Perhatikanlah Anak-Anakmu
Pada konteks ke kinian, boleh jadi terjadinya banyak tragedi kekerasan di negeri ini, sebagai pangkal penyebabnya ialah karena pada tatanan keluarga kita, mungkin selama ini tidak memperhatikan dan tidak mendidik anak-anak di rumah secara lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga dampaknya, bisa jadi keberadaan anak-anak kita itu akan menjadi sumber masalah bagi orang lain. Naudzubillah.
Lebih jauh, fenomena itu terjadi salah satunya disebabkan karena perlakuan orang tua yang tidak mendidik anak-anaknya tentang perlunya membangun sebuah kebenaran terhadap dirinya sendiri, termasuk di dalamnya bagaimana memeprlakukan seorang anak secara proporsional. Sehingga pantas saja apa yang dikatakan Virgina Woolf, seorang penulis dari Inggris bahwa, “Jikalau Anda tidak mengatakan kebenaran tentang diri sendiri, Anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang orang lain.”
Padahal, pola pendidikan semacam itu, yang diselimuti kasih sayang dan kelembutan ini akan menjadi kunci tercapainya derajat kualitas anak kita di kemudian hari. Dalam hal ini, Syaikh M Jamaluddin Mahfuzh mengungkapkan manfaat yang bisa didapat dari cara mendidik anak seperti itu, antara lain adalah:
(1) Bisa menghilangkan hambatan-hambatan dan mendekatkan jarak pemisah antara ayah dengan anak. Dengan demikian si anak merasa tidak menemukan kesulitan apa pun untuk bermusyawarah dengan ayahnya tentang masalah dunia dan kehidupan yang ia hadapi.
(2) Dapat melahirkan kesiapan mental si anak untuk menerima nasehat dan pengarahan.
(3) Dapat mengungkap kemampuan sebenarnya si anak dan tingkat kematangan akal serta mentalnya. Dengan demikian, ia bisa membatasi pengarahan atau beban secara proporsional, tanpa menambahi atau menguranginya.
Akhirnya, tidak ada alasan lagi bagi orang tua untuk tidak membangun keluarga dengan memperhatikan dan bersahabat dengan anak-anaknya dalam ‘dekapan’ kasih sayang dan kelembutan didikannya. Nabi Muhammad SAW berpesan dalam sebuah sabdanya, “Perhatikanlah anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan baik.” (HR. Ibnu Majah).
Salam sukses selalu. Bagaimana menurut pendapat Anda?***
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.