Menulis Catatan Harian: Proses Menjadi Penulis Sejati! - www.ArdaDinata.com
Belajar Menulis

Menulis Catatan Harian: Proses Menjadi Penulis Sejati!

“Penulis itu kerjaannya ya menulis. Menulis apa-apa yang terjadi dalam hidupnya, dan dialami orang lain. Atau apa yang direnungkannya itu adalah sarana menuliskan catatan harian (diary) yang baik. Diary yang dikemas dengan baik dan digagas untuk cerminan bagi penulisnya sendiri dan orang lain yang membaca itu, tentu sangat baik untuk dibukukan catatannya.” ~Arda Dinata~

Saat tulisan ini dibuat, saya mendapat kabar dari group WA milik kantor tempat saya kerja bahwa ibudanya telah dipanggil-Nya. Kabar duka itu tentu bikin sedih dan ibroh bagi orang-orang beriman. Yakni wasiat kematian seseorang itu adalah rahasia Allah Swt. Setiap makhluk yang bernyawa itu akan menghadap pada-Nya. Sudahkah kita mempersiapkan jemputan kematian itu dengan baik?

Itulah pertanyaan yang terus menghantui pikiran saya. Apakah yang sudah menyiapkan bekal dengan baik? Semoga saya dan Anda semua pembaca catatan harian saya ini termasuk orang-orang yang telah menyiapkan amalan-amalan terbaik kita. Aamiin…!

Pada konteks menjadi penulis, maka amalan yang dapat meneguhkan dan menyempurnakan seseorang untuk menjadi penulis adalah menulis selalu setiap hari. Yup…menulis cacatan harian (diary) adalah langkah baik untuk meneguhkan diri kita untuk menjadi penulis profesional.

Banyak contoh, beberapa catatan harian yang dikemas menjadi sebuah buku ternyata banyak diterima oleh banyak kalangan pecinta buku. Bahkan, isi dari catatan harian itu dapat menginspirasi, mencerahkan, dan memberi pelajaran (ibroh) bagi para pemacanya.

Selain itu, lewat mencatatan harian itu, ketrampilan menulis kita semakin terasah dengan baik. Kepekaan berpikir dan merenung juga semakin baik serta mencerahkan hidup sang penulisnya. Banyak pesan yang bisa disampaikan dan dibagikan pada orang lain lewat catatan harian.

Untuk itu kemaslah dan rencanakan dengan baik dari bentuk catatan harian yang akan kita tulis. Bisa jadi catatan harian ini adalah merupakan amalan produktif bagi penulisnya. Jadi, jangan sia-siakan catatan harian yang kita buat.

BACA JUGA:  Cara Pengiriman Naskah SCB (Seri Cerita Balita)

Manfaat Catatan Harian

Lewat membaca catatan harian itu, pembaca menikmati ibroh dan wisata pikiran dari sang penulisnya. Seperti kita membaca catatan harian Hasan al-Banna, tokoh pendiri Ikhwanul Muslimin di Mesir tahun 1928 yang telah dibukukan dalam buku “Memoar Hasan Al-Banna, untuk Dakwah dan Para Da’inya.”

Begitu juga catatan harian Anne Frank, gadis kecil berusia 13 tahun yang ditawan bersama keluarganya di Kamp Kosentrasi Nazi, ternyata ia rajin menulis apa-apa yang dialaminya dari 12 Juni 1942 hingga 1 Agustus 1944. Ketika gadis ini akhirnya meninggal dunia dalam usia yang masih belia, ia telah meninggalkan catatan hariannya yang sangat terkenal di dunia itu.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!