Inspirasi

Menjadi Perempuan Terpuji

Manusia itu dipandang terpuji, jika dia memiliki keyakinan (keimanan), akhlak dan perbuatan yang tidak ada yang menentangnya. Adalah Nabi Muhammad saw dan yang dekat dengan Beliau diantara para Nabi, para Wali dan Ulama. Masing-masing diantara mereka menjadi terpuji karena keimanan, watak, perbuatan atau pernyataannya yang terpuji.

Oleh karena itu, agar kita menjadi perempuan yang terpuji dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, syaratnya adalah kita mesti membangun terkait dengan nilai-nilai keimanan, watak, perbuatan dan pernyataan yang terpuji. Jadi, tanpa adanya nilai-nilai mulia tersebut dalam diri kita, maka keinginan menjadi perempuan terpuji hanyalah sebuah mimpi belaka.

Untuk itu, dalam usaha membangun akhlak terpuji dalam diri seseorang, kita harus memperhatikan apa yang diungkapkan oleh Imam al-Ghazali bahwa induk akhlak dan pokoknya itu ada empat. Pertama, al-Hikmah yaitu tingkah laku jiwa sehingga dapat diketahui mana yang benar dan mana yang salah mengenai semua perbuatan yang dilakukan tanpa paksaan. Kedua, asy-Syaja’ah yaitu tunduknya kekuatan amarah pada akal dalam bertindak maju dan mundur. Ketiga, al-‘Iffah yaitu terbimbingnya kekuatan syahwat oleh kepemimpinan akal dan syara’. Keempat, al-‘Adl yaitu tingkah laku dan kekuatan jiwa yang mendorong seseorang untuk mengendalikan amarah dan syahwat serta menyalurkannya pada tujuan baik.

Dalam bahasa lain, Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa: “Akhlak yang mulia (terpuji) itu mempunyai empat perkara yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan hawa nafsu) dan bersifat adil.”

Keberadaan keempat induk akhlak yang diungkapkan Imam al-Ghazali tersebut, tentu menjadi komponen penting dalam membangun akhlak yang terpuji lagi mulia, sebab hal ini menurut Bambang Trims (2008) akan mendorong akhlak yang baik terhadap diri seseorang, karena dari kesederhanaan kekuatan akal muncul pengaturan yang baik, kejernihan pikiran, ketajaman otak, ketepatan dalam pikiran, ketelitian dalam memperhatikan detail perbuatan dan penyakit jiwa yang tersembunyi.

Akhirnya, sebagai realisasi dari konsep induk akhlak yang dikemukakan Imam al-Ghazali tersebut, hemat penulis paling tidak ada lima sikap dan perilaku yang harus terus dibangun dalam diri kita yang ingin menjadi perempuan terpuji, yaitu: (1) Memiliki kemauan kuat untuk membangun akhlak yang terpuji; (2) Kesederhanaan dan dermawan terhadap orang yang meminta bantuan kepada kita; (3) Menjauhi perkara haram, mencari yang halal, dan bersikap lapang terhadap keluarga; (4) Menghilangkan penyakit fitnah dan ikut menanggung beban orang lain yang membutuhkan (terutama Mukmin); dan (5) Hanya mengharap ridha Allah, karena Dia-lah sesungguhnya yang patut kita puji. Wallahu a’lam.***

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!