Inspirasi

Belalai Gajah untuk Anakku

Kedua, seperti belalai gajah, cinta kita harus menetapkan batasan yang jelas tentang arah tujuan anak-anak dan apa yang bisa mereka lakukan.

Ketiga, seperti belalai gajah, cinta kita harus memberikan persetujuan dan menyelimuti mereka dengan kepercayaan, tapi juga harus mengingatkan mereka secara keras dan jelas tentang adanya bahaya.

Keempat, seperti belalai gajah, cinta kita seharusnya memindahkan penghalang di jalan yang anak-anak kita lalui, tapi membiarkan mereka menempuh jalan tersebut di bawah kekuatan mereka sendiri.

Kelima, seperti belalai gajah, cinta kita harus kuat dan lentur, melihat kebutuhan anak-anak dan berkeinginan untuk kadang-kadang menjadi keras dan kadang-kadang menjadi lunak.

Sungguh indah hikmah dari belalai gajah itu. Pantas saja terkait pendidikan anak, Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Sesuatu yang paling utama yang hendaknya dipelajari oleh anak-anak kecil adalah sesuatu yang diperlukannya ketika mereka sudah beranjak dewasa.” Makanya saya sendiri cukup merespon positif ketika dalam suatu waktu anakku pernah mengungkapkan keinginannya untuk memiliki “belalai gajah” dalam hidupnya. “Ayah…, bisa tidak kalau Aa (sebutan bagi anak laki-laki) dapat memiliki belalai gajah, sehingga dapat membantu dan melindungi teman-temanku,” ungkap anakku.

Saya terus terang terharu mendengarnya, kemudian sambil mengelus rambutnya yang lembut mulutku berujar, ”Tentu sayang…., kamu pasti bisa memiliki belalai gajah dalam hatimu, asalkan Aa… berperilaku baik. Dan ayah akan selalu mendoakanmu ‘nak…. Agar memiliki hati dan perilaku seperti belalai gajah. Amin….!”

Akhirnya, sejujurnya ketika saya mengungkapkan jawaban di atas, hati kecilku justru mengatakan bahwa ayah pun sama ‘nak… ingin memiliki hati dan perilaku seperti belalai gajah dalam mendidikmu. Untuk itu, ”Bantu ayah ya anakku…., agar mendapatkan ‘belalai gajah’ dalam hidup ini!”

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!