Ada Apa dengan DBD? - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Ada Apa dengan DBD?

“Nyamuk itu adalah salah satu jenis hama yang kita kenal hidup atau berada di lingkungan permukiman manusia, yang keberadaannya dapat merupakan gangguan dan bahkan bahaya bagi manusia.”

Oleh: Arda Dinata

PENYAKIT DBD (demam berdarah dengue) masih menjadi masalah nasional. Kasus DBD ini timbul tengelam di beberapa daerah seiring pergantian musim (memasuki musin hujan) dan kondisi sanitasi lingkungan yang mendukung.

Lalu, bagaimana seharusnya kita memaknai munculnya kasus DBD ini? Strategi pokok apa yang dilakukan dalam penanggulangan DBD di wilayah Priangan ini? Melalui tulisan ini penulis berbagi wacana dengan pembaca seputar ada apa dengan DBD ini?.

Kalau mau jujur, sesungguhnya adanya kasus DBD ini dapat kita maknai sebagai introspeksi terhadap kondisi lingkungan sekitar kita. Tepatnya, terhadap keberadaan serangga pembawa virus DBD. Mengapa? Sebab, kalau kita jujur, sesungguhnya nyamuk, lingkungan dan manusia itu adalah tiga hal yang saling terkait. Ketiganya saling berinteraksi, mempengaruhi dan memberi kontribusi pada kondisi kesehatan masyarakat secara umum.

Nyamuk tergolong serangga yang telah berumur, yakni sudah melewati suatu proses evolusi yang panjang. Sehingga, pantas saja kalau serangga ini memiliki sifat yang spesifik dan adaktif tinggal bersama manusia.

Bila diperhatikan dan dilihat dari siklus hidupnya, nyamuk ini termasuk serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Mulai telur, larva (jentik), pupa dan nyamuk dewasa. Lebih jauh, dari tahap-tahap siklus hidup tersebut, nyamuk itu merupakan serangga yang sangat sukses memanfaatkan air (lingkungan), termasuk air alami dan sumber buatan (baik yang bersifat permanen maupun temporer).

Menurut Upik Kesumawati Hadi & F.X. Koesharto (2006) menyebutkan kalau tempat seperti danau, aliran air, kolam, air payau, bendungan, saluran irigasi, air bebatuan, septic tank, selokan, kaleng bekas dan lainnya dapat berperan sebagai tempat bertelur dan tempat perkembangan larva nyamuk.

BACA JUGA:  Kiat Meredam Gelisah Hati (Bagian 1)

Dalam bahasa Singgih H. Sigit (2006), lingkungkan permukiman manusia yang umumnya berupa suatu kompleks bangunan tempat tinggal berikut fasilitas yang berhubungan dengan pelbagai hajat hidupnya, termasuk juga jalan, selokan, berikut tanaman pekarangan dan hewan-hewan peliharaannya, merupakan sebuah ekosistem tersendiri yang unik. Lingkungan itu dibangun dan diciptakan terutama untuk kepentingan kenyamanan hidup manusia, tetapi pada kenyataannya banyak mahluk lainnya ikut memanfaatkan kondisi itu sebagai habitat, tempat istirahat serta tempat mencari makan.

Jadi, kita harus sadar kalau nyamuk itu adalah salah satu jenis hama yang kita kenal hidup atau berada di lingkungan permukiman manusia, yang keberadaannya dapat merupakan gangguan dan bahkan bahaya bagi manusia. Kondisi seperti itulah, realita yang mesti kita sadari.

Penanggulangan DBD

Kasus DBD ini sesungguhnya dapat ditanggulangi oleh warga masyarakat di wilayah Priangan. Yakni dengan memberantas nyamuk penularnya, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi belum ada. Pada dasarnya vektor DBD dapat dikendalikan dengan empat cara.

Pertama, pengelolaan lingkungan terhadap nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidak disenangi nyamuk dewasa sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk menularkan. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tanaman perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian serta memasang kawat kasa. Sedangkan pengendalian terhadap nyamuk pradewasa meliputi pengelolaan lingkungan pada tempat perindukan. Yakni dengan menghalangi nyamuk meletakkan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!