Haji Mabrur, Mau? - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Haji Mabrur, Mau?

Haji mabrur berarti haji yang baik atau mendatangkan kebaikan bagi pelakunya. Di kalangan ulama, diungkapkan kalau haji mabrur itu ialah haji yang tidak dicampuri atau dinodai oleh dosa-dosa. Ini mengandung makna bahwa berbagai kebaikan ibadah haji yang diperoleh oleh para hujjaj itu telah membentengi diri mereka dari dosa-dosa dan berbagai tindakan kejahatan.

Oleh: Arda Dinata

Berkait dengan itu, Imam Nawawi, mengungkapkan bahwa haji mabrur adalah haji yang buah atau hasilnya tampak jelas bagi para pelakunya. Buah haji itu, tak lain menguatnya iman dan meningkatnya ibadah serta amal saleh dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan demikian, maka keadaan hujjaj itu setelah menunaikan ibadah haji jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya.

KAUM Muslim yang sudah melaksanakan ibadah haji, tentunya kita harapkan menjadi haji mabrur. Doa ini penting kita panjatkan karena semua jamaah haji tentu mendambakan haji mabrur. Harapan dan keinginan mendapatkan haji mabrur dapat dipahami, karena bukankah pengampunan dan surga Allah menjadi balasan dan imbalannya. Nabi Saw bersabda, Haji yang mabrur tak ada balasan lain kecuali surga. (HR. Bukhari dan Muslim).

Mereka yang telah menggapai haji mabrur, tentu akan memancarkan berbagai kebaikan sosial dalam kehidupan kesehariannya, diantaranya, ialah memiliki peningkatan rasa persaudaraan di antara umat, karena saling berkenalan dan berkomunikasi dengan jamaah haji dari segala penjuru dunia, menumbuhkan rasa hormat menghormati dan mengalahkan rasa rendah diri, karena di sanalah jamaah haji akan menyadari kesamaan derajat di hadapan Allah SWT.

Selain itu, kemabruran ibadah haji juga ditandai oleh tanggung jawab dakwah Islamiyah yang tinggi, baik bil lisanil hal maupun billisanil maqal. Hal ini sesuai pesan Rasul saat haji Wada’, yaitu supaya setiap yang hadir wajib menyampaikan ajaran Islam kepada yang tidak hadir. Demikian pula dengan tanggung jawab dalam memelihara jiwa, harta, kehormatan dari orang lain, melindungi yang lemah baik manusia, heman dan tumbuh-tumbuhan.

BACA JUGA:  Budaya Cinta Lingkungan

Pendeknya, haji mabrur berarti haji yang baik atau mendatangkan kebaikan bagi pelakunya. Di kalangan ulama, diungkapkan kalau haji mabrur itu ialah haji yang tidak dicampuri atau dinodai oleh dosa-dosa. Ini mengandung makna bahwa berbagai kebaikan ibadah haji yang diperoleh oleh para hujjaj itu telah membentengi diri mereka dari dosa-dosa dan berbagai tindakan kejahatan.

Berkait dengan itu, Imam Nawawi, mengungkapkan bahwa haji mabrur adalah haji yang buah atau hasilnya tampak jelas bagi para pelakunya. Buah haji itu, tak lain menguatnya iman dan meningkatnya ibadah serta amal saleh dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan demikian, maka keadaan hujjaj itu setelah menunaikan ibadah haji jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Memelihara dan melanggengkan nilai keimanan

Berdasarkan pola pikir yang diungkapkan Imam Nawawi tersebut, tentu dapat dipahami bahwa memperoleh haji mabrur merupakan sesuatu yang sulit. Namun, sesungguhnya yang lebih sulit lagi dari itu adalah bagaimana mempertahankan, memelihara dan melanggengkan nilai-nilai kemabruran haji itu sepanjang hidup kita.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!