Inspirasi

Bagaimana Amalan Kecil Memiliki Penghargaan Tinggi?

Berbahagia dan sangat beruntung bagi orang-orang yang dalam hidupnya selalu diselimuti perilaku amal saleh. Amal saleh tidak lain merupakan buah dari iman —cerminan iman—. Tepatnya, amal saleh adalah pelaksanaan totalitas perintah Allah dan penghindaran terhadap segala larangan-Nya. Lebih dari itu, yang terpenting amal saleh ini merupakan bekal yang paling baik untuk dibawa ke alam akherat yang kekal nanti, setelah kehidupan dunia.

Adapun yang termasuk amal saleh, dalam sebuah hadist disebutkan diantaranya berupa mendamaikan dua orang yang berselisih secara adil; membantu seseorang untuk menaiki hewan tunggangannya atau memuat barang-barangnya ke atas hewan tersebut; ucapan yang baik; menyingkirkan rintangan di jalan; tersenyum kepada sesama; dan berhubungan intim dengan istri/suami.

Berkait amal perbuatan manusia itu, Allah melihat bukan hanya besar atau kecilnya semata-mata, tetapi yang penting adalah niat dan keikhlasan hati kita. Artinya amalan hati, menurut Islam lebih utama daripada amalan yang bersifat fisik. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh dan bentuk tubuh kamu, tetapi Dia melihat hati dan amalmu.” (HR. Muslim).

Nabi Saw bersabda, “Allah tidak menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan yang karena untuk mencari keridhoan-Nya.” (HR. Ibnu Majah).

Sementara itu, Allah berfirman, “Dan janganlah aku dihinakan pada hari berbangkit (kiamat). Pada hari yang tidak bermanfaat harta benda dan tidak pula anak-anak. Kecuali orang yang datang ke hadirat Allah dengan hati yang suci.” (QS. Asy-Syu’ara: 87-89).

Secara demikian, keselamatan seseorang dari kehinaan pada hari kiamat, hanya diberikan kepada orang yang datang kepada-Nya, dengan hati yang baik lagi penuh keikhlasan.

Untuk itu, ikhlas merupakan amalan hati yang sangat penting untuk dimiliki setiap Muslim. Ia sebagai motivator, penggerak amal dalam meraih cita-cita dan tujuan yang diridhoi Allah SWT. Ia pun sebagai katalisator, pemurni amal pada anggota tubuh dalam beribadah kepada-Nya, berhubungan dengan sesama dan lingkungannya (Abdul Aziz Ad Barbasyi; 1997).

Dalam konteks ini, jelas-jelas bahwa amalan kecil yang ikhlas memiliki penghargaan tinggi dihadapan Allah, daripada amalan besar tapi diselimuti sifat riya.

Rasulullah Saw mengingatkan kita tentang bahayanya sifat riya yang bisa menyebabkan amalan akan ditolak. Sabdanya, “Saya khawatir apa yang saya takutkan akan syirik kecil menimpa atas diri kalian.” Mereka (para sahabat) bertanya: “Ya, Rasulullah, apa gerangan syirik kecil itu? Jawab Rasul, “Ia adalah riya.” (Al-Hadist). 

Bagaimana menurut Anda?

BACA JUGA:  Perilaku Orang Tua Mempengaruhi Perilaku Anaknya

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!