Faktor Psikologis Penunjang Keberhasilan Wirausaha
Keenam, menghargai hasil. Seorang wirausaha menunjukkan kecenderungan mengutamakan hasil dan bukan cara. Sebagai seseorang yang mengutamakan hasil, seorang wirausaha juga selalu berorentasi pada pemecahan persoalan, dan tidak cenderung menghindar dari persoalan.
Ketujuh, menabung untuk esok hari. Ada kecenderungan bahwa wirausaha yang berhasil adalah mereka yang gemar menabung untuk hari depannya. Uang baginya merupakan modal, bahan baku yang dapat mewujudkan ide-ide cemerlangnya dan bukannya sekedar anggaran belanja yang bisa dihabiskan sesaat.
Kedelapan, sadar arti penting sebuah waktu. Orang yang selalu menyeselai kegagalan dan mengenang keberhasilan masa lalu tidak dapat hidup realistis. Seorang wirausaha mempunyai orentasi waktu yang seimbang. Masa depan dilihatnya sebagai ladang peluang-peluang. Tetapi, ia cukup pragmatis untuk hidup dan memanfaatkan waktu-waktu sekarang. Tepatnya, ia sangat menghargai waktu. Ia sadar bahwa peluang sangat tergantung kecepatan bergerak dan ketepatan waktu.
Kesembilan, berpandangan bahwa nasibnya lebih ditentukan oleh dirinya sendiri. Dalam ilmu psikologi dikenal dua macam cara seseorang memandang akibat-akibat yang terjadi pada dirinya. Pertama, pandangan bahwa akibat-akibat yang terjadi pada diri seseorang itu lebih ditentukan oleh faktor di luar dirinya. Kedua, berpandangan bahwa kejadian-kejadian yang dialami seseorang sebenarnya lebih diakibatkan oleh ulahnya sendiri.
Dari sini, para wirausaha cenderung memiliki pandangan yang kedua. Artinya kegagalan yang dialaminya bukan dianggap sebagai nasib buruk (baca: kesalahan orang lain), tetapi lebih dipercayai sebagai ketidaktepatan tindakannya atau kekurang mampuannya.
Kesepuluh, berhitung dalam mengambil resiko. Semua wirausaha yang memulai usahanya selalu dihadapkan pada berbagai resiko. Wirausaha yang berhasil umumnya bukan mereka yang memandang enteng terhadap resiko, bukan pula mereka yang selalu menghindari resiko dan cari aman saja. Namun, umumnya mereka berhasil karena selalu memperhitungkan resiko itu. Wallahu a’lam.***
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.