Inilah Jaminan Kemenanganmu - Laman 2 dari 2 - www.ArdaDinata.com
Belajar MenulisCatatan HarianKeluargaMotivasiRenungan Hikmah

Inilah Jaminan Kemenanganmu

Jimmy Teo, di awal tulisan sudah memberi tahu kita akan kata kunci untuk mencapai kemenangan, yaitu kerendahan hati. Jadilah manusia yang tidak angkuh dan sombong. Terkait ini, Dr. Muhammad Utsman Najati dalam buku Psikologi Nabi, menuliskan sombong itu adalah merasa lebih tinggi dari orang lain dan sekaligus menganggap rendah mereka. Sombong adalah perasaan yang dibenci dan sifat tercela.

Allah mewartakan dalam untaian firman-Nya di QS. 28: 83, yaitu: Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri di bumi dan berbuat kerusakan (di muka) bumi. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang bertakwa. 

Alquran mencela sikap sombong dan berbangga diri, seperti tertulis dalam QS. 31: 18, yaitu: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Jadi, angkuh dan sombong itu tidak disukai Tuhan. Untuk itu berperilakulah rendah hati (tawadhu), sebab ia termasuk dalam nilai-nilai ketakwaan yang akan mengatarkan kita pada kemenangan kehidupan ini. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mewahyukan padaku: Hendaklah kalian bersikap rendah hati hingga tidak menganiaya orang lain dan tidak sombong terhadap orang lain.” 

Butir nilai-nilai faktor penentu kemenangan hidup tersebut, tentu harus kita perhatikan betul dalam hidup keseharian. Itulah modal awal yang harus terus kita perjuangkan. Selanjutnya, yang tidak kalah penting sebagai penentu kemenangan seseorang dalam hidup ini adalah kekuatan yang ditopang dengan ketekunan dan tidak cepat merasa puas.

Terkait faktor kemenangan seseorang ini, ada kisah bagus yang bisa kita tafakuri agar mencapai sebuah kemenangan. Berikut ini kisah kancil dan kura-kura yang sangat menginspirasi bagi mereka yang mau berpikir. 

BACA JUGA:  Bermain, Cara Anak Belajar Kehidupan

Kisahnya, si kancil berpikir bahwa ia telah memenangkan perlombaan karena ia telah berlari jauh di depan kura-kura, sehingga ia memutuskan untuk tidur sejenak. Si kura-kura berjalan dengan pelan, tetapi terus berjalan tanpa lelah. Akhirnya, kura-kura itu memenangkan perlombaan! 

Hikmah dari cerita tersebut, “Kekuatanmu harus ditopang oleh ketekunan. Jangan pernah sekali pun menyerah. Jangan cepat puas dan menganggap semuanya telah selesai. Engkau harus siap untuk keadaan yang paling darurat,” demikian kata Jimmy Teo.

Bagaimana menurut Anda? Silahkan tulis komentar dan tanggapannya di kolom komentar di bawah ini! Salam sukses kemenangan dan keberkahan.

Arda Dinata, Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia. https://www.miqraindonesia.com

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

2 komentar pada “Inilah Jaminan Kemenanganmu

  • Rendah hati, tidak sombong itulah kunci kemenangan. Rendah hati bukan rendah diri, sebab rendah diri merasa diri hina, tak punya harga diri dimata orang lain. Sebaliknya rendah hati adalah sikap jiwa yang sabar dan pemaaf, tidak merasa besar kepala karena sanjungan dan tidak merasa terhina dengan cacian.
    Sombong juga bisa meruntuhkan wibawa seseorang, mungkin saja dengan kesombongan bisa menjadi seorang Qorun,orang terkaya di dunia, dan bisa juga dengan kesombongan bisa menjadi Fir'aun yang sangat berkuasa di jagat raya, tapi Qorun dan Fir'aun dalam sejarah peradaban manusia tidak tercatat sebagai pemenang kehidupan, karena keduanya mati dalam kebinasaan, sampai-sampai tidak ada seorangpun di dunia ini yang sudi dipanggil Qorun atau Fir'aun. Justru Nabi Musa As yang berdakwah dengan lemah lembut di depan penguasa yang dzalim yang tercatat tinta emas sebagai pemenang, dan begitu pula Rasulullah Saw yang selalu menebarkan kedamaian, pemaaf dan orang yang paling rendah hati, selalu membalas cacian dengan senyuman, dan membalas intimidasi dan penganiayaan dengan do'a dan pemaafan, menjadi contoh teladan, para pemenang dalam kehidupan.

    Balas

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!