Menjadi Manusia Baru (Terus)?
Menjadi Manusia Baru
oleh: Nilna Iqbal
Pernah menonton film Lampu Wasiat Aladin?
Kalau Aladin membutuhkan sesuatu dia tinggal menggosok lampu wasiatnya. Lalu keluarlah Jin Ifrid yang siap diperintah tuannya. Apapun perintahnya!
Dalam diri kita ada satu sosok yang juga luar biasa hebat, yang bisa mewujudkan apa saja yang kita inginkan.
Benar-benar seperti jin ifrid yang ada di kisah Lampu Wasiat Aladin. Kalau kita “pandai” memanggil “jin” ini, kita bisa menyuruhnya melakukan apa saja yang kita mau. Bahkan termasuk hal-hal yang luar biasa, yang mustahil kita bisa.
Sosok luar biasa ini ada dalam diri kita.
Dia menjaga kita sejak bayi sampai hari ini. Dia tak pernah tidur, selalu bekerja 24 jam non-stop. Dia bahkan menjaga kita saat kita sedang tidur. Dia belajar apapun yang kita ajarkan kepadanya, walau mungkin kita tak pernah merasa mengajarnya. Setiap kita mempelajari sesuatu, rekamannya ia simpan utuh, detil dan mudah dipanggil kembali oleh otak kita.
Sayangnya sosok hebat ini TAK BISA BERFIKIR. Benar-benar mirip Jin.
Ia hanya bisa menelan 100% apapun yang KITA KATAKAN padanya. Programnya otomatis. Namun sosok ini sangat patuh atas apapun perintah yang diberikan. Ia bisa melakukannya bahkan saat kita tidur, atau saat kita tak butuh lagi.
Sosok hebat itu adalah “OTAK BAWAH SADAR” kita.
Sebenarnya memakai istilah otak bawah sadar juga kurang tepat untuk menyebut nama “makhluk” ini. Namun memang istilah yang benar-benar pas masih belum bisa ditemukan. Maka para ahli untuk sementara menyebutnya otak bawah sadar. Siapa dia?
Sesungguhnya makhluk luar biasa itu sebenarnya adalah JATI-DIRI-MURNI kita.
Tapi ingat, diri kita bukanlah TUBUH FISIK kita ini. Sebab tubuh fisik ini hanyalah WADAH, hanyalah RUMAH bagi DIRI KITA YANG SEBENARNYA.
Tubuh fisik kita ini hanyalah rumah sementara dari JIWA kita, dari TUBUH RUHANI kita.
Sehingga bisa kita katakan “bawah sadar kita” itu adalah JIWA kita, DIRI ASLI kita. Ruhani kita. Ia lah yang nanti datang menghadap Allah swt setelah ia meninggalkan rumah (tubuh fisik) kita.
Dia lah yang menyimpan seluruh data rekaman diri kita, sejak usia hari pertama kita lahir, sampai detik ini. Semua rekaman itu ada padanya. Di dalam diri kita.
Jadi bukan pada “otak fisik” kita. Sebab “otak fisik” kita ini, akan kembali jadi tanah saat kita meninggalkan dunia ini. Dimana ilmu yang kita miliki selama ini? Dimana rekaman amal yang kita perbuat selama ini? Apa yang kita bawa di alam akhir nanti?
Kita semua percaya, bahwa manusia bukanlah makhluk biologis semata, dengan jaringan materi fisik yang bisa kita lihat, kita bedah, atau kita pegang ini.
Selain tubuh-materi ini, kita juga memiliki tubuh-non-materi. Itulah TUBUH-RUHANI kita.
Pada dasarnya tubuh-ruhani inilah DIRI KITA YANG SEJATI, yang nantinya “pulang” kembali kepada sang pemilik, Allah SWT.
Tubuh ruhani inilah yang menyimpan semua data ilmu amal dan sikap kita, untuk kemudian kita pertanggungjawabkan di yaumil akhir nanti. Sebagian ahli menyebutnya JIWA kita.
Tubuh ruhani ini, tersusun tentu saja bukan dari unsur-unsur “materi dunia”, melainkan dari unsur-unsur “ukhrawi”. Materi-materi yang bersifat ukhrawi. Itu sebabnya mata kita tak bisa melihatnya. Kecuali harus menggunakan “mata batin”.
Bagaimana Cara Kerja Bawah Sadar?
Mari kita bahas sedikit bagaimana cara kerja dan karakter dari “otak bawah sadar” ini.
Berdasarkan penelitian para ahli, karakter utama otak bawah sadar adalah TIDAK KRITIS. Maksudnya Input apapun yang masuk ke bawah sadar kita, 100% MASUK. 100% diterima.
Dari mana masuk input nya? Ya, semua sarana yang kita miliki dalam tubuh ini akan menjadi alat INPUT nya.
Jadi PINTU-PINTU MASUK ke otak bawah sadar kita itu meliputi antara lain: penglihatan, pendengaran, dan bahkan juga kata-kata di dalam hati kita.