Membuka, Menerima, dan Menyempurnakan - www.ArdaDinata.com
Catatan HarianMotivasi

Membuka, Menerima, dan Menyempurnakan

MEMBUKA, MENERIMA, DAN MENYEMPURNAKAN.
“Alhamdulillah! Proposal tesis tema vektor nyamuk ini, yang merupakan penelitian analisis lanjutan dari data sekunder hasil Riset Khusus Vektor dan Reservoir milik Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan ini dapat berjalan sukses.”
Itulah kata yang sangat tepat saya ucapkan. Atas berkat doa maupun dukungan dari orang-orang terkasih dan sahabat semuanya, acara seminar poposal tesis kemarin dapat berjalan dengan baik. Begitu mengalir dan banyak masukan yang mengkayakan ilmu buat saya. Inilah yang sejak awal, saya niatkan dan berdoa semoga lewat momen ini akan mendapatkan banyak masukan dan ilmu untuk menjadikan karya ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Lewat tulisan ini, saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan bapak-bapak menjadi pembimbing dan penguji proposal tesis saya, yaitu kepada: Prof. Dr. dr. Soebijanto (Ketua Dewan Penguji); Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, M.Si. (Pembimbing); Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA. (Penguji 1); dan Dr. R. C. Hidayat Soesilohadi, MS. (Penguji 2).
Tidak lupa, saya ucapkan pula terima kasih untuk Kang Husada dan teman-temannya yang sudah menghadiri dan mendukung saya dengan sepenuh hati. Dengan setia Kang Husada dan teman-temannya ini, ternyata mengikuti saya dari awal sampai akhir acara. Mereka itu, tentu sangat luar biasa bagi saya dan sekaligus ia bertindak sebagai pengamat jalannya proses diskusi di acara tersebut.
Jadi, apapun yang mereka catat dan diskusikan dari hasil pengamatannya itu tentu sangat berguna buat saya. Membaca kembali dialog lewat group WhatsApp yang dikelola Kang Husada dan teman-temannya itu, saya mesem dan senyum-senyum sendiri dibuatnya. Saya baca dan sambil berusaha mengingat kembali drama dan suasana diskusi yang dilakukan pada saat itu.
“Aduhhh…. Kerennnn euy…. Dr. Mub vs Prof. Suwarno 😍…,” tulis teman Kang Husada yang profesinya sebagai dosen di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang Islami di daerah Yogyakarta ini.
Lalu, teman Kang Husada lainnya seorang Sanitarian menanggapi dan menimpali atas kondisi tersebut, “Wow 😍😍😍.. terbaikkk pokoknya penyajian dan diskusinya euy…! Jadi tidak ngantuk walaupun waktunya jam 3 sore kaya gini,” kata teman Kang Husada dari Ambon ini.
“Asyik… makin seru aja nih, ketika penyajinya membagikan buku populer tentang ‘Bersahabat dengan Nyamuk’ kepada semua penguji dan pembimbing. Tuh… benarkan langsung dkomentari sama Pak Mub… ‘Pasti buku ini populer isinya…?’ Hahaha….benar saja suasananya jadi kaya ngobrol biasa saja bukan ujian ini mah euy….,” tulis Kang Husada mengomentari kondisi terkini acara diskusi saat itu.
“Iya euy…, Kayak nongkrong di warung kopi saja,” tulis teman Kang Husada dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum nikah ini.
 
“Coba kita tadi, dari luar bawa makanan mie sama es teh ya? kan gak segaring ini yak 😂…, enak nonton diskusi sambil makan-makan nih!” Tanggapan dari teman Kang Husada yang dosen itu.
 
“Pic… pic…pic-lah, kalau sambil makan-makan mah,” timpal sahabat Kang Husada asal Timor Timur yang kalau lihat dia makan suka banget sambel ini.
Sementara itu, teman-teman lainnya terlihat asyik menyimak jalannya diskusi di sore hari itu. Sambil tidak ketinggalan memainkan hp-nya bersosmed ria.
#
Saya sendiri, jujur menikmati jalannya seminar proposal itu. Tidak ada beban berarti, karena saya sudah meyakinkan diri sendiri bahwa momen ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menjadikan proposal tesis ini lebih baik lagi. Sehingga saya menyajikan apa adanya yang sesuai ide dan kerangka konsep yang saya buat sebelumnya dalam penelitian ini. Dampaknya, saya bisa menyampaikan dengan baik, apa adanya dan terbuka atas semua masukan dari mereka yang menghadiri acara itu. Lebih-lebih, masukan itu sifatnya yang menyempurnakan dari para penguji dan pembimbing.
Lewat Dr. R. C. Hidayat Soesilohadi, MS., saya belajar bagaimana beliau meyakinkan diri saya akan karakteristik ekosistem yang akan dianalisis nantinya. “Ini sangat bagus kalau betul-betul semua tipe ekosistem itu nanti dianalisis,” ungkapnya memastikan dan dirinya setuju bila semua tipe ekosistem itu dianalisa.
Masukkan dari penguji 1, Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA., juga selaku Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat  (IKM) Fakultas Kedokteran UGM ini, untuk lebih fokus pada salah satu variabel saja. Yang menarik dari Pak Mubasysyir ini, justru beliau mengajarkan pada saya bagaimana cara mencari referensi yang betul-betul mendukung dari tema yang diangkat.
 
“Coba saudara cari, kira-kira dari sekian jurnal yang jadi referensi tesis itu, artikel jurnal mana yang paling utama mendekati dengan judul saudara? Lalu, dari situ coba saudara telusuri lebih jauh dengan membaca jurnal-jurnal yang dirujuk pada tulisan di jurnal utama itu. Baca semua jurnal itu. Kemudian, karena saudara adalah ahli lingkungan, maka coba cari tema yang diangkat itu dalam jurnal-jurnal lingkungan. Baru setelah itu, saudara coba cari dan baca juga texsbook yang sesuai tema tersebut,” urainya panjang lebar.
Beliau ini, merupakan orang yang sangat berharap banyak kepada saya untuk lebih bisa fokus menulis di jurnal kalau ingin jadi ahli dalam bidang tertentu (kesehatan lingkungan). “Jangan menulis populer terus, saudara tulislah juga lebih banyak di jurnal-jurnal sesuai bidang Anda,” kata beliau dalam beberapa kali kesempatan bertatap muka dengan saya.
Terlihat sekali, beliau itu tidak pernah bosan menyemangati saya untuk terus menulis di jurnal. Saya beruntung bisa menimba ilmu dan pengalaman dengan beliau, baik di ruang kuliah, ruang pribadinya, dan loby kampus ketika saya berpapasan bertemu dengannya.
Sementara itu, dari pembimbing tesis, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, M.Si., saya banyak belajar tentang bagaimana menulis di jurnal dan mendapatkan ide-ide tulisan yang dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan artikel.
Terkait tema tesis yang saya ambil, beliau setuju dan sangat mendukungnya. “Saya sangat setuju, tesis ini memanfaatkan data yang sudah ada untuk dianalisis. Sebab, saya punya pengalaman terkait data ini. Saya pernah ditawari oleh lembaga geologi di Bandung. Katanya kalau ada mahasiswa yang belum dapat judul dan tertarik dengan tema penelitian geologi, bisa memanfaatkan data geologi yang ada dan begitu kaya itu, tapi nyatanya belum banyak yang memanfaatkan data tersebut untuk dianalisis,” ungkapnya mendukung adanya proposal tesis semacam ini untuk dilanjutkan dengan memperhatikan masukan dari penguji lain.
Pada sesi terakhir, adalah masukan dari Ketua Dewan Penguji, Prof. Dr. dr. Soebijanto. Profesor yang sudah sepuh tapi masih semangat ini, saya dapat banyak masukan dan ilmu tentang teknis penulisan. Baik itu tentang penulisan singkatan, kata sambung, kutipan penulis yang lebih dari satu orang, termasuk salah ketik dan penulisan daftar pustaka.
Inilah proses istimewa yang saya istilahkan dengan sebutan: “Membuka, menerima dan menyempurnakan.” Akhirnya, lengkap sudah masukan dari para ahli itu. Tinggal saya merevisi dari masukan-masukan tersebut, terutama teknis penulisan yang masih ada salah-salah ketik. Semoga catatan ini memberi inspirasi dan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Bagaimana menurut saudara? Saya tunggu komentarnya! (Arda Dinata).

| www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |

Blog: http://www.ardadinata.com/

FB: ARDA DINATA

Twitter: @ardadinata

Instagram: @arda.dinata

BACA JUGA:  Darurat Pengelolaan Tinja
Telegram: ardadinata

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!