Catatan HarianMotivasi

Tesis (Ujian) Kehidupan

TESIS (UJIAN) KEHIDUPAN.
Hari ini adalah hari bersejarah, sebab nanti sore jam 15.00 WIB seminar poposal tesis saya akan dihadiri oleh pakar kesehatan masyarakat sesuai bidang keahliannya masing-masing. Rasa syukur itulah yang harus dipanjatkan karena saya akan dapat banyak ilmu dari beliau. Moga acaranya dapat berjalan dengan lancar dan banyak hikmah yang didapatkan.
Selain itu, dalam jadwal jam 08.00, saya dan Kang Husada akan menghadiri acara yang sama di Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran UGM minat Kesehatan Lingkungan. Malam-malam temennya Kang Husada itu kirim pesan singkat mengungkapkan kegelisahan hatinya terkait acara seminar proposalnya itu.
“Mengapa kok deg-degan begini ya?”
“Kenapa deg-degan?” kata Kang Husada.
 
“Besok mau maju seminar proposal, tiba-tiba jadi tidak tenang karena waktunya sudah dekat saja,” ujar teman Kang Husada itu.
 
“Udah nikmati saja neng…, beliau juga manusia. Justru harusnya kita bersyukur sebab nantikan dapat banyak ilmu dan masukan dari para penguji itu,” balas Kang Husada menenangkan kegelisahan perasaan temannya itu.
 
“Ayo semangat neng pasti bisa…!”
 
“Makasih ya… jadi lumayan tidak gelisah dan deg-degan lagi nih,” ungkapnya sambil pamit untuk mempersiapkan buat acara besok dan baca-baca naskah tesisnya.
# #
Setiap kita dalam hidup ini pasti mengalami yang namanya ujian. Ujian itu sesuatu yang positif bila kita menyikapinya dengan benar. Bukankah, ketika seseorang yang mengikuti ujian itu pertanda level kehidupannya akan naik. Seperti layaknya anak sekolahan dan kuliah itu. Mereka harus melewati proses ujian untuk naik kelas/tingkat ataupun lulus untuk mendapatkan status dan gelar akademis mereka?
Begitu pun dengan kasus temannya Kang Husada di awal. Maju mempersentasikan proposal penelitiannya itu merupakan tahapan yang harus dilalui, jadi nikmati saja. Justru, dari situ kita akan banyak masukan dari pakar dan senior kita yang menyaksikan dan menguji kita. “Takut di awal itu, sesuatu yang wajar asal jangan berlebihan dan berkelanjutan,” demikian kata orang bijak.
Pokoknya, kita jangan panik. Hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan. Lebih dari itu, harusnya kita bersyukur dan berterima kasih karena momentum ini merupakan lahan bagi kita untuk mempersiapkan diri pada ujian yang sebenarnya yaitu dunia kehidupan kita sehari-hari.
Untuk itu, mari kita nikmati hidup ini dengan baik. Yaitu dengan cara bersyukur, berusaha maksimal mempersiapkan diri, dan jangan lupa untuk selalu berdoa agar apa yang kita lakukan itu bernilai ibadah dan mendapat ridha-Nya. Ingat, ketenangan itu milik mereka yang punya keyakinan kuat, selalu bersyukur dan berdoa. “Good luck…. ya sahabat!” (Arda Dinata)***

| www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |

Blog: http://www.ardadinata.com/

FB: ARDA DINATA

Twitter: @ardadinata

Instagram: @arda.dinata

BACA JUGA:  Mengapa Manusia Sering Galau?
Telegram: ardadinata

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!