Kehidupan Adalah Cermin ‘Keputusan Kita’
Kehidupan manusia adalah cermin dari keputusan yang telah dibuatnya. Terjadinya bencana banjir, longsor, dan fenomena sosial lainnya yang terjadi di beberapa kota, merupakan sebagian contoh dari buah keputusan yang telah diambil kita sebelumnya. Prinsip ini, harus benar-benar kita sadari dan pahami dalam setiap langkah kita hidup di dunia. Bila tidak, maka siap-siap kesengsaraan dan kerugian menyelimuti kita.
Oleh: Arda Dinata
Untuk itu, pandai-pandailah kita dalam mengambil setiap keputusan dalam hidup ini. Pasalnya, setiap perilaku yang teraktualisasikan dalam keseharian kita itu, tidak akan lari ke mana-mana. Ia akan berpulang pada diri kita. Itulah pentingnya kita meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar dalam kehidupan sesuai ketentuan-Nya.
Pada tataran demikian, setiap individu harus mampu merencanakan hal-hal yang dapat menyempurnakan dalam setiap pengambilan suatu keputusan tersebut.
Bukti perlunya tuntutan dalam adanya perencanaan dalam hidup ini, seperti tersebut dalam Alquran surat al-Hasyr (59) ayat 18, yaitu: “Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”
Maksud ayat itu, kurang lebih ialah bila seseorang tidak terlatih untuk membuat perencanaan —sebagai modal mengambil keeputusan—dalam hidup ini, maka sudah bisa dipastikan aneka ragam kerugian mendatangi kita. Lantas, bagaimana seni mengambil keputusan dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan terhadapnya?
Mengambil keputusan
Kedewasaan seseorang tidak muncul begitu saja. Tapi, ia muncul karena suatu proses panjang dan ‘melelahkan’. Kedewasaan itu, pada tiap orang berbeda-beda tergantung pada kemampuan masing-masing pribadi untuk mengoptimalkan potensi kedewasaan yang telah diberikan-Nya. Artinya setiap manusia pada dasarnya akan mencapai kedewasaan sesuai kehendak-Nya. Demikian pula halnya dewasa dalam mengambil keputusan.
Pada tiap keputusan itu, selalu ada saat-saat genting, di mana kita harus memilih. Apakah keputusan diambil secara cepat namun bisa mengakibatkan kerugian. Atau sebaliknya, terlalu lama mengambil keputusan sehingga telah melewatkan suatu kesempatan. Satu hal yang sering tidak disadari kita adalah kapan keputusan itu harus dibuat, karena terkadang sama penting atau mungkin, bahkan lebih penting daripada apa yang mereka putuskan.