Anda Masih Memegang Kunci Kebahagiaan
Anda masih memegang kunci kebahagiaan? Jangan sampai Anda lepas kunci kebahagiaan itu dalam hidup keseharian. Terus pertahankan dan kembangkan!
Ada ungkapan cukup bagus yang pernah disampaikan oleh Aidh Al-Qarni ketika berbicara masalah kebahagiaan. Beliau berkata, “Anda acap kali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki segudang kekayaan berupa kebaikan, kenikmatan, karunia dan lain sebagainya. Maka pikirkanlah semua itu, kemudian syukurilah!”
Sungguh ungkapan tersebut, benar adanya. Bukankah Allah berjanji bagi siapa yang bersyukur, maka nikmatnya akan ditambah. Banyak di antara kita yang sering lupa kalau apa yang sudah ada dalam diri kita itu lebih dari cukup untuk selalu disyukuri.
Untuk itu, mari kita kedepankan perilaku berpikir dan bersyukur dalam hidup keseharian. Sebab, berpikir adalah nikmat Allah yang hanya diberikan kepada manusia. Banyak amanah Allah tunjukkan hanya kepada mereka yang mau berpikir.
“Berpikir dan bersyukurlah!” Demikian pesan Aidh Al-Qarni. Artinya, kata Al-Qarni bahwa ingatlah semua nikmat yang Allah anugerahkan dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.
Sungguh, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh. Sayangnya, Anda sering kali tidak menyadarinya.Coba Anda pikirkan dan renungkan apa-apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan semua yang tersedia di sekeliling Anda.
Bersyukurlah! Jangan sampai, Anda termasuk golongan: “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.” (QS. An-Nahl: 83).
Kunci Kebahagiaan
Dalam hidup ini, ada sebagian orang yang mengejar kebahagiaan. Dan sebagian orang lagi menciptakan kebahagiaan itu. Padahal, sejatinya bahagia itu bila Anda hidup harmonis dan sibuk memperhatikan diri Anda secara maksimal.
William Bennett mengumpamakan kebahagiaan itu seperti kucing. Jika Anda mencoba membujuk atau memanggilnya, dia akan menghindari Anda dan tak akan datang. Tapi, jika Anda tidak memperhatikannya dan sibuk dengan urusan Anda, dia akan menggesek kaki Anda dan melompat dalam pangkuan Anda.
Betapa harmonisnya kebahagiaan itu. Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, bahwa kebahagiaan itu adalah jika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apa yang Anda lakukan berada dalam keharmonisan.
Jadikan hidup Anda harmonis, seperti shalat dan putaran isi jagat raya ini. Dengan titah-Nya, seisi jagat raya itu bekerja penuh harmonis menyebarkan kebahagiaan kepada seisi alam ini.
Pantas, Dr. Aidh Al-Qarni menyampaikan kalau kunci kebahagiaan itu adalah shalat. Kulihat kebahagiaan bukanlah milik orang yang berharta banyak melainkan kebahagiaan itu hanyalah milik orang bertaqwa.
Jadi, awali lembar kebahagiaan itu dengan shalat subuh. Untuk itu, mulailah pagi hari Anda dengan shalat subuh. Sesungguhnya, kata Aidh Al-Qarni, shalat subuh itu merupakan awal tanda penerimaan, alamat daftar keberuntungan, dan pamflet kemenangan, kemuliaan, keteguhan, serta keberhasilan.
Bagi Anda yang memulai harinya bersama shalat subuh, niscaya Anda akan berada dalam jaminan Allah; mendapatkan janji, pemeliharaan dan perhatian-Nya; memperoleh keamanan dari-Nya; menghindarkan dari hal yang tidak disukai; membimbing Anda pada setiap kebaikan; menuntun Anda pada keutamaan; dan mencegah Anda dari hal-hal yang hina.
Jadi, bila setiap hari masih setia bermesraan dengan shalat subuh, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan hidup. Itulah, makanya Helen Keller mengatakan kalau kebahagiaan itu adalah api suci yang membuat tujuan kita tetap hangat dan kecerdasan tetap bersinar.