akan teliti.. Apakah dg metode …. Bisa menibgkatkan hasil belajar siswa….  Sehingga hasil belajar meningkat dan nilai diatas kkm.. 
2. Pengulangan siklus.. Apabila telah selesai satu siklus.. Jika belum tuntas.. Maka kita lanjut kesiklus 2.. Dan jika blm tuntas juga.. Lanjut ke siklus 3.
3.. Biasanya dlm ptk dilaksanakan 2 sampai 3 siklus bu
Hari ini baru awal bu.. Kita baru liat apa itu pengertian ptk, thap. Tujuan, manfaat dan karakteristinya
Kabar baik buk yuyun… Sebenarnya membuat pyk tidaklah sulit bu yuyun..  Dan yg sulit itu adalah memulainya..  Mengapa ptk itu mudah..  Karena masalah yg kita teliti adalh masalah riil anak didik kita sendiri..  Dan kita jg yg mencarikan metode apa yg cocok dipakai disana..jika kita sudah paham masalah dan penyakitnya apa..  Maka akan mudah bagi kita mencarikan obatnya
Seblum kesimpulan.. sedikit ringkasan materi hari ini.
Tindakan kelas merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik- praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara profesional.
McNiff menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar, bagaimana tujuan itu dapat di capai ? 
Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan- tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi.
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik tersendiri jika dibangdingkan dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya. 
Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan di dalam kellasnya
2. Refleksi Diri
3. Kolaboratif
4. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas
5. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran secara terus menerus. 
Tiga komponen yang akan menerima manfaat dari PTK.
1. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
2. Manfaat bagi guru
3. Manfaat bagi sekolah
Menurut Hopkins ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
1. PTK tidak mengganggu kegiatan guru mengajar di kelas.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru.
3. Metode yang digunakan harus bersifat andal (reliabel).
4. Peneliti adalah guru dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan.
5. Konsisten dengan prosedur dan etika.
6. Menggunakan wawasan yang lebih luas daripada perspektif kelas.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Prosedur   PTK   dilaksanakan   dengan   4   kegiatan   utama   atau   tahapan   yaitu  Plan (perencanaan), Action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
Kesimpulan : Penelitian tindakan kelas merupaakan suatu bentuk yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara profesiona. Dasar utama dari PTK adalah perbaikan, jadi tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani PBM.
Ok… Mks ilmunya bunda witra. PTK itu ga sulit… merangkai nya kata” itu yg susah….  πŸ™πŸ™
Yg belum kejawab pertanyaannya..kita tabung dlu bu..minggu depan masih ktmu kok..
Terimakasih buk mira, pak aris dan terimakasih bapak ibu yg super dahsyat.
Witra Ria Rahmi S. Pd.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!