Menulis Itu, Proses Menjadi dan Berkembang
“Dunia ini gudang informasi yang perlu digali dan disampaikan. Menulis itu menginformasikan dan menyampaikan apa-apa yang dilihat, dirasakan dan direnungkan dari apa yang tersaji dalam dunia yang begitu luas ini. Membaca dan menulis adalah kunci kesuksesan menguasai dunia.” ~Arda Dinata~
Saya bersyukur selalu diberi kenikmatan dalam membaca. Baik membaca buku, perilaku manusia, dan kejadian alam ini. Begitu banyak inspirasi yang berkeliaran dalam kehidupan ini. Sampai-sampai saya memberanikan diri membuat forum sekitar tahun 1990-an dengan bernama Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.
Ada beberapa alasan, saya membuat forum tersebut. Pertama, saya menyadari dan mengakui betapa Alquran itu sebagai sumber inspirasi yang tidak akan pernah habis untuk dituliskan. Kedua, realitas alam itu pun sungguh kaya akan inspirasi yang bisa ditulis oleh siapa pun. Realitas alam ini, yang di dalamnya termasuk dengan perilaku manusia, inipun saya menyakini begitu banyak inspirasi yang dapat ditulis oleh tiap orang. Dan saya meyakinin bahan dan inspirasinya akan terus bertebaran yang tidak akan habis sampai seorang penulis itu meninggal dunia.
Sungguh luar biasa, kedua sumber inspirasi berupa Alquran dan Realitas Alam itu bagi saya dalam aktivitas menulis. Itulah sumber inspirasi bagi saya dalam menulis apa pun. Saya begitu kebanjiran inspirasi bila membaca dan merenungi dari kedua sumber tersebut. Dan saya berharap MIQRA INDONESIA ini dapat menjadi wadah bagi siapa pun yang ingin menulis dan menuangkan hasil renungan dalam hidup keseharaian.
* *
Proses menulis ini, bagi saya benar-benar memberdayakan hidup saya. Lewat menulis, hidup saya akan terus berkembang insyaallah menuju yang lebih baik, berkualitas, dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya umat. Menulislah yang membuat hidup saya menjadi keranjingan akan bacaan dan kebiasaan membaca realitas alam. Dengan menulis, saya terus diajarkan dan dingatkan tentang apa-apa yang telah saya tulis.
Arti lainnya, lewat tulisan yang telah saya tulis. Saya selalu diingatkan tentang perilaku hidup keseharaian. Apabila perilaku saya menyimpang atau bertententangan dengan isi tulisan saya, maka saya merasa ditampar oleh diri sendiri setelahnya saya membaca ulang tulisan yang pernah ditulis. Inilah yang saya namakan dengan menulis itu adalah proses menjadi dan berkembang.
Memang, agar aktivitas menulis ini menjadi lebih maksimal dalam arti kualitas dan produktivitas tulisan kita menjadi bermutu dan bermanfaat, maka kita terlebih dahulu harus rajin membaca. Membaca apa yang tertulis dan membaca kejadian yang tersaji dalam realitas alam serta perilaku manusia. Itulah menurut saya kunci dari kualitas tulisan kita nantinya.
Terkait dengan menulis itu adalah proses menjadi dan berkembang bagi sang penulis, saya setuju sekali dengan apa yang disampaikan oleh Hernowo dalam buku Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, berikut ini:
- Prinsip pertama saya dalam hal menulis adalah membebaskan diri. Ini berarti, saya harus membebaskan diri saya dari hal-hal apa pun. Agar kata-kata dari dalam diri saya dapat keluar dan kemudian tersusun menjadi kalimat-kalimat bermakna, saya harus menganggap diri saya seorang diri pada saat menulis.
- Saya dapat menulis secara lancar dan “menggigit” apabila saya menggunakan kata ganti orang pertama (“saya”) pada saat memulai menulis. Seakan-akan, lewat kata ganti orang pertama tersebut, tiba-tiba ada air bah pengalaman saya yang bergelombang-gelombang ingin keluar dari dalam diri saya agar segera dituliskan.
- Menulis, bagi saya, tidak sekedar berhubungan dengan tinta dan kertas. Menulis adalah proses “menjadi” dan “berkembang”. Lewat menulislah saya kadang mampu memecahkan beberapa persoalan yang “menekan” diri saya.
- Menulis, bagi saya, merupakan kegiatan yang “ringan”. Ini lantaran menulis saya persepsikan sebagai kegiatan yang menyembuhkan.
Ok, sahabat selamat mencoba tips dari Hernowo tersebut. Semoga Anda dapat merasakan bagaimana lancarnya dalam menulis setiap inspirasi yang Anda dapatkan dan ditemukan dalam hidup keseharian.
Pangandaran, 12062015
Salam Inspirasi….
Arda Dinata, selalu membaca-menulis, penggagas dan penggiat Arda Republik Inspirasi (ARI) Indonesia, serta pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, www.miqraindonesia.com.
Pingback: Bangun Kembali dari Kegagalan: Menemukan Makna di Balik Orang Gagal - www.ArdaDinata.com