Durhaka Terhadap Nasehat - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Durhaka Terhadap Nasehat

“NASEHAT itu sebuah kebijaksanaan. Keberadaannya sangat diperlukan manusia dalam menjalani kehidupannya. Nasehatlah yang dapat membuat seseorang menjadi bergairah kembali hidupnya.” (Arda Dinata).

Oleh: Arda Dinata

NASEHAT itu sebuah kebijaksanaan. Keberadaannya sangat diperlukan manusia dalam menjalani kehidupannya. Nasehatlah yang dapat membuat seseorang menjadi bergairah kembali hidupnya.

Bila dilihat dari arti katanya, nasehat itu berarti ajaran atau pelajaran baik. Bisa juga diartikan sebagai anjuran (petunjuk peringatan, teguran) yang baik. Sedangkan menasehati berarti memberi nasehat. Orang yang memberi nasehat dinamakan penasehat.

Betapa pentingnya perilaku nasehat menasehati ini, maka dalam sebuah organisasi di masyarakat biasanya ada yang ditunjuk sebagai penasehat. Hal ini, tidak lain dimaksudkan untuk menjadikan penasehat itu sebagai sumber yang dapat memberi petunjuk dan masukan terhadap problematika kehidupan yang dihadapi masyarakat di kemudian hari.

Kewajiban saling nasehat menasehati pun merupakan ajaran agama yang perlu dilakukan umatnya dalam kehidupan sehari-hari demi kebaikan. Sampaikanlah kebaikan itu, sekecil apa pun pada orang lain. Misalnya, orang tua menasehati anaknya. Guru menasehati muridnya. Dosen menasehati mahasiswanya. Termasuk nasehat menasehati di antara sesama teman. Namun, masalahnya ego setiap manusia itu memiliki kecenderungan tidak menyukai kalau dirinya dinasehati oleh orang lain. Padahal, nasehat itu jelas-jelas untuk kebaikannya.

Gambaran tersebut tercermin pada kisah yang diabadikan Alquran dalam surat Al-A’raf (7): 73-79. Dalam ayat itu, dijelaskan kepada kaum Samud, Allah mengutus Nabi Saleh. Kemudian beliau menyampaikan kepada kaumnya amanat Tuhannya dan memberi nasehat terpercaya kepada kaumnya. Namun, kaumnya tetap sombong dan lalai lagi mengingkari apa yang disampaikan Nabi Saleh.

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”

BACA JUGA:  Perkawinan Berkalung Pahala

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, “Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau Saleh seorang nabi.”

Lalu, datanglah gempa bumi menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!