Buku

Taman Taman Kebeningan Hati

Ebook ini berisi kumpulan tulisan yang membahas tentang kebeningan hati. Isi ebook ini sangat berguna bagi Anda yang ingin mendapat motivasi sukses dalam mengelola hidup dengan BENING HATI, insya Allah.

ALHAMDULILLAH , segala puji bagi Allah atas segala limpahan nikmat-Nya serta shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk Nabi Muhammad Saw dan para manusia pilihan-Nya.

Buku yang berada di tangan pembaca ini adalah kumpulan tulisan saya yang sebelumnya diperuntukkan sebagai isi rubrik utama Tabloid MQ (Manajemen Qolbu). Tulisan-tulisan dalam rubrik tersebut oleh pengelolanya dimaksudkan sebagai alat bagi tersebarnya pemikiran keislaman ala MQ. Dan saat itu, saya mendapat kepercayaan membuat tulisan bernuansa MQ untuk mengisi rubrik telaah utama deskriptif, sejak tahun 2001 sampai 2003. Adapun isi dari bahasan dalam lini rubrik itu berupa uraian teoritis, contoh pengalaman nyata, baik dari hadis, kisah sahabat, atau kisah teladan jaman sekarang.


Dalam kumpulan tulisan-tulisan ini, sebagian sudah pernah dimuat dalam rubrik utama deskriptis Tabloid MQ dan sebagian yang lain belum sempat dipublikasikan. Akhirnya, setelah saya susun kembali dengan usaha penambahan di sana-sini, jadilah buku kecil ini. Dan kemudian saya beri judul: TAMAN TAMAN KEBENINGAN HATI.

Keberadaan taman merupakan simbol dari sebuah rumah yang terpelihara atau tidak. Sebab, kalau kita terbiasa merawat taman, niscaya merawat rumah bukan pekerjaan yang sulit. Sehingga, perilaku merawat taman memang harus dilakukan secara telaten dan terus menerus. Pasalnya, di taman itu ada sejumlah jenis tanaman. Dan kita tahu tanaman adalah salah satu makhluk hidup ciptaan-Nya. Seperti layaknya makhluk hidup umumnya, tanaman itu pun lahir, tumbuh, dan terus berubah bentuknya.

Semua itu mengandung arti bahwa dengan merawat taman, berarti kita sejatinya tengah mengungkapkan rasa syukur atas nikmat mempunyai rumah. Apalagi jika taman-taman itu terpelihara dengan baik. Ia akan memancarkan kebeningan berupa kesejukan bagi setiap orang yang memandangnya, membuat nyaman dan tenang bagi mereka yang berada di lingkungan taman tersebut.

Begitu pun dengan manusia. Ia ibarat sebuah rumah. Dan sebagai taman-tamannya adalah perilaku kesehariannya yang merupakan cerminan dari kondisi hatinya. Dr. Ahmad Faried menggambarkan hubungan hati dengan organ-organ tubuh lainnya, laksana raja yang bertahta di atas singgasana yang dikelilingi para punggawanya. Seluruh anggota punggawa bergerak atas perintahnya. Dengan kata lain, bahwa hati itu adalah sebagai reaktor pengendali atau remote control sekaligus pemegang komando terdepan (utama). Oleh karena itu, semua anggota tubuh berada dibawah komando dan dominasinya. Di hati inilah anggota badan lainnya mengambil keteladannya, dalam ketaatan atau penyimpangan.

Jadi, betapa indahnya bila hati kita dalam kebeningan. Karena suasana kehidupan manusia yang diselimuti oleh kebeningan hati akan selalu mengkonsulkan segala aktivitas hidupnya dengan indera perasa (kebenaran) dan suara hati nuraninya. Sebab, adakah yang lebih jujur dari hati nurani, ketika ia menyadarkan kita tanpa butiran kata-kata. Adakah yang lebih tajam dari mata hati, saat ia menghentak kita dari beragam kesalahan dan alpa. Singkatnya, sesungguhnya kondisi yang paling indah dari sebuah putaran kehidupan ini, tidak lain adalah di mana ketika kita mampu secara jujur dan tulus mendengar suara hati (keimanan).

Mudah-mudahan, secercah dari keindahan taman-taman kebeningan hati itu dapat kita peroleh melalui buku ini. Dan semoga saya, keluarga serta para pembaca dapat meraih inspirasi dan mampu merealisasikan nilai-nilai kebeningan hati dalam usahanya membangun keindahan “taman-taman” perilaku hidup keseharian.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Tabloid MQ yang telah memuat dan mempublikasikan (sebagian) pemikiran saya dalam tulisan-tulisan ini dan terima kasih pula kepada penerbit MIQRA INDONESIA yang bersedia menerbitkan buku ini. Dan semoga buku ini memberi manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Amin.

DAFTAR ISI

PRA KATA — 3
DAFTAR ISI — 5

Bagian Pertama:
INDAHNYA HIDUP DENGAN BENING HATI
Indahnya Berkeluarga Dengan Bening Hati — 9
Indahnya Bertetangga Dengan Bening Hati — 12
Indahnya Bermu’amalah Dengan Bening Hati — 14
Indahnya Berpolitik Dengan Bening Hati — 15
Indahnya Memimpin Dengan Bening Hati — 18
Indahnya Menuntut Ilmu Dengan Bening Hati — 19

Bagian Kedua:
NIAT BAIK, JANGAN DITUNDA
Niat Baik Untuk Berkeluarga — 22
Niat Baik Untuk Bersedekah — 24
Niat Baik Untuk Berhaji — 27
Niat Baik Untuk Mempunyai Anak — 29
Niat Baik Untuk Menyelesaikan Studi — 30

Bagian Ketiga:
NIKMATILAH SETIAP EPISODE HIDUP
Menikmati Episode Sakit — 34
Menikmati Episode Menunggu Jodoh — 36
Menimkati Episode Mencari Kerja — 39
Menikmati Episode Jadi Bawahan — 42
Menikmati Episode Belum Punya Rumah — 44

Bagian Keempat:
JANGAN REMEHKAN HAL-HAL KECIL
Bagaimana Awal Kehidupan Manusia Dimulai? — 48
Bagaimana Sebuah Kesuksesan Besar Terbentuk? — 50
Bagaimana Amalan Kecil Memiliki Penghargaan Tinggi? — 52
Bagaimana Unsur Paling Kecil Terbentuk? — 54
Bagaimana Dosa Kecil Bisa Menjerumuskan? — 55
Bagaimana Makhluk Kecil Begitu Menggemparkan? — 57
Bagaimana Sebuah Perubahan Dimulai Dari Hal-hal Kecil? – 59

Bagian Kelima:
MEMULAI DARI DIRI SENDIRI
Memulai Dalam Hal Keteladanan — 62
Memulai Dalam Hal Keilmuan — 63
Memulai Dalam Hal Dakwah — 65
Memulai Dalam Hal Ekonomi — 66
Memulai Dalam Hal Menjaga Lingkungan Hidup — 68

Bagian Keenam:
MENJEMPUT REZEKI, BUKAN MENCARI REZEKI
Menjemput Rezeki Dalam Arti Menjadi Pegawai — 71
Menjemput Rezeki Dalam Arti Menjadi Pekerja Lepas – 73
Menjemput Rezeki Dalam Arti Menjadi Pemilik Usaha — 75
Menjemput Rezeki Dalam Arti Menjadi Penanam Modal — 77

Bagian Ketujuh:
BAHAGIA MENJADI ORANG BIASA
Biasa Ala Orang Yang Berilmu — 82
Biasa Ala Orang Yang Berharta — 83
Biasa Ala Orang Yang Diamanahi Jabatan — 85
Biasa Ala Orang Yang Bergelar — 88
Biasa Ala Orang Yang Diberi Kelebihan Fisik — 90

Bagian Kedelapan:
INDAHNYA KEBERSAMAAN
Kebersamaan Dalam Persamaan Hak — 94
Kebersamaan Dalam Tolong Menolong — 95
Kebersamaan Dalam Cinta Mencintai Karena Allah — 96

Bagian Kesembilan:
BER PIKIR DAN BERPERILAKU DEWASA
Dewasa Dalam Menyikapi Pluralitas — 101
Dewasa Dalam Mengambil Keputusan — 102
Dewasa dalam Menyikapi Kekalahan — 104
Dewasa Dalam Kepribadian Manusia — 104
Dewasa Dalam Menyikapi Kondisi Umat –- 105

Bagian Kesepuluh:
NIKMAT ADALAH KENDARAAN MENUJU ALLAH
Bagaimana Uang Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 107
Bagaimana Tempat Usaha menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 109
Bagaimana Menuntut Ilmu Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 110
Bagaimana Rumah Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 112
Bagaimana Tubuh Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 113
Bagaimana Keluarga Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 114
Bagaimana Jabatan Menjadi Kendaraan Menuju Allah? — 115

BIODATA PENULIS

BACA JUGA:  KEPEMIMPINAN & KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN PROYEK

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!