Kiat Menuju Muslim Berkualitas - www.ArdaDinata.com
Motivasi

Kiat Menuju Muslim Berkualitas

SETIAP kita, dapat dipastikan berkeinginan menjadi seorang muslim berkualitas, manusia unggul, manusia paripurna atau insan kamil. Tapi, ternyata tidak semua orang mampu menggapainya. Padahal Allah SWT dalam Alquran surat At-Tin: 4, yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Oleh Arda Dinata 

Manusia paripurna atau insan kamil menurut Ibn’Arabi (sufibesar dari Andalusia, 1165 M) adalah yang mampu menyatakan sifat-sifat Allah yang berlawanan ke dalam dirinya dan diwujudkan ke dalam perilakunya. Menyatukan sifat-sifat Allah ke dalam diri bukan berarti meniru sifat-sifat-Nya, tetapi menegaskan bahwa tugas manusia adalah sebagai pengendali dan pengatur alam (khalifatul ‘ardh) dengan kesejukan, keamanan dan ketegasan berdasarkan kebenaran ilahiyah.

Secara demikian, insan kamil ini dapat dibantu dengan menggunakan metoda intuisi, yang membantu perkembangan kepribadian manusia integral/ insan kamil, dan pada gilirannya akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM), berdasarkan iman dan takwa. Berikut ini, ada beberapa kiat menuju muslim berkualitas.

1. Memiliki kemampuan memacu dan menerpa diri.

Banyak orang yang cukup potensial, tetapi ia tidak bisa menjadi berkualitas dan unggul. Faktor penyebabnya adalah karena belum sampai ilmunya, sehingga tidak tahu langkah-langkah yang perlu dilakukannya.

Untuk itu, mulai saat ini segera miliki kemampuan memacu dan menerpa diri dengan ilmu yang berhubungan dengan sesuatu keunggulan yang ingin dicapai tersebut. Artinya seseorang yang unggul lagi berkualitas ialah mereka yang memiliki kemampuan memacu dan memimpin diri lebih daripada orang lain. Misalnya, kalau orang lain belajar lima jam, maka seseorang yang akan mempunyai masa depan unggul akan bisa tahan belajar dalam waktu lebih dari lima jam. Atau kalau orang lain bekerja selama tujuh jam dalam sehari, ia akan sanggup bekerja selama lebih dari tujuh jam. Sehingga, tiap hari ia punya bonus waktu untuk menempa keunggulannya.

BACA JUGA:  Yang Langka Dalam Keluarga

2. Terciptanya sistem yang kondusif untuk berprestasi.

Kondisi sistem yang kondusif pada lingkungan sekitar kita akan mampu merangsang seseorang untuk berprestasi. Sistem dan lingkungan yang kondusif ini, tentu adakalanya harus kita cari dan ada pula yang harus kita ciptakan sendiri.

Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, bahwa seseorang itu sangat terbawa oleh lingkungannya. Barangsiapa bergaul dengan pandai besi, di atas akan bau bakaran atau bahkan akan pernah merasakan salah satu anggota tubuhnya terbakar. Akan tetapi, barangsiapa bergaul dengan penjual minyak wangi, maka tidak bisa tidak tubuh atau bajunya akan ikut menjadi wangi. Ini menunjukkan betapa lingkungan atau sistem itu akan sangat berpengaruh terhadap seseorang untuk menjadi berkualitas atau sebaliknya.

Pendeknya, apabila sistem dan lingkungan di sekitar kita telah dibuat unggul, maka setiap individu yang berada di dalamnya memiliki potensi yang sama untuk terpacu percepatan kualitas dirinya.

3. Mengembangkan silaturahmi.

Aktivitas silaturahmi ini memiliki daya ungkit dan pengaruh positif yang luar biasa. Ajaran Islam mengajarkan bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur dan memperbanyak rizki. Pengertian rizki di sini sangat luas, diantaranya adalah diperolehnya ilmu. Berkait dengan ilmu, Nabi Muhammad Saw Sulaiman as ketika ditanya oleh Allah SWT, apakah ia akan memilih harta atau ilmu, ternyata ia akan memilih ilmu. Akibatnya, hartapun didapatkannya.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!