Kolom Arafat Chanel (2) - www.ArdaDinata.com
Uncategorized

Kolom Arafat Chanel (2)

Arafat || Channel Telegram:
JAKARTA
Pak Rosyid usianya mungkin 45 tahun atau lebih. Beliau ini penampilannya seperti orang tua, tetapi kalau sudah bercerita tentang Jakarta, maka tenaganya kembali muda.
Pak Rosyid bercerita kepada saya bagaimana masa muda beliau sering menghadiri pengajian-pengajian ulama Jakarta.
Saat itu bukan hanya mendengar siraman ilmu yang disampaikan para ulama, namun sering pula beliau melihat langsung keajaiban luar biasa yang terjadi dalam pengajian-pengajian tersebut.
Misalnya setiap mengaji kepada almarhum Habib Abdul Qadir Banahsan di Rawa Bunga, beliau ini duduk paling depan dan mencium wangi harum begitu Habib mulai membuka-buka kitab yang akan dipelajari.
Sumber keharuman tersebut pastinya keluar dari kitab yang sedang dibuka-buka oleh Habib tersebut.
Padahal kitab itu adalah kitab biasa yang sehari-hari disimpan di masjid. Pak Rosyid pun sering membuka-buka kitab itu tanpa bau apapun.
Kesan tidak terlupakan juga dialami beliau setiap mengaji kepada almarhum Habib Abdullah Alatas di Kebon Nanas. Pak Rosyid bercerita bahwa Habib adalah ulama yang kehilangan penglihatannya beberapa tahun silam.
Tetapi anehnya, kalau Habib sedang mengajarkan kitab di pengajian itu, Habib membuka kitab itu halaman demi halaman dan membacanya baris demi baris tanpa kesulitan sama sekali. Penglihatan Habib seratus persen berfungsi jika membaca kitab. Luar biasa.
Hari ini kedua ulama kharismatik dalam cerita Pak Rosyid di atas sudah diteruskan oleh cucu-cucu mereka yang juga ulama dengan ilmu yang luas.
Alhamdulillah, saya dan anak-anak saya masih diberi kesempatan oleh Allah memandang wajah para ulama tersebut.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
KECERDASAN
Saat menyampaikan pendapat kita kepada orang lain, terkadang diperlukan kecerdasan komunikasi agar orang lain bisa menerima saran kita.
Seperti suami ini yang berusaha membujuk istrinya di sebuah toko elektronik,
“Pa, kita beli tv yang ini aja keluaran terbaru, touch screen loh, layarnya bisa disentuh kaya handphone”
“Kita jadi balik lagi ke jaman dulu dong Ma”
“Maksudnya gimana Pa”
“Jaman dulu kan tombolnya harus dipencet langsung di tv nya, terus keluar tv yang lebih canggih kita cukup duduk di sofa, yang dipencet remote nya aja. Masa sekarang Mama mau pencet-pencet tv lagi?” 🙂
Jawaban cerdas suami tersebut sukses membuat istrinya mengurungkan niat untuk membeli tv yang mahal.
Begitupula untuk memberi masukan kepada orang lain, terkadang diperlukan memilih kalimat yang tidak biasa, seperti pengunjung yang sedang di sapa oleh manajer restoran ini,
“Bagaimana pak kesan-kesan bapak setelah menikmati makanan di restoran kami?”
“Luar biasa, saya salut mas dengan dapur restoran ini bersih sekali”
“Terimakasih pak, tapi kok bapak tau dapur kami bersih, kan bapak tidak kemana-mana sejak tadi?”
“Sebab makanan yang saya nikmati rasa sabun semua mas” 🙂
Begitulah cerita tentang komunikasi yang cukup cerdas agar orang lain menerima pendapat kita.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PISANG
Dahulu kala saat saya masih sekolah, saya pernah mendengar seseorang bercerita bahwa para profesor dari berbagai disiplin ilmu pernah berkumpul di suatu tempat.
Mereka sedang menyelesaikan penelitian yaitu menciptakan satu buah pisang secara sintesis. Iya benar, pisang. Mereka ingin menciptakan pisang buatan, yang semirip mungkin dengan pisang asli yang tumbuh dari alam.
Ternyata, sampai habis waktu yang direncanakan, para jenius tersebut tidak mampu menciptakan sebuah pisang. Luar biasa.
Saya sendiri belum tau apakah cerita ini fiksi atau bukan. Yang jelas, kenyataannya memang demikian. Manusia secerdas apapun tidak akan mampu menciptakan hanya sebuah pisang.
Sebab pohon pisang adalah bentuk kehidupan, dan hanya Allah Yang Maha Kuasa memberi kehidupan pada mahlukNya.
Jika sebuah pisang saja demikian berharga sekali kehidupannya, apalagi kehidupan kita sebagai manusia. Sungguh mengherankan jika ada orang yang tidak merasa hidupnya adalah anugerah yang sangat berharga.
Sungguh mengherankan jika ada seseorang yang tidak menghargai hidupnya, sehingga hari demi hari dari kehidupannya berlalu tanpa makna.
Saudara, manfaatkan segera waktu yang kita miliki dalam hidup ini. Jam demi jam yang berjalan, pastikan kita melakukan sesuatu yang sangat berarti.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SEMUT API
Salah satu memori dari masa kecil saya, adalah pohon mangga milik kawan yang dihuni banyak semut apinya.
Pohon itu kini sudah ditebang menjadi rumah. Tetapi kenangan pertama kali saya duduk di bawah pohon itu mengena sekali.
Saat itu saya datang ke rumah kawan tersebut, lalu saya melihat tempat cukup teduh di bawah pohon mangga, maka duduklah saya di sana.
Si kawan sudah mengingatkan agar jangan duduk di sana. Tetapi saya lihat semut apinya hanya satu dua, cukup saya sapu dengan jari saja masalah selesai.
Belum begitu lama saya duduk, semut api yang menghampiri lebih banyak lagi. Saya mulai menganggap serius ancaman semut api ini. Walaupun saya masih bisa mengendalikan situasi.
Pada puncaknya, ternyata semut api yang menampakkan diri luar biasa banyaknya. Mereka saat ini kelihatan sangat bersungguh-sungguh mau menghampiri saya.
Apalagi kemudian saya perhatikan dengan seksama lagi, ternyata pohon mangga itu memang sarangnya semut api yang tak terhitung lagi jumlahnya. Saya pun menyerah, dan memilih meninggalkan tempat itu.
Saudara, hari ini memori masa kecil saya tentang semut api ini tiba-tiba muncul kembali bukan tanpa sebab. Saya yakin umat Islam di Indonesia saat ini bagaikan semut api dalam kisah itu.
Saat umat ini muncul sedikit, hampir tidak mendapat perhatian. Begitu muncul lebih banyak lagi, mulai dianggap serius.
Maka kita perlu muncul dengan jumlah yang luar biasa banyak, untuk membuktikan bahwa umat ini bersungguh-sungguh.
Saudara mau menjadi satu dari jutaan semut api tersebut ? Kita bertemu dengan damai di Jakarta 2 Desember ya.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DEBT COLLECTOR
Seorang teman saya pernah menjalani profesi sebagai debt collector dari sebuah lembaga keuangan. Beliau cerita bahwa menagih kepada seseorang itu tidak perlu dengan kata-kata yang kurang baik dan intonasi suara yang kurang nyaman.
Asal orang itu tau kedatangannya untuk menagih, maka yang bersangkutan pun tetap saja panik. Padahal teman saya itu datang dengan ramah dan sedikit bicara.
Bahkan saya pernah mendengar seorang debt collector yang suka memberi tausiyah. Jadi saat dia datang dan yang bersangkutan belum bisa memenuhi kewajibannya membayar, dia beri nasehat agar banyak bersedekah sehingga besok-besok diberi keluasan rezeki.
Istimewa sekali ya debt collector seperti mereka. Itulah sebabnya saya masih mengingat cerita tentang mereka. Menurut saya mereka ini damai ya. Bahkan lebih pantas disebut super damai.
Ternyata mereka membuktikan bahwa menjalankan aksi sebagai seorang debt collector bisa dengan ramah, bisa dengan tausiyah, dan bisa dengan damai. Substansinya ya tetap menagih kewajiban orang yang bersangkutan itu.
Tidak ubahnya seperti umat Islam di negeri ini. Kita tetap turun ke jalan melakukan aksi sampai aksi ketiga kalinya. Tetapi dilakukan dengan ramah, diisi dengan tausiyah, dan dijalankan dengan damai. Substansinya ya tetap menuntut tersangka penistaan agama segera ditahan demi keadilan.
Istimewa sekali ya umat Islam yang seperti ini. Itulah sebabnya anak cucu kita akan masih mengingat cerita tentang umat ini. Kita bertemu dengan damai di Jakarta 2 Desember ya.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SEMANGAT RABIUL AWWAL, SEMANGAT BERSHALAWAT
Shalat sunnah wudhu pertama kali diamalkan oleh Sahabat Bilal, lalu diikuti oleh seluruh umat Islam sampai hari ini. Lebih dari 1400 tahun manusia mengenal dan mengamalkan shalat sunnah wudhu.
Berkhitan lebih dahsyat lagi. Pertama kali diamalkan oleh Nabi Ibrahim. Bayangkan sudah berapa ribu tahun sejak masa Nabi Ibrahim sampai sekarang manusia mengamalkan ibadah khitan ini.
Yang sangat istimewa adalah shalawat kepada Rasulullah. Karena shalawat ini pertama kali diamalkan oleh Nabi Adam. Berarti shalawat merupakan ibadah yang sudah dikenal sejak peradaban manusia pertama kali di alam ini.
Kisahnya bermula ketika Nabi Adam ingin menikahi Ibunda Hawwa, maka Allah perintahkan beliau untuk membaca shalawat sebagai mahar pernikahannya.
Sejak itu, seluruh anak keturunan manusia mengenal shalawat dan mengamalkannya, termasuk golongan para Nabi dan Rasul senantiasa membaca shalawat kepada Rasulullah. Padahal Rasulullah belum dilahirkan pada masa kenabian mereka. Luar biasa.
Kita seperti ketinggalan kereta jika sampai hari ini belum juga rutin bershalawat kepada Rasulullah. Di era modern ini sering sekali sesuatu cepat menjadi viral karena banyak orang yang mengikutinya dan memberi testimoni.
Lalu bagaimana dengan shalawat ? Seluruh manusia yang beragama tauhid sejak awal manusia ini ada, bershalawat kepada Rasulullah. Testimoninya tertulis dalam seluruh kitab suci para Nabi terdahulu. Viral sekali ya ?
Maka di awal bulan Rabiul Awal ini, bagaimana kalau kita niatkan untuk membaca shalawat secara rutin setiap hari ? Bukan untuk seminggu atau sebulan, tapi jadikan program ini sebagai program seumur hidup kita.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
GERANGAN CINTA APAKAH INI
Malam ini saya sedang membenahi persiapan yang akan saya bawa untuk aksi 212 esok pagi. Aktivitas saya terhenti sejenak mendengar suara sayup-sayup seseorang yang sedang berdendang.
Lagu yang dinyanyikan suara itu adalah lagu yang sangat saya hafal. Lagu mars bela Quran. Tetapi malam ini berbeda sekali. Tidak ada tempo cepat dan semangat seperti biasanya.
Lagu itu dinyanyikan dengan lirih. Seperti seorang ibu yang sedang menidurkan bayi dalam gendongannya. Pelan dan lembut. Suaranya membuat semua orang yang mendengarnya tidak bisa menahan air mata.
Al-Quran… imam kami…
Al-Quran… pedoman kami…
Al-Quran… petunjuk kami…
Al-Quran… satukan kami…
Semakin lama didengar mata ini justru semakin sembab. Hati ini seperti sudah tidak sabar menunggu datangnya hari esok. Hati ini ingin secepatnya berada ditengah-tengah jutaan hati lain dalam kerinduan kepada Al-Quran.
Sebuah cinta telah bersemi. Hanya saja kami tidak mengerti cinta apa ini. Adakah seseorang yang bisa menjelaskannya ?
Cinta yang sanggup menggerakkan kami berjalan tegap ke depan tanpa merasa letih. Cinta yang sanggup membuat kami meninggalkan semua kenikmatan tanpa kami merasa rugi sedikitpun.
Cinta yang sanggup menghanyutkan kami dalam persaudaraan yang sangat erat. Cinta yang sanggup membuat lidah ini kelu dalam alunan zikir dan doa tiada henti.
Cinta seperti apakah ini namanya ? Sungguh cinta yang tidak bisa difahami. Jenis cinta seperti apa yang bisa membuat semua ini terjadi ? Adakah seseorang yang berkenan ajarkan kami tentang cinta ?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DNA SEORANG MUSLIM
Satu minggu lalu saya sempat duduk bersama Kyai Zainuddin Ali seorang ulama yang alim dari Jakarta.
Pada kesempatan itu, saya sempatkan bertanya tentang aksi 212, dimana saat itu aksi 212 masih dihalangi dan dilarang,
“Kyai apa aksi 212 akan lebih banyak ummat yang hadir ?”
“Ya insya Allah begitu. Diperkirakan tiga sampai empat kali lipat lebih banyak dari aksi 411”
“Bagaimana Kyai yakin ? Bukannya di daerah-daerah justru pada dihalangi?”
“Sifat umat ini sudah ditulis dalam Al-Quran, bahwa umat ini tidak takut dengan siapapun untuk membela agama. Semakin dilarang justru semakin berani. Masa kita tidak yakin dengan Al-Quran ?”
Kemudian beliau secara spontan membacakan ayat ini,
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا
“(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka hanya takut kepada Allah dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun. Cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan”
Luar biasa. Ayat ini menggambarkan sifat yang pasti mengalir pada jiwa seorang muslim sejak lahir. Ayat inilah DNA yang tertanam pada diri seorang muslim.
Melihat jutaan kaum muslimin berlomba-lomba membuktikan diri bahwa mereka siap mengorbankan apapun demi memuliakan Al-Quran, rasanya kita semua telah membuktikannya sendiri.
Umat ini adalah umat yang hatinya kokoh bagaikan gunung. Umat inilah pemilik DNA keberanian membela agama Allah.
Saudaraku, terimakasih telah membuat saya bangga menjadi bagian dari kaum muslimin.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MENYEGARKAN SUASANA
Manusia memang perlu sedikit rileks. Sesekali senyum tidak apa-apa. Bahkan Rasulullah pun kerap kali membuat suatu canda untuk menyegarkan suasana. Tetapi canda Rasul tentu saja tetap baik dan bermanfaat.
Begitupula halnya aksi bela Quran 212 kemarin. Saudara-saudara kita ada saja yang bikin suasana jadi santai dan bikin senyum orang lain.
Ada saudara kita yang membentangkan spanduk bertuliskan “ahok kamu jahat”. Saya yakin banyak panen senyum karena aksi kreatif mereka. Saat membaca spanduk tersebut saya malah jadi kebayang dian sastro lengkap dengan intonasinya yang khas 🙂
Ada lagi saudara kita yang membawa sebuah poster. Gambarnya seorang kakek, giginya ompong, badannya kurus tetapi tangannya sedang pasang posisi kuda-kuda silat. Lalu dibawahnya ditulis “mana ahok”. Jelas siapapun tidak bisa menahan tawa melihat poster tersebut 🙂
Bagaimanapun aksi kemarin perpaduan seluruh emosi menjadi satu. Haru, merinding, sedih, khusyu, senang, bahagia, senyum. Semua komplit dihadiahkan Allah untuk kita.
Tak heran seorang saudara saya di luar kota, baru satu hari dia sudah mengirim pesan, bahwa dia sudah kangen pengen silaturrahim aksi lagi.
Spontan saya membalas pesan tersebut: Insya Allah kita ketemu lagi dengan jumlah 10 juta umat muslim dalam aksi keempat, yg berjudul “AKSI SYUKUR ATAS DIPENJARANYA TERSANGKA PENISTA AGAMA” 🙂
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
TENTARA
“Pokoknya Muh harus ikut kalau abi mau aksi di Monas lagi” pagi-pagi anak pertama saya yang baru 9 tahun, Muhammad, langsung memberi ultimatum pada saya.
Saya diam sejenak melihat semangat bela Quran secepat itu menular kepadanya. Barulah kemudian saya teringat hadist Rasulullah, bahwa ruh itu bagaikan tentara yang berbaris.
Tentara tentu saja mengikuti komandan mereka. Gerakan para tentara sejalan dengan gerakan komandan. Demikian pula ruh manusia.
Manusia itu akan mengikuti panutan mereka. Sifat para manusia sejalan dengan sifat panutannya. Seperti pepatah arab mengatakan, sifat itu menular.
Saudara kita yang hadir pada aksi 212 mereka ketularan sifat semangat bela Quran yang berkobar dari para ulama yang hadir di sana. Sifat itu dibawa pulang ke rumah, dan menular lagi kepada semua anggota keluarganya.
Bayangkan berapa juta keluarga muslim di negeri kita pada hari ini akhirnya sudah berubah menjadi keluarga bela Quran. Allahu Akbar.
Sebaliknya juga demikian. Jika manusia memiliki panutan yang bersifat tercela, maka sifat itupun menular kepada mereka. Kita membuktikan sendiri saat ini.
Ada seseorang, dia tidak tau apa-apa tentang Al-Quran, tidak bisa baca Al-Quran, tidak pernah mengaji Al-Quran, tiba-tiba dia komentari Al-Quran dengan kalimat penistaan.
Ternyata orang-orang yang mendukungnya pun memiliki sifat yang sejalan dengannya. Mereka tidak hadir pada aksi 212, tidak melihat sendiri aksi 212, tidak merasakan langsung aksi 212, tiba-tiba mereka menulis komentar tentang aksi 212 dengan kalimat sindiran dan sinis.
Subhanallah. Benar sekali hadist tersebut. Ruh bagaikan tentara. Semoga keluarga kita semua dijadikan sebagai tentaranya para ulama pembela Quran, dan bukan tentaranya penista Quran.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
CINTA TAK TERBALAS
“Apa kamu masih juga meragukan cintanya ? Dia sayang banget loh sama kamu. Dan aku yakin kamu juga sebenarnya sayang kan sama dia ?” Kalimat tersebut adalah cuplikan percakapan dari sebuah novel remaja.
Menarik sekali jika kalimat yang mirip kita pakai untuk bertanya kepada diri sendiri, maka jadinya begini,
“Apa kita masih juga meragukan cintanya Rasulullah ? Bukankah Rasulullah begitu sayang sama kita ? Dan sebenarnya kita juga sayang kan sama Rasulullah ? Lalu mengapa belum datang juga waktunya untuk membalas cinta Rasulullah ?”
Salah satu bukti rasa cinta Rasulullah yang sangat tinggi kepada kita, dengan melihat bagaimana Rasulullah adalah satu-satunya Nabi yang tawar-menawar kepada Allah demi kebahagiaan kita.
Lihatlah Nabi Ibrahim menyerahkan semua keputusan yang berhubungan dengan umatnya kepada Allah. Beliau berdoa “Duhai Tuhanku, yang mengikuti aku adalah golonganku, adapun yang mengabaikanku, (aku kembalikan tarserah kepada Mu), sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Penyayang ” Surat Ibrahim :36
Lihatlah Nabi Isa juga demikian. Beliau berdoa “Duhai Tuhanku, (mereka yang mengabaikanku), apabila Engkau mau menurunkan azab, maka Engkau pantas melakukannya karena mereka adalah hamba-Mu juga, apabila Engkau mau memaafkan, sungguh Engkau Maha Agung lagi Bijaksana” Surat Al-Maidah : 118
Tetapi bagaimana dengan Rasulullah ? Demi kecintaannya kepada kita, Rasulullah justru mengajukan permohonan agar Allah mengampuni seluruh umatnya tanpa terkecuali.
Tidak cukupkah hal ini memperlihatkan seberapa besar cintanya kepada kita ? Lalu mengapa belum datang juga waktunya bagi kita membalas cintanya ? Yaitu dengan banyak bershalawat kepadanya. Setiap hari. Seumur hidup kita.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PERNAHKAH TELINGA KITA DALAM SATU HARI SAJA TIDAK MENDENGAR NAMA NABI MUHAMMAD ?
Judul tulisan saya hari ini sengaja saya buat panjang seperti itu, agar kita bisa mendapatkan hikmah hanya dengan membaca judulnya saja.
Apa jawaban dari pertanyaan tersebut ? Tentu saja jawabannya : tidak pernah. Sebab setiap hari telinga kita mau tidak mau pasti mendengar nama Nabi Muhammad disebut di seluruh dunia ini.
Saat azan dan iqomah berkumandang, kita mendengar nama Nabi. Saat sedang shalat, malah justru kita yang mengucapkannya sendiri ketika duduk tasyahud.
Saat membaca doa, diawali dan diakhiri dengan nama Nabi. Saat membuka khutbah, ceramah, pengantar dalam sebuah buku islami, nama Nabi tidak pernah lupa disebutkan.
Bertanyalah kepada Google siapakah nama yang paling banyak dipakai di seluruh dunia ? Jawabannya adalah Muhammad.
Walaupun Islam bukan agama mayoritas di dunia, tetapi para orang tua kaum muslimin sejak dulu merasa bangga menamakan anak mereka dengan satu nama yang sama yaitu Muhammad.
Apakah semua ini kebetulan ? Sehingga kita setiap hari pasti mendengar nama Nabi Muhammad ? Ternyata bukan kebetulan, melainkan Allah yang menginginkannya.
Allah yang mengatur alam ini agar tidak pernah berhenti memperdengarkan nama Nabi Muhammad, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran :
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”
Maka, sungguh suatu kebahagiaan dan kehormatan jika kita menjadi bagian dari skenario Allah tersebut untuk meninggikan nama Nabi Muhammad di dunia ini. Bagaimana caranya ? Yaitu dengan banyak bershalawat kepadanya. Setiap hari. Seumur hidup kita.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
RAHMAT YANG DIHADIAHKAN KEPADA ALAM INI
Salah satu perbedaan Rasulullah dengan para Rasul yang lain adalah; diutusnya Rasulullah itu sebagai hadiyah (pemberian), adapun para Rasul yang lain diutus sebagai atiyah (pemberian).
Loh sama-sama pemberian, apa bedanya ? Begini, bahasa Arab itu memang istimewa. Walaupun dalam bahasa Indonesia artinya sama, sebenarnya maknanya berbeda.
Atiyah itu pemberian hanya sekedar mencukupi kebutuhan saja. Adapun hadiyah pemberian yang lebih dari sekedar kebutuhan, sehingga orang yang menerimanya akan tumbuh rasa cinta.
Jika seorang teman yang kelaparan datang ke rumah kita, lalu kita berikan sepiring makanan, pemberian ini namanya atiyah.
Tetapi jika si teman itu kita berikan sepiring makanan, sebuah pakaian, sepasang sepatu, dan sejumlah uang maka dia pasti senang sekali sampai timbul rasa cinta kepada kita. Pemberian inilah yang namanya hadiyah.
Ketika Allah mengutus para Rasul kepada kaumnya, hanya sekedar untuk menyelamatkan kaum tersebut agar kembali kepada agama tauhid dan bahagia di akhirat.
Tetapi ketika Allah mengutus Rasulullah kepada kita, sesungguhnya Rasulullah tidak hanya menyeru kepada agama tauhid dan menjanjikan kebahagiaan di akhirat, tetapi Rasulullah juga menjanjikan kebahagiaan di dunia ini. Hal ini menyebabkan tumbuh rasa cinta kita kepada Rasulullah.
Itulah sebabnya Allah menyebut Rasulullah sebagai rahmat bagi alam dunia. Maka, memang sudah hak kita sebagai umat Rasulullah untuk bahagia di kehidupan dunia ini.
Lalu mengapa kita sampai sekarang belum bahagia ? Mungkin karena belum meneladani Rasulullah, belum mencintai Rasulullah, dan belum banyak bershalawat kepada Rasulullah.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
HIBURAN HATI
Banyak yang bertanya kepada saya tentang video yang saya share hari-hari belakangan ini. Saya yakin saudara bisa menebak apa tema dari seluruh video tersebut ?
Kalau boleh saya beri tema, mungkin yang paling pantas temanya adalah “ketika dunia bershalawat”.
Entah mengapa saya senang sekali melihat anak-anak yang masih begitu polos dan bersih, dari seluruh dunia menyampaikan shalawat kepada Rasulullah. Mereka bangga sekali memiliki Rasulullah.
Kebanggaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kebanggaan yang berangsur-angsur justru hilang dari hati kita. Kebanggaan mencintai Rasulullah. Kebanggaan membaca shalawat kepada Rasulullah.
Bukankah kita sering melihat orang lain merekam dirinya sedang bernyanyi, sedang menari, tetapi anak-anak ini dengan bangganya mereka merekam dirinya sedang bershalawat. Ini indah sekali.
Shalawat yang selama ini kita anggap sebagai beban, sebagai aktivitas membuang waktu, ternyata tidak untuk mereka. Shalawat bagi mereka adalah hiburan hati. Shalawat bagi mereka adalah kenikmatan dalam memuji Rasulullah.
Kita ternyata perlu banyak belajar dari anak-anak ini. Terimakasih nak, sudah berbagi kepada kami tentang arti cinta. Doakan kami nak, agar kami juga bisa sebahagia kalian saat bershalawat. Setiap hari. Seumur hidup kami.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PLAY THE GAME !
Pernah membaca majalah atau buku resep-resep masakan ? Tentu saudara bisa melihat gambar-gambar aneka hidangan tampak menggiurkan di dalam buku tersebut.
Tetapi gambar tetap saja hanya sebatas gambar yang tidak bisa kita nikmati. Gambar tersebut hanya memperlihatkan bagaimana hasil akhir sebuah hidangan yang dimasak mengikuti resep yang tersedia di buku itu.
Kalau kita mau menikmati hidangannya, apa yang kita lakukan ? Ikuti resepnya dan mulailah memasak. Play the game! Dengan hanya memandangi gambar tersebut tidak akan terjadi apa-apa.
Begitulah halnya dengan tulisan-tulisan yang sangat inspiratif tentang shalawat kepada Rasulullah begitu mudah kita dapatkan di era digital seperti sekarang. Tetapi ingatlah selalu bahwa tulisan tersebut hanya tetap menjadi tulisan yang tidak bisa kita rasakan.
Untuk dapat merasakannya, kita harus membuktikannya sendiri. Jangan biarkan keindahan shalawat hanya menjadi pengalaman orang lain. Jadikan shalawat sebagai pengalaman kita juga. Play the game !
Saya share satu video lagi ya, saya yakin saudara belum bosan melihat video-video tentang cinta Rasulullah. Sayang sekali jika bulan Rabiul Awwal tidak kita jadikan sebagai titik balik kita dalam mencintai Rasulullah lebih dalam lagi.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
ARTI SEBUAH NAMA
Untuk orang tua muslim, memilih nama bagi anak-anak mereka adalah hal yang sangat penting, karena nama menunjukkan harapan orang tuanya.
Terkadang nama seorang anak itu diambil dari singkatan nama ayah dan ibunya. Tips ini sah-sah saja jika menghasikan sebuah nama yang indah.
Contohnya seorang santri saya. Isterinya Rahmah, suaminya Hadi, putera mereka diberi nama Mahdi. Bagus kan, nama khalifah Islam di akhir zaman.
Tapi tidak semua orang tua bisa menggunakan tips seperti ini. Bayangkan jika suaminya Basuki, isterinya Kokom. Nanti anaknya bernama Baskom 🙂
Atau suaminya Irpan, isterinya Cici. Tebak nama anaknya siapa ? Panci. Kalau sudah besar Baskom dan Panci ini pasti akan berteman baik 🙂
Ada lagi orang tua yang memberi nama putranya Barak Obama, hal ini membuat penasaran tetangganya,
“Kenapa putera bapak diberi nama Barak Obama ? Apa lahir di Amerika ?”
“Bukan mas, nama itu adalah singkatan nama kami sebagai orangtuanya”
“Oh ya ? Singkatan bagaimana pak ?”
“Istri saya Ambar, saya sendiri Raka. jadi anak saya diberi nama Barak”
“Oh begitu pak, terus kalau Obama darimana ?”
“Istri saya dari Bandung, saya sendiri dari Magelang. Jadi anak saya Obama, alias Oplosan Bandung Magelang” 🙂
Terbukti kan, memberi nama untuk anak itu harus dipikirkan baik-baik, janganlah cuma sekedar mengikuti tips yang lagi tren saja.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BANGKITLAH KAWAN, NEGERI INI SUDAH MENUNGGU KEBANGKITAN KITA
Andai saja pada hari itu aku hadir di Madinah
Bersama para sahabat mulia yang berbaris rapi penuh bahagia
Menyambut kedatangan sang bulan purnama
Tentu aku akan mendendangkan nasyid yang paling merdu dengan suaraku yang paling lantang diantara yang lain
Agar semua yang berada di sana menyaksikan bahwa aku mencintainya melebihi siapapun manusia di dunia ini
طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا        مِنْ ثَنِيَّاتِ الْوَدَاعِ
Tetapi saat aku melihat negeri ini sekarang, aku tak perlu menyesali ketidakhadiranku pada saat yang telah berlalu empat belas abad lalu tersebut
Karena aku yakin bulan purnama itu pun sebentar lagi akan menyinari negeri tercinta kita
Bulan purnama itu adalah persatuan kaum muslimin
Bulan purnama itu adalah kebangkitan subuh
Bulan purnama itu adalah ruh jihad yang berkobar tak terbendung
Bulan purnama itu adalah semangat shalawat dan semangat meneladani sunnah
Tidakkah kita rela kejayaan Islam bermula dari negeri kita ?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
WALANG SANGIT
Petani di desa sungguh luar biasa. Saat serangga Walang Sangit menyerang tanaman padi, mereka langsung berpikir bagaimana caranya menghilangkan hama tersebut.
Memang kesal dan marah rasanya saat hama datang, tetapi hanya melampiaskan kekesalan saja tidak akan menyelesaikan masalah.
Para petani justru fokus kepada solusi. Mereka lantas membuat perangkap, atau menyemprot insektisida, atau cara-cara lain. Luar biasa kan petani itu, mereka dengan mudah keluar dari jeratan rasa kesal dan marah.
Bandingkan dengan kita saat melihat anak-anak kita melakukan suatu kesalahan kecil. Apa yang kita lakukan ? Memarahi dan memberi hukuman kepada mereka.
Dengan dalih kita ingin agar anak-anak tidak mengulangi lagi kesalahannya, lantas kita mengadili mereka secara sepihak. Padahal yang sebenarnya terjadi kita hanya melampiaskan kekesalan dan kemarahan saja. Tidak lebih.
Lalu apa yang harus kita lakukan saat melihat anak melakukan sebuah kesalahan ? Mudah saja. Peluk mereka sebagai hukumannya. Iya peluk.
Beri tahu mereka bahwa pelukan itu adalah pelukan hukuman. Bahwa kita memeluk mereka agar mereka tidak mengulangi kesalahan itu lagi. Seru kan. Dihukum kok dengan cara dipeluk.
Tapi saya berani menjamin, cara ini sangat efektif bagi anak-anak kita. Karena saya pelajari hal ini dari guru terbaik. Yaitu Rasulullah.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
LEGO
Liburan panjang kemarin anak-anak saya berkumpul bersama sepupu mereka dari Yogyakarta. Anak-anak mendapat hadiah berupa mainan Lego.
Sampai hari ini mereka masih memainkan Lego tersebut tanpa bosan-bosannya. Saudara tau kan Lego itu apa ? Yaitu keping-keping mainan kecil yang bila dirakit menjadi satu akan menjadi besar dan memiliki bentuk yang hebat.
Lego yang dirakit anak-anak hari ini membentuk pesawat tempur. Ada pula yang membentuk tank baja, dan satu lagi bisa membentuk mobil militer.
Siapa yang menyangka satuan-satuan kecil bila bergabung menjadi satu akan menjadi hebat. Sudah merupakan sunatullah hal seperti ini.
Karena itu jangan bosan-bosan kita umat Islam untuk terus bersatu. Terbukti saat kita bersatu, maka kita menjadi hebat. Kita menjadi kekuatan yang disegani dalam berbagai bidang.
Kita menjadi hebat dalam bidang hukum. Saat keadilan sulit sekali ditegakkan bagi penista agama, kita cukup bersatu. Maka hukum akan menjadi adil.
Kita menjadi hebat dalam bidang ekonomi. Saat para pemilik produk ramai-ramai memproklamasikan dirinya bukan bagian dari umat Islam, kita cukup bersatu. Maka ekonomi kita menjadi kuat.
Kita menjadi hebat dalam berbagai bidang saat kita bersatu. Jangan lepaskan persatuan yang sudah sangat kuat hari ini. Terus genggam dengan lebih erat lagi.
Perbaharui genggaman itu setiap hari, setiap pagi. Dengan bersatu setiap subuh. Dalam shalat berjamaah.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
YOU ARE WHAT YOU SAY
“Maaf mas, saya boleh pinjam duit?” seorang tetangga dengan hati-hati menyampaikan maksudnya kepada saya
“Emang ada keperluan apa pak? Tumben pinjam duit segala” saya sedikit heran, tidak biasanya beliau meminjam
“Isteri saya sedang sakit mas”
“Sakit apa pak?”
“Biasalah mas, sakitnya orang miskin, badan panas, lemas, gak mau makan”
Begitulah akhir obrolan kami sebelum saya akhirnya meminjamkan duit kepada beliau. Bukan karena pinjamnya itu yang mau saya ceritakan, tapi apa yang dia bilang itu ‘sakitnya orang miskin’ inilah yang harus menjadi hikmah buat kita.
Ada pula seorang pedagang curhat kepada saya “Ustad, apa benar ada orang yang bawa sial?”
“Maksudnya bagaimana pak?”
“Saya ini merasa setelah saya menikah, kok dagangan saya menurun. Saya menduga istri saya ini bawa sial buat saya. Apa mungkin begitu?”
Ini kasusnya mirip juga. Ucapan bahwa istrinya bawa sial juga menjadi hikmah yang sama buat kita. Apa hikmahnya? Yaitu menjaga setiap kata yang kita ucapkan.
Kata menunjukkan harapan. Maka berharap yang baik harus dimulai dari berkata-kata yang baik, yang positif.
Kata mewakili hati dan keyakinan. Maka keyakinan yang optimis harus dimulai dari berkata-kata yang optimis, yang khusnuzon.
Kata melukiskan prasangka kita kepada Allah. Apabila kata yang kita ucapkan selalu baik, maka begitu pula Allah akan selalu memberikan yang baik pula. Bukankah Allah tergantung prasangka hambaNya?
Maka mari kita mulai disiplin kata. Siapa yang mau rezekinya diperbaiki oleh Allah, maka perbaikilah kata-kata yang diucapkan.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SELEMBAR CEK
Salah satu rekanan ibu saya selalu menggunakan cek untuk pembayaran atas barang yang mereka beli. Biasanya saya yang bertugas membantu ibu mengambil cek tersebut ke kantor mereka. Karena itu saya faham sekali cara memperlakukan selembar cek.
Dalam dunia perbankan, selembar cek tidak akan diterima oleh bank jika ada kesalahan penulisan sedikit saja. Cek harus mulus 100 persen. Jika tidak 100, maka sama dengan nol.
Umumnya sebuah kekurangan itu dimaafkan jika hanya sedikit. Jika 90 benar, maka yang sedikit 10 itu dimaafkan. Tapi hal ini tidak berlaku untuk selembar cek.
Mirip seperti shalat atau puasa. Jika Ashar kita hanya 3 rakaat, harusnya sudah 75 persen benar kan ? Tapi tetap saja Allah tidak menerima shalat kita. Begitu pula jika kita sengaja berbuka puasa sepuluh menit sebelum maghrib, artinya puasa kita sudah 99 persen kan ? Tetap saja di sisi Allah dianggap nol.
Masalah iman pun memiliki prinsip seperti ini. Seorang muslim wajib 100 persen beriman kepada hukum-hukum Al-Quran. Jika 99 hukum Al-Quran itu diyakini, hanya 1 yang ditolak, tetap saja Allah tidak menerima keseluruhan keimanannya. Na’uzubillah.
Banyak orang yang menerima seluruh hukum Al-Quran kecuali satu, dia tidak terima hukum yang mengharamkan zina. Wah jangan sampai terjadi begini, karena nila setitik rusak iman sebelanga. Na’uzubillah.
Lebih banyak lagi orang yang meyakini seluruh aturan Al-Quran kecuali satu, yaitu dia tidak mengimani aturan mengenai memilih pemimpin muslim. Ini juga jangan sampai terjadi. Karena bank tidak menerima cek yang ada kekurangan walaupun sedikit. Na’uzubillah.
Ingatlah Allah hanya menerima iman yang 100 persen. Jika satu saja hukum Allah tidak diimani, maka semuanya akan ditolak.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BEING UNIQUE IS BETTER
Jika kita seorang pengusaha, maka usahakanlah produk kita itu berbeda dari produk lain pada umumnya, sehingga konsumen ingat dengan kita.
Jika kita seorang karyawan, maka usahakanlah pekerjaan kita itu berbeda dari pekerjaan rekan-rekan kantor yang lain pada umumnya, sehingga atasan ingat dengan kita.
Prinsip kesuksesan yang sederhana ini diajarkan oleh Rasulullah dalam hadist riwayat Imam Ahmad :
 …وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاس نِيَام، تَدْخُلُوا الْجَنَّة بِسَلاَم
“…usahakanlah kalian shalat malam, berbeda dari orang lain yang tidur pada umumnya, niscaya kalian sukses masuk ke dalam surga”
Dalam hal ikhtiar, maupun dalam hal tawakal, keduanya kita lakukan dengan berbeda dari yang lain, sehingga Allah ingat dengan kita.
Saat orang lain memperlakukan handphone sebagai gadget yang tidak pernah lepas kemana-mana, maka kita justru berbeda karena masih setia dengan Al-Quran sebagai gadget kita.
Saat orang lain memodel karakter orang-orang kaya dan sukses, maka kita justru berbeda karena masih setia memodel Rasulullah sebagai teladan kita dunia akhirat.
Begitulah prinsip menjadi berbeda. Be muslim, be unique!
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SABAR
Apapun profesi kita, kesabaran sangat penting saat kita menjalankan tugas. Apalagi jika pekerjaan kita berhubungan langsung dengan konsumen seperti costumer service.
Begitupula bekerja sebagai guru, harus ekstra sabar saat menghadapi murid-muridnya yang “pinter” menjawab, misalnya seperti yang dilakukan murid yang terlambat datang ke sekolah seperti ini,
“Kenapa kamu datang terlambat?”
“Maaf bu guru, kan ibu pernah bilang bahwa tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu” 🙂
“Ah, kamu ini pandai berkelit ya, lalu kemarin kamu kenapa gak masuk sekolah?”
“Saya ada acara keluarga bu”
“Kenapa kamu gak kirim surat sebelumnya?”
“Setiap saya kirim surat tidak pernah dibalas bu, jadi buat apa saya kirim surat lagi” 🙂
“Kamu berkelit melulu, kalau semua murid seperti kamu gimana negara kita bisa maju seperti Amerika”
“Gak ada hubungannya kali bu”
“Loh ya jelas berhubungan dong”
“Kalau Amerika negaranya bisa maju karena anak 5 tahun saja sudah pada bisa bahasa inggris bu” 🙂
Akhirnya bu guru yang sabar itupun menyerah juga dan menyuruh duduk anak muridnya itu.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MESIN CUCI
Untuk kedua kalinya mesin cuci di rumah saya rusak! Kerusakan yang pertama kalinya terjadi beberapa bulan lalu dimana tabungnya tidak bisa menguras air. Saat itu saya diamkan saja dulu berharap mungkin mesin cuci tersebut hanya butuh istirahat. Ternyata betul saja mesin cuci itu berjalan lagi dengan sendirinya.
Baru dalam hitungan minggu, kerusakan kedua datang lagi. Kali ini mesin cuci mati total. Awalnya saya diamkan juga, tapi berhari-hari tidak ada perubahan.
Barulah saya hubungi call center, kemudian teknisi datang memeriksa kerusakan, dan ternyata ada komponen vital yang rusak parah tidak memungkinkan di reparasi. Alternatifnya adalah mengganti komponen baru.
Apa penyebabnya sampai bisa sedemikian parah? Ternyata karena sejak kerusakan pertama saya tidak cepat-cepat mengatasinya!
Spontan saya teringat dengan dosa-dosa yang saya kerjakan disengaja maupun tidak. Dosa-dosa tersebut tidak saya bersihkan dengan taubat dan istighfar. Setiap hari saya diamkan saja.
Sekarang barulah saya merasakan kerusakan parah dalam jiwa ini. Membaca Al-Quran menjadi berat, bangun malam sulit, shalat-shalat sunnah semakin menjauh. Jiwa ini seperti mati total!
Tetapi belum terlambat, selama masih bernapas, Allah masih menerima taubat. Bismillah, sedikit-sedikit akan saya reparasi jiwa ini setiap hari dengan istighfar.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
VESPA
Jika kita fokuskan pikiran kepada sesuatu, pastilah kita akan menemukannya. Saudara pernah mengalaminya ?
Tiga tahun lalu saya lihat vespa matic keluaran baru Piaggio sangat jarang di jalan raya. Saya yakin dengan jumlahnya yang masih sedikit tersebut, siapa yang mengendarai vespa pasti menjadi perhatian orang lain.
Singkat cerita, saya pun membeli sebuah vespa matic juga. Kemudian saya mulai mengendarainya di jalan raya. Dan apa yang terjadi ? Entahlah, kenapa sejak hari itu saya selalu melihat vespa berlalu lalang.
Mengapa tiba-tiba vespa jadi sedemikian banyak ? Ternyata karena apa yang saya fokuskan. Saya fokus kepada vespa, maka dimana-mana saya selalu melihatnya. Mungkin sebelumnya memang jumlah vespa sudah sebanyak ini, hanya saja saya yang tidak fokus kepada vespa, maka saya tidak melihatnya.
Saudara, karena itulah setiap bangun pagi hari sebelum melakukan apapun, bacalah doa, kemudian fokuslah bahwa Allah pasti selalu memberi kebahagiaan sepanjang hari ini.
Karena hakikatnya kebahagiaan itu selalu berada di sekitar kita, hanya saja selama ini kita yang tidak fokus kepadanya, maka kita tidak menemukannya.
Bayangkan apa yang terjadi jika setiap pagi fokus kita hanya kepada masalah rumah tangga, kesusahan hidup, kemacetan, beban kantor, orang-orang yang menyebalkan, dan sebagainya. Bisa ditebak apa yang akan kita temui pada hari itu ?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DENGARKAN MEREKA
Jika suatu hari kita merasa kesal dengan tingkah laku anak-anak kita, jangan langsung bertanya kepada mereka apa alasan nya. Sebab dunia berbahasa mereka beda dengan dunia kita.
Cara yang cukup efektif adalah tanyakan saat mereka tidur. Iya benar pada saat tidur. Begini langkah-langkah nya.
Saat mereka tidur, dekati wajahnya, tataplah dengan penuh kasih sayang, lalu tanya dalam hati kenapa mereka begitu mengesalkan kita tadi siang.
Ajaibnya, hati kita akan menjawab sendiri pertanyaan tersebut mewakili suara si kecil yang tidak bisa menjawab, karena sedang tidur.
Saya juga mencobanya, saat siang tadi si kecil bertengkar dengan adiknya karena rebutan mainan. Saya marahi dan saya bentak mereka berdua.
Malamnya begitu sudah pada tidur, saya dekati, dan dalam hati saya tanya dia. Jawaban dia pun langsung mengalir pula di dalam hati saya,
“Abi kenapa membentak aku ? aku kan masih bisa mendengar suara yang pelan, telingaku masih baik, aku tadi ingin main bersama abi, bukan sama dede.
Tapi abi malah asik sendiri dengan smartphone. Aku menangis agar abi tau keinginanku, tapi abi malah membentak aku. Aku heran kenapa abi harus berteriak saat bicara padaku, tapi abi malah tambah memarahiku.
Aku kan hanya seorang anak kecil. Aku memang butuh mainan. Tapi aku juga butuh abi. Cuma itu”
Nah terbukti kan, bicara pada saat mereka tidur cukup efektif mendengar curhatan mereka.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
PROPHET SULAIMAN WAY
Para pedagang seperti kita perlu menerapkan ilmu yang diaplikasikan Nabi Sulaiman ini. Bahkan saking legendarisnya kisah ini, sampai diabadikan dalam Al-Quran.
Kisahnya bermula ketika Nabi Sulaiman hendak menaklukkan Ratu Balqis, beliau melakukan tiga langkah besar.
Pertama, mengamati. Beliau perintahkan utusannya datang ke negeri Saba, membawa surat, dan sekaligus mengamati langsung keadaan disana. (An-Naml : 28)
Kedua, meniru. Saat Ratu Balqis memutuskan untuk berangkat menemui Nabi Sulaiman, beliau langsung berpikir untuk membuat sebuah istana tiruan Ratu Balqis. Bahkan, agar istana tiruan tersebut benar-benar mirip, maka beliau malah memindahkan istana asli dari negeri Saba ke negeri beliau. (An-Naml : 40)
Ketiga, memodifikasi. Begitu istana tersebut berpindah tempat, Nabi Sulaiman memodifikasi seluruh lantai marmer istana itu diganti dengan lantai kaca yang sangat bening yang dibawahnya terdapat kolam ikan yang sangat indah. (An-Naml : 41)
Subhanallah. Apa yang terjadi ? Ratu Balqis pun tunduk menyatakan keislamannya kepada Nabi Sulaiman. Dahsyat sekali tiga langkah yang diambil Nabi Sulaiman ini untuk memenangkan kompetisi.
Bahkan sampai sekarang ketiga teknik ini masih digunakan sebagai acuan sebagian pengusaha untuk memenangkan kompetisi bisnis mereka, teknik yang sering disingkat menjadi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Tidak ada salahnya kita mencoba teknik ATM ini kan ? Selain meneladani Nabi Sulaiman, juga menambah keimanan kita kepada Al-Quran.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
MANGLAYANG
Pengalaman pertama dan satu-satunya saya mendaki gunung sampai puncaknya adalah saat menjadi mahasiswa baru di Unpad. Waktu itu kelompok pecinta alam merencanakan pendakian ke puncak gunung Manglayang yang letaknya di belakang kampus kami di Jatinangor.
Keberangkatan di mulai dari kaki gunung ketika tengah malam. Kami dipandu oleh senior-senior yang sudah mengenal medan pendakian. Membawa ransel berat dipunggung dengan jalan yang mendaki bukan sesuatu yang ringan.
Belum lagi suasana hujan membuat jalanan becek dan licin. Saudara yang biasa mendaki gunung pasti tau bagaimana beratnya perjalanan. Apalagi bagi saya yang merupakan pengalaman pertama.
Apa yang kita kejar ? Tentu saja pemandangan indah yang akan terlihat dari puncak gunung. Keindahan yang tidak gratis untuk dinikmati, melainkan harus melalui beratnya pendakian.
Mendaki gunung tidak jauh berbeda dengan kehidupan ini. Apabila kita ingin menikmati kesuksesan yang indah di masa depan, harus melalui beratnya perjuangan hidup. Sebab kesuksesan bukan hal yang gratis.
Dan semua beratnya perjuangan hidup akan terbayar saat kita bisa meraih sukses, sama seperti saat saya berhasil mencapai puncak Manglayang dan melihat betapa indahnya pemandangan matahari terbit dari atas sana.
Tidak perlu menghindar dari beratnya perjuangan, seperti seorang kyai pernah memberi nasihat, hidup kita ini memang sulit dan terjal, tetapi justru untuk itulah kita hidup.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
GAYA BAHASA
Seorang ayah yang kaya raya sedang memberi nasihat kepada anaknya begini, “Nak kamu harus hidup berhemat, sisihkan sebagian uangmu untuk ditabung. Lihatlah ayah, walaupun bisnis ayah besar dengan penghasilan tinggi, ayah sendiri tetap hidup hemat”
Sekilas nasihat seperti ini terdengar biasa saja. Mungkin kita juga sering mendapat nasihat yang serupa. Tetapi coba perhatikan lebih teliti redaksi kalimatnya.
Saat si ayah memberi nasihat untuk hidup berhemat pada awal ucapannya, sebenarnya kalimat ini sudah cukup. Sudah mewakili pesan yang ingin disampaikan.
Tetapi mengingat nasihat tersebut sangat penting untuk disampaikan oleh ayah, sampai-sampai ayah harus menambah kalimat penekanan “ayah saja melakukannya!”
Gaya bahasa penekanan seperti inilah yang Allah gunakan ketika  memerintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat kepada Nabi, dalam Surat Al-Ahzab:56,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Mengingat shalawat tersebut sangat penting, sampai-sampai Allah mengawali dengan kalimat penekanan “Allah saja bershalawat kepada Nabi!”
Masih semangat kan menjadikan shalawat sebagai kebiasaan baru dalam hidup kita ?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
INFORMASI YANG JELAS
Banyak kejadian yang tidak kita inginkan akan terjadi kalau kita terbiasa memberikan suatu informasi yang kurang jelas.
Seperti cerita tentang keluarga ini yang sedang berbelanja di hypermarket yang sangat besar. Di dalam hypermarket tersebut si ayah terpisah dengan ibu dan anak-anaknya.
Karena khawatir ayah yang sudah tua, maka anak-anaknya memanggil di ruang informasi,
“Pak boleh umumkan panggilan untuk ayah kami yang terpisah di dalam?”
“Oh boleh mba, siapa nama ayahnya?”
“Pak Udin”
“Tadi terpisahnya dimana mba?”
“Itu dibelakang pak tempat peralatan rumah”
“Bisa lebih rinci mba?”
“Itu loh yang ada peralatan ember, tempat sampah, yang gitu-gitu deh, ditunggu di sana lagi aja pak biar ayah gak bingung”
“Baiklah mba”
Akhirnya pengumuman pun disampaikan melalui pengeras suara:
“PANGGILAN KEPADA BAPAK UDIN DITUNGGU ANAK-ANAKNYA DI TEMPAT SAMPAH” 🙂
Jadi biasakanlah memberi informasi yang jelas agar jangan sampai kejadian seperti ini terjadi kepada kita.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
RUMAH SUNATAN
“Aduh sakit…aduh sakit…” dari kejauhan saya melihat seorang anak sekitar 9 tahun terduduk di pinggir jalan mengerang kesakitan sambil memegangi kakinya.
Saat itu hujan, saya dalam perjalanan pulang setelah Ashar dengan motor saya. Saya mendekati anak itu untuk melihat apa yang terjadi. Ya Allah, apa saya gak salah lihat ?
Anak itu tertusuk kawat di kelingking kakinya. Kawat yang saya lihat sudah menembus 2 cm keluar dari jarinya. Hanya ada dua anak sebayanya yang kebingungan, dan satu orang pemuda yang sama-sama tidak tau harus berbuat apa.
“Adiknya mas?”
“Bukan, saya gak kenal, saya pengen coba cabut kawat ini tapi beresiko”
“Itu sudah menembus jari gitu, gak bisa sembarangan. Mas ayo gendong anak itu bonceng motor saya, kita cabut di klinik!” saya langsung spontan berinisiatif membawa anak itu ke klinik terdekat.
Ah, sayangnya waktu itu hari minggu, empat klinik yang saya lewati tutup semua. Anak itu sepanjang jalan terus berteriak menahan sakit yang sangat berat. Saya yang hanya mendengar rintihannya saja sudah merasakan sakitnya. Apalagi anak sekecil itu. Ya Allah. Siapa sih yang buang kawat sembarangan di jalan.
Saya tiba-tiba teringat satu klinik sunatan di samping mall Basura. Saya tancap gas kesana, saya pikir ini alternatif klinik terakhir, kalau tutup juga saya langsung ambil arah lurus ke UGD Rumah Sakit Duren Sawit.
Alhamdulillah klinik khusus sunat itu buka. Dengan baju basah kuyup, saya langsung menemui si mba resepsionis,
“Mba maaf ada dokter gak? Ada anak tertusuk kawat di kakinya sampai tembus dari bawah ke atas jari”
“Astagfirullah…langsung bawa ke kamar praktek aja pak” si mba gerak cepat mengantar saya ke kamar praktek.
Saya lihat klinik itu penuh anak-anak dan orangtuanya. Ada tiga kamar praktek, kamar nomor 1 kebetulan baru saja selesai menyunat seorang anak. Saya dipersilahkan masuk. Dokter pun gesit segera mengambil tindakan.
Beliau menyuntikkan bius lokal, mencabut kawat yang lebih setengah jam menancap di jarinya. Anak itu memeluk saya saat tindakan dilakukan. Saya yakin dia sedang menahan sakit yang tidak akan bisa saya gambarkan dengan kata-kata. Kemudian setelah semua itu berlalu, dokter menutupi dengan perban dan antiseptik.
Alhamdulillah ketegangan kami mereda. Anak itu pun sudah bisa tenang. Mungkin biusnya sudah bekerja. Saya ajak dia ngobrol. Namanya Naufal. Tadi itu dia sedang main hujan-hujanan tanpa pakai sendal, sampai kemudian musibah itupun menimpa kakinya.
Cukuplah buat peringatan kita semua, selalu gunakan alas kaki, bukankah Rasulullah memerintahkan demikian. Dan bila kita melihat benda membahayakan di jalanan, singkirkan benda itu. Inipun perintah dari Rasulullah.
Apresiasi tertinggi saya untuk klinik tersebut, yang belakangan saya tau bernama Rumah Sunatan. Mereka betul-betul tanggap dengan musibah kami. Tanpa registrasi, tanpa penjamin, tetap bertindak dengan cepat. Bahkan saat saya mau menyelesaikan administrasi, mereka tidak mau dibayar.
Salam penuh hormat saya untuk Rumah Sunatan, dan semoga adik Naufal cepat diberi kesembuhan. Aamiin.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
TAS SEKOLAH
Apakah anak-anak saudara punya kebiasaan yang sama dengan anak saya ? Yaitu mereka sering membawa buku sekolah yang bukan termasuk pelajaran hari itu. Akibatnya tas mereka menjadi berat dengan buku yang tidak akan dipakai di kelas.
Umi merekalah yang paling cerewet memeriksa tas mereka sebelum berangkat sekolah. Bukan apa-apa, tas seberat itu pasti membebani punggung mereka selama perjalanan ke sekolah. Berangkat sekolah dengan membawa beban berat pasti mempengaruhi suasana belajar mereka nantinya.
Bagaimana dengan kita ? Sudahkah kita juga melepaskan beban hati dan pikiran kita ? Beban terbesarnya adalah dosa-dosa kita yang disengaja maupun tidak sengaja. Inilah dia penyebab terbesar mengapa hati dan pikiran kita suasananya selalu gelisah.
Dosa-dosa itu memang harus dilepaskan setiap pagi. Agar kita tenang menjalani hari ini. Bagaimana caranya ? Tentu saja melalui mengingat Allah, dengan cara membaca Al-Quran. Karena ayat-ayat Al-Quran mampu meluruhkan beban dan dosa, serta menenangkan hati. (Ar-Ra’du:28)
Membaca Al-Quran bagus sekali pada sebelum subuh atau setelahnya. Mengapa harus pagi hari begitu? Karena pagi adalah waktu dimana kita mengawali hari ini. Dan juga bacaan Al-Quran di waktu fajar disaksikan oleh Allah. (Al-Israa:78)
Jangan pernah kita menjalani aktivitas harian dengan beban pikiran yang berat seperti tas anak saya ini ya.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
NGERUJAK
Ini kebiasaan geng saya waktu sd yang masih keingetan sampai sekarang : ngerujak. Saya juga bingung, geng saya itu cowo semua tapi kok hobinya ngerujak. Mungkin karena ngumpul tanpa “ngegerenyem” sesuatu kayanya kurang afdhol aja.
Walhasil saat pagi di sekolah kita sudah buat pembagian tugas masing-masing. Saya bawa gula merah, garam, cabe. Joko bawa bengkoang, Didin bawa mangga, dan seterusnya satu orang bawa satu macam buah.
Begitu siang waktunya kita kumpul pada tempat yg sudah dijanjikan, bumbu di ulek, semua buah dijadikan satu, dan kita semua merasakan rujak buah yang nikmat dan komplet.
Itulah fungsinya berjamaah. Masing-masing cuma bawa bahan ala kadarnya, tetapi bisa menikmati rujak yang lengkap.
Karena itulah Rasulullah senantiasa memerintahkan kita shalat berjamaah pula, sebab kalau kita shalat sendiri, kita hanya dapat pahala ala kadarnya. Tetapi ketika kita berjamaah, maka Allah memberikan kita pahala yang lengkap.
Jadi mulai hari ini bagaimana kalau kita membiasakan untuk shalat berjamaah? Bayangkan kalau kita ngerujak sendirian cuma ada sambal doang, tanpa ada buahnya. Gak enak kan?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PELAJARAN SANG WAKTU
Dari keempat waktu kita setiap harinya, yaitu pagi, siang, sore, malam, mana waktu yang paling saudara suka ? Ada yang menyukai pagi karena udara masih segar, sebaliknya ada yang menyukai malam karena sepi dan menenangkan.
Sebenarnya keempat waktu itu memiliki empat karakter berbeda, dimana keempatnya mengajarkan kita hal-hal berbeda pula yang kita perlukan dalam menjalani hidup ini.
Pagi hari dimulai sekitar waktu fajar, bersifat sejuk dan lembut. Udaranya jernih seolah menjadi modal kita untuk menjalani aktivitas hari ini. Pagi hari mengajarkan kita pentingnya kejernihan berpikir dalam menghadapi masalah apapun. Cool, kalem dan tetap menggunakan akal sehat.
Siang hari dimulai sekitar waktu zuhur, bersifat terik, ramai orang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Siang hari mengajarkan kita pentingnya semangat kerja keras. Tahan panas dan tahan banting untuk menyelesaikan tugas kita sampai sempurna dan tuntas.
Sore hari dimulai sekitar waktu sebelum magrib, sifatnya rileks, udara mulai bersahabat, orang-orang berbenah dari aktivitasnya hari ini. Sore hari mengajarkan kita pentingnya sabar, tidak terburu-buru. Sepanas apapun waktu siang pasti berlalu dan berganti dengan sore yang santai.
Malam hari dimulai saat kita mulai beranjak tidur sampai dengan sebelum fajar, sifatnya sepi, damai, saling perhatian kepada pasangan kita. Malam hari mengajarkan pentingnya saling memuliakan orang lain, perhatian kepada keluarga, dan merenungkan ulang makna kehidupan kita di dunia ini.
Sungguh tidak ada waktu yang diciptakan Allah dengan sia-sia. Dari perguliran siang dan malam selalu saja ada hikmah bagi orang-orang yang mau berpikir.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
LIBUR TELAH TIBA
Anak sekolah sudah libur semester ganjil. Orang kantoran juga sudah libur akhir tahun. Sebagian memang diliburkan kantornya, tapi sebagian lagi karena sudah mengajukan cuti jauh-jauh hari sebelumnya.
Hanya saja libur akhir tahun tidak dapat uang dari bos kita. Berbeda dengan libur hari raya, sudahlah kita libur dari pekerjaan, bos pun malah memberi uang THR untuk kita.
Alangkah indahnya kalau semua bos tetap mengucurkan uang dalam setiap liburan ya. Baik libur hari raya, libur akhir tahun, atau libur apapun. Ah, rasanya tidak mungkin ada bos sebaik itu.
Hanya Allah yang tetap mengucurkan pahala, walaupun kita sedang libur beribadah. Asal kita tau ilmunya. Asik kan. Bagaimana caranya ?
Cukup dengan berwudhu setiap kita hendak tidur. Kemudian membaca doa-doa sebelum tidur. Dengan begini maka tidur kita dicatat sebagai ibadah. Padahal seharusnya tidur kan berarti libur ibadah, tapi kita tetap dapat pahala. Benar-benar asik ini.
Oleh karena itu kita harus memulai kebiasaan baik ini. Coba saja hitung berapa jam kita tidur sehari. Berapa jam kalau setahun. Sayang sekali kalau tidur kita tidak bernilai apa-apa selain menghabiskan umur kita saja.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
CARILAH ALASAN UNTUK SELALU TERINGAT KEPADA RASULULLAH
Guru saya Sayyidil Walid Salim As-Syatiri yang memberikan nama kepada keempat putra saya. Putra yang pertama diberi nama Muhammad, sedangkan yang kedua diberi nama Ahmad.
Iya, hanya Muhammad saja dan hanya Ahmad saja. Maklum beliau adalah orang arab, disana umumnya nama seseorang hanya satu kata saja.
Sekarang setiap hari di tengah keluarga saya berpuluh kali terdengar kata Muhammad dan Ahmad. Sebab dengan nama mereka itu, memang tidak ada pilihan kecuali dipanggil dengan panggilan Muhammad dan Ahmad.
Baru saya merasakan bahwa guru saya memberi alasan kepada saya untuk selalu teringat kepada Rasulullah, sang pemilik nama Muhammad dan Ahmad yang sesungguhnya.
Begitulah cara pendidikan orang-orang soleh, mereka selalu mengajarkan kita bagaimanapun caranya agar tidak pernah berhenti mengingat Rasulullah. Setelah mengingat nama Beliau SAW, akan teringat pula akhlaknya yang mulia, untuk kemudian kita mengikuti jejaknya selangkah demi selangkah.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
CARILAH ALASAN UNTUK SELALU BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH
Satu tahun lalu saya membeli sebuah mesin parfum otomatis yang dioperasikan dengan baterai. Mesin itu akan bekerja menyemprot parfum ke ruangan setiap 10 menit sekali.
Waktu itu saya membelinya khusus untuk persiapan acara pengajian tahunan di rumah saya. Banyak tamu termasuk para kyai dan habib yang datang, maka saya pasang parfum itu agar ruang tamu selalu wangi.
Singkat cerita, acara pun selesai dan berlangsung dengan lancar. Parfum itu pun saya pikir lebih baik saya matikan untuk menghemat baterai dan isinya juga tidak cepat habis.
Tetapi saya pikir lagi biarlah parfum itu terus menyemprotkan wanginya, walaupun tidak ada siapa-siapa di ruang tamu. Semata-mata untuk mengingatkan saya kepada pengajian kemarin. Dan setiap saya teringat pengajian, sayapun membaca shalawat satu kali kepada Rasulullah.
Tahukah saudara, satu tahun sudah berlalu dan parfum itupun sudah saya refill berulang kali. Tetapi satu hal yang tetap seperti dulu, yaitu setiap saya mendengar suara semprotan parfum tersebut, spontan saya membaca satu kali shalawat kepada Rasulullah.
Jadi semprotan parfum itu seolah mengingatkan saya untuk bershalawat, seperti niat saya memasangnya disana sejak awal kehadirannya. Alhamdulillah, seusatu yang sederhana tetapi bermanfaat.
Bagaimana dengan saudara ? Carilah alasan untuk selalu bershalawat kepada Rasulullah.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
TAK ADA YANG BISA MENGGANTIKAN IBU
Peran ibu sekecil apapun ternyata tidak bisa digantikan oleh orang lain ya. Contohnya seperti yang dialami seorang anak sd ini, dia ingin meminta tolong dituliskan surat ijin untuk gurunya karena besok tidak bisa sekolah.
Tetapi karena sang ibu sedang kurang sehat, maka dia meminta tolong kepada kakaknya yang masih smp. Rupanya si kakak kebiasaan menyingkat tulisan, jadinya malah begini:
“Dgn Hrmt.
Sy brmksd mnt ijn kpd p gr yg sy hrmti, bhw adk sy pd bsk hr tdk bs msk sklh krn ada acr klrg. Sy hrp p gr dpt mklm ats acr ini” 🙂
Tidak puas dengan surat tersebut, dia gantian meminta tolong kepada kakaknya yang sudah sma. Rupanya si kakak yang satu ini orangnya sok akrab, hasilnya malah lebih parah lagi:
“Dengan Hormat.
Bagaimana kabarnya pak ? Sehat selalu kan ? Saya senang sekali mendengar bapak selalu sehat. Bagaimana kabarnya istri bapak ? Pasti semakin cantik ya. Surat ini saya tulis juga dalam keadaan sehat pak” 🙂
Tentu saja surat ini juga tidak layak untuk diberikan pada pak guru, maka harapan terakhir dia meminta tolong kepada ayah. Rupanya ayah seorang yang sangat teliti, hasilnya pun senasib dengan dua surat sebelumnya,
“Dengan Hormat.
Saya tujukan surat ini kepada pak guru yang telah berjasa mendidik anak saya sejak tahun 2015, di sekolah yang sangat membanggakan sekali yaitu SD Negeri 10 Jakarta yang telah berdiri selama lima belas tahun berdasarkan SK Mendikbud No.67 tahun 2001, dengan ini saya sampaikan bahwa” 🙂
Sekarang barulah kita mengerti peran seorang ibu memang tidak bisa tergantikan oleh siapapun. Muliakan ibu kita ya, dan panjatkan doa terbaik kepada Allah untuk ibu.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MAJALENGKA
“Sebentar lagi kita sampe ya, Bi?” tanya istri saya di dalam mobil.
“Masih jauh atuh Mi. Majalengka aja belum, nanti kita lewat Majalengka dulu baru sampai ke Cirebon” jawab saya sambil terus menancap gas di jalan tol yang tidak terlalu ramai tersebut.
Maklumlah tol Cipali jarang kita lewati, jadi istri saya belum terlalu hafal rute jalan tersebut untuk menuju ke kampung saya di Cirebon.
Saat hampir mencapai tujuan, patokan saya adalah exit tol Majalengka, sebab tidak mungkin kita bisa langsung sampai di exit tol Cirebon tanpa bertemu dulu dengan Majalengka. Betul kan.
Saat saya bilang “Majalengka dulu baru sampe ke Cirebon” ada sebuah makna yang pasti, namun terkadang kita tidak menyadarinya. Yaitu bahwa Majalengka pasti datang. Majalengka pasti terlihat. Namanya juga mobil yang berjalan terus, kecuali kalau mobilnya berhenti ya beda lagi ceritanya.
Begitu pula saat Allah berfirman, “Sesungguhnya setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan”
 إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Bukankah ada sebuah makna yang pasti juga dalam ayat tersebut, namun terkadang kita tidak menyadarinya? Yaitu kesulitan pasti datang. Kesulitan pasti terlihat. Betul kan?
Namanya juga hidup kita berjalan terus, kecuali kalau hidup kita sudah berhenti ya beda lagi ceritanya.
Jadi dengan kita meyakini kesulitan adalah bagian dari perjalanan hidup ini, maka kita lebih siap menghadapi kesulitan. Kita lebih tangguh, lebih sabar, dan lebih ridha kepada Allah.
Justru bila dalam kehidupan kita belum melewati kesulitan, lalu bagaimana kita bisa sampai kepada kemudahan? Bukankah untuk sampai ke Cirebon patokan kita adalah Majalengka dulu?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
RESEP DOKTER
Ada beberapa doa dan zikir yang diajarkan guru-guru saya kepada saya. Salah satunya Sayyidil Walid Salim As-Syatiri mengajarkan saya untuk membaca dua nama Allah dari Asmaul Husna, yaitu Ya Sami’u Ya Bashiir.
يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْر
Beliau mengatakan bahwa membacanya seratus kali setiap hari, dan waktunya adalah sebelum datang azan subuh. Atau bisa dibilang pada jam biasanya orang makan sahur.
Apa yang istimewa dari doa-doa yang diajarkan oleh para ulama ? Coba kita perhatikan lagi, ternyata nasihat ulama mirip dengan resep dokter.
Saat dokter menuliskan sebuah resep, disitu juga dijelaskan berapa banyak dosisnya. Kalau tablet apakah satu atau dua butir. Kalau sirup apakah satu sendok takar atau bisa juga setengahnya.
Selain itu sang dokter juga menjelaskan kapan waktunya minum obat tersebut. Ada yang tiga kali sehari, atau mungkin sekali sehari. Kemudian tidak lupa dokter menganjurkan konsumsi makanan sehat sebanyak-banyaknya setiap hari.
Seperti itu juga kan ulama mengajarkan kita. Ada beberapa doa yang diajarkan para ulama untuk membacanya sebanyak-banyaknya, seperti shalawat.
Ada pula doa-doa tertentu yang dijelaskan berapa banyaknya, dan kapan waktunya. Mungkin karena antara ulama dengan dokter keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama mengobati orang lain.
Dokter mengobati penyakit medis, adapun ulama mengobati penyakit hati.
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BAHASA YANG POSITIF
Bayangkan seorang ibu melihat buah hatinya yang berumur lima tahun sedang bermain-main dengan kunci mobil. Mungkin kejadian seperti ini juga sering terjadi di dalam rumah kita.
Lalu si ibu memperingatkan anaknya tersebut, “Dede jangan main-main kunci mobil, nanti ayah marah” kalimat seperti ini pun mungkin sering pula kita ucapkan.
Tahukah kita, ternyata susunan kalimat seperti ini kurang ampuh untuk menghentikan perbuatan si anak, sebab dalam kalimat “jangan main-main kunci mobil” fokus si anak bukan dengan kata “jangan”, tetapi justru mereka fokus dengan kata “main-main kunci mobil”.
Begitulah cara kerja otak manusia, secara alami pertama-tama akan mencari inti dari sebuah kalimat yang kita dengar. Adapun kata “jangan” bukan sebuah inti kalimat.
Kalimat ini juga kurang positif. Karena saat kita mengancam dengan perkataan “nanti ayah marah” maka kita sedang memperkenalkan sifat marah kepada anak, sekaligus kita beri tahu anak bahwa ayahnya identik sebagai seorang pemarah. Wah jauh sekali efeknya ya ?
Bagaimana nilai rasa yang terlintas dalam benak saudara jika si ibu mengganti kalimatnya seperti ini, “Dede, kita cari mainan Dede yuk, kunci mobil itu taruh lagi ditempatnya agar Dede nanti disayang ayah” bukankah terdengar lebih positif ?
Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
NIKMAT ALLAH
Sudah pernah berhitung “harga” dari nikmat Allah yang kita rasakan setiap hari ? Yuk kita hitung sama-sama.
Ambil satu contoh saja, sepiring nasi yang kita makan, berapa rupiahkah kita harus membayar kepada Allah untuk sepiring nasi tersebut ?
Anggap saja nasi tersebut berasal dari setengah liter beras, harganya enam ribu rupiah yang kita beli di warung sebelah. Dari harga tersebut, mungkin warung mengambil untung seribu, jadi asalnya hanya lima ribu dari agen beras.
Apabila agen beras anggap saja ambil untung seribu juga, jadi hanya empat ribu harga beras itu dari pabrik beras di Jawa Barat. Pabrik pun hanya membeli dua ribu dari petani padi, karena untuk keperluan transportasi ke kota dan upah buruh pabrik.
Dari harga dua ribu rupiah yang diterima petani itu dibelanjakan pupuk, pestisida, dan lain-lain mungkin petani hanya mengambil untung seribu rupiah. Dan keuntungan seribu itu digunakan untuk dirinya dan keluarganya. Habis deh.
Berapa harga benih padi yang digunakan petani saat awal menanam? Harganya gratis! Karena petani memperolehnya dari sebagian hasil panen sebelumnya.
Jadi ternyata uang yang kita belanjakan untuk beras itu terbagi-bagi sampai habis menjadi keuntungan si warung, agen, pabrik, pihak transportasi, buruh, petani, penjual pupuk, dan lain-lain.
Aslinya beras itu Allah sediakan gratis. Harga yang kita bayarkan, bukan harga beras, melainkan harga dari jasa sekian banyak orang yang terlibat mengantarkan beras itu ke hadapan kita.
Saat Allah menumbuhkan benih itu menjadi padi, tidak ada uang yang sanggup mengukur berapa harganya karena mahalnya. Seandainya Allah tidak menyediakan nikmatNya dengan gratis, pasti kita tidak bisa merasakan nikmat Allah sekecil apapun, bahkan hanya sepiring nasi.
Senantiasalah bersyukur kepada Allah!
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
NIKMAT ALLAH (2)
Masih ngelanjutin sepiring nasi yang kemarin kita hitung-hitung harganya, hari ini mari kita hitung perjuangan kita untuk mendapatkan sepiring nasi tersebut.
Apa yang kita lakukan agar kita bisa mendekati nasi tersebut? Tentu saja berjalan beberapa langkah ke dapur. Cukup sudah.
Sekarang bayangkan apa yang Allah lakukan agar nasi itu bisa mendekati kita? Perlu ratusan ribu langkah bagi si beras mulai dari tangan petani hingga sampai ke dapur kita. Betul kan.
Sekali lagi, untuk kita sampai ke nasi hanya perlu beberapa langkah. Tetapi untuk nasi itu sampai ke kita perlu ratusan ribu langkah!
Untuk memperoleh sebuah hasil, manusia memang wajib ikhtiar. Tapi terkadang kita lupa, bahwa ikhtiar itu hanya bagian kecil. Ada keterlibatan Allah pada bagian besarnya.
Manusia terkadang lupa diri dan bangga hati, setelah memperoleh hasil (sukses) lalu berkata bahwa semua itu berkat kerja kerasnya. Bisnisnya bisa jaya semata karena usahanya. Jabatannya bisa tinggi di kantornya semata karena ikhtiarnya sendiri.
Coba kalau mau jujur, apa sih ikhtiarnya? Paling datang ke kantor, duduk di meja mengerjakan target perusahaan, rapat dengan tim, begitu aja. Apa betul hanya sesederhana itu lalu perusahaannya bisa maju? Bila tanpa keterlibatan Allah? Rasanya mustahil.
Siapa yang menggerakkan para clien perusahaan kalau bukan Allah? Siapa yang mengatur suplai barang tetap terjaga, padahal melibatkan begitu banyak orang, kalau bukan Allah?
Sepiring nasi tersebut telah mengajarkan kita bahwa kesuksesan memang memerlukan ikhtiar manusia. Tetapi, faktor terbesarnya tetap saja karena keterlibatan Allah.
Jadi, sertakan selalu tawakal kepada Allah dalam setiap ikhtiar kita.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DUKUN
Hati-hati jangan percaya kepada dukun, salah-salah kita bisa terjerumus ke jurang kemusyrikan. Lagipula dukun tidak pernah memberi manfaat apa-apa kepada pasiennya.
Seperti si pemuda ini yang minta bantuan dukun untuk meluluhkan hati orang tua kekasihnya, dia kemudian datang ke toko parfum,
“Pak ada parfum aroma melati?”
“Ada mas, ini dia barangnya”
“Boleh dicampur larutan ini pak?”
“Boleh mas, ngomong-ngomong apa ini mas seperti air putih biasa?”
“Ini air dari mbah dukun pak. Nanti malam saya mau ke rumah kekasih saya. Kata mbah dukun, kalau saya pakai parfum melati campur air ini, ayahnya pasti langsung bertekuk lutut sama saya”
Singkat cerita pada malam harinya si pemuda pun bertandang ke rumah kekasihnya, dan bertemu pula dengan kedua orangtuanya.
Kekasihnya pun berbisik kepada si pemuda itu,
“Mas dari tadi kok nunduk aja? Saya baru tau mas ini ternyata pemalu banget ya”
“Sama neng, saya juga baru tau kalo bapak neng ternyata penjaga toko parfum ya” 🙂
Nah kan, kalau sudah begini apa masih percaya dengan dukun?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BERPIKIR POSITIF AKAN MEMBUAHKAN BERKATA POSITIF
Seorang remaja merasa berat badannya sudah terlalu berlebih. Kemudian dia memutuskan untuk diet mengurangi makan. Sampai akhirnya daripada sebatas tidak makan, lebih baik dia puasa senin-kamis.
Tapi temannya lantas menegurnya, “Puasa sunnah kok niatnya diet, gak ikhlas itu namanya”. Apa yang terjadi? Remaja itupun berhenti puasa sunnah.
Adapula seorang bapak mencoba usaha baru berjualan barang. Dia kesusahan menjualnya kepada pelanggan, sampai akhirnya dia perbanyak shalat dhuha setiap hari.
Kali ini tetangganya yang menegurnya, “Shalat dhuha kok niatnya pengen laris. Gak ikhlas itu namanya”. Apa yang terjadi? Bapak itupun berhenti shalat dhuha.
Saudara, sungguh baik menasihati orang lain. Tetapi akan lebih baik jika kita awali dengan berpikir positif, agar hasilnya juga nasihat yang positif.
Jika teman si remaja itu mau sedikit berpikir positif saja, nasihatnya mungkin jadi seperti ini,
“Ini baru diet dunia akhirat namanya. Dapat berat badan ideal, dapat sunnah juga. Kamu gak lupa kan niatin dua-duanya?”
Begitupula jika tetangga si bapak mau berpikir positif terlebih dulu, nasihatnya pun berubah jadi begini,
“Bapak memang hebat. Dunia minta sama Allah, akhirat juga minta sama Allah! Kebanyakan orang merasa agama buat urusan akhirat doang loh Pak. Bapak gak lupa kan niatin dua-duanya?”
Tujuan nasihatnya sama, mengingatkan pentingnya niat-niat yang baik. Tetapi bahasa penyampaiannya agak berbeda.
Apa yang terjadi? Orang yang mendengar nasihatnya pun akan semakin semangat dengan rutinitas barunya itu. Semuanya berawal jika kita membiasakan diri berpikir untuk lebih positif.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PENDEKAR SILAT
“Bib, antum kan cucunya Abu Adnan, pasti punya warisan jurus lah sepukul-dua pukul, ajarin dong sama jamaah disini juga”
“Ah, ane gak bisa Ustad, gak pernah diajarin sama kakek ane”
Begitulah obrolan saya tempo hari kepada Habib Muhsin, kawan seperjuangan dakwah saya di beberapa Masjid. Kakek beliau yang bernama Abu Adnan memang terkenal sebagai seorang alim dan soleh dari Pondok Bambu, serta seorang pendekar silat juga.
Untuk santri jakarta tempo dulu, memang bukan sesuatu yang aneh lagi bila ulama-ulama betawi selain alim, soleh, juga ahli bela diri. Sebut saja Habib Ali Lubi, semua orang yang pernah tinggal di Kebon Nanas pasti mengenalnya.
Di Klender ada tokoh pejuang kemerdekaan, kyai, sekaligus pendekar betawi yang disegani, beliau adalah Haji Darip.
Bahkan ulama kharismatik dari Rawa Bunga, yang istiqomah mengajar kitab-kitab arab kepada umat, Habib Abdul Qadir Banahsan, beliau juga seorang pendekar silat tiada tanding.
Itu yang saya sebutkan baru sebatas yang berada di sekitar tempat tinggal saya di Jatinegara. Belum seluruh Jakarta Timur, apalagi seluruh Jakarta.
Sampai sekarang masih kita jumpai santri-santri yang belajar ilmu Qur’an, Hadist, Fiqih, mereka juga diajarkan jurus-jurus silat oleh kyai mereka masing-masing. Selain sebagai olah raga, juga berguna untuk bela diri dan bela agama.
Kok saya jadi cerita tentang silat ya? Ini sekedar berbagi aja, sekarang banyak orang sok jagoan nantang berkelahi santri sarungan. Dikiranya santri itu lemah. Salah-salah dia sendiri yang babak belur.
Asal jangan nanti sudah terlanjur malu babak belur dalam pertarungan satu lawan satu, terus ngaku dikeroyok sepuluh orang. Hehehe.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SAMPAH DAUR ULANG
Isteri saya selalu menyiapkan dua tempat sampah di dapur. Satu untuk sampah rumah tangga, satu lagi sampah bekas air mineral gelas, botol, dan sejenisnya.
Sebab setiap hari ada saja pemulung yang mencari rezekinya di wilayah kami, mereka memeriksa setiap tempat sampah yang ditemui, memilih-milih diantara tumpukan sampah tersebut adakah sampah plastik yang bisa di jual lagi (untuk daur ulang).
Nah, untuk memudahkan para pemulung itulah maka isteri saya sejak awal sudah memisahkan sampah yang berharga tersebut untuk mereka.
Rupanya segala sesuatu di dunia ini ada yang berharga, ada pula yang tidak berharga ya. Bahkan sampah pun, masih dibedakan mana yang berharga diantara sampah-sampah lain.
Apalagi manusia. Diantara sekian banyak manusia ini, ada manusia yang berharga. Yaitu mereka yang senantiasa menjaga hak-hak Allah dan Rasul, dan mereka yang senantiasa memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, lebih produktif, dan lebih mulia.
Mereka itu tentu saja dibedakan diantara manusia-manusia lain yang setiap hari hanya menyesali kemunduran dirinya, tanpa ada usaha untuk berubah. Hak-hak Allah dan Rasul pun diabaikan.
Jadi, jika sampah saja masih dipilih mana yang berharga, apa kita manusia masih mau merasa nyaman menjadi pribadi yang tidak berharga ?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SEMUA ADA FUNGSINYA
Saudara, coba jawab pertanyaan di bawah ini dengan cepat, gak perlu pakai mikir lagi ya,
Apa fungsinya gunting ?
Apa fungsinya mainan mobil-mobilan?
Apa fungsinya baju seragam sekolah?
Apa fungsinya buku tulis?
Nah, gampang kan jawabannya? Ya jelas lah, sebab itu pertanyaan buat anak-anak saya yang masih kecil. Hehe. Barang-barang itu bergeletakan di atas kasur mereka, dan belum dikembalikan ke tempat semula. Dari mulai gunting sampai buku. Namanya juga anak-anak.
Setelah di kasih pertanyaan begitu, mereka jadi ngerti bahwa setiap benda ada fungsinya masing-masing. Jadi harus kita taruh ditempatnya biar nanti gak susah nyari lagi kalau mau dipakai orang lain.
Adakah barang-barang di rumah kita yang tidak ada fungsinya? Rasanya gak ada ya. Semua benda dibuat karena ada fungsi tertentu.
Kalau barang saja pasti ada fungsinya, lalu bagaimana dengan kita sebagai manusia. Apa fungsi kita? Apa betul kita ada fungsinya di tengah keluarga kita? Apa betul kita ada fungsinya bagi orang lain?
Nah ini pertanyaan agak susah dari sebelumnya nih. Sebab butuh kejujuran menjawabnya. Saya yakin setiap diri kita tidak diciptakan sia-sia oleh Allah tanpa fungsi apa-apa.
Dengan kita menyadari apa fungsi keberadaan kita bagi keluarga, maka insya Allah lahir semangat untuk menjadi lebih baik, lebih bertanggungjawab.
Apalagi jika kita menyadari apa fungsi keberadaan kita bagi orang lain, maka insya Allah setiap hari yang kita jalani adalah hari-hari memperbaiki diri. Agar diri kita ini berfungsi semaksimal mungkin bagi orang lain.
Sekarang kita semua setuju kan, segala sesuatu pasti ada fungsinya. Termasuk manusia.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
TANGIS BAHAGIA
Kenikmatan itu ada dua macam. Pertama, kenikmatan yang sifatnya jasad, kedua, kenikmatan yang berhubungan dengan ruh.
Jenis pertama ini contohnya saat kita menikmati makanan yang lezat, saat punya mobil mewah, saat kita mampu memakai jam tangan import yang mahal harganya, dan lain-lain semua yang sifatnya kelihatan oleh mata.
Adapun jenis kedua, contohnya saat kita pertama kali melihat Baitullah di Masjidil Haram, saat kita duduk di tengah majlis taklim mendengar nasihat yang sangat menyentuh, saat di pertengahan malam kita membaca shalawat lalu terbayang seolah-olah Masjid Nabawi di depan mata kita, dan  lain-lain semua yang sifatnya ada di dalam hati.
Untuk kedua jenis kenikmatan ini kita wajib bersyukur kepada Allah. Lalu diantara keduanya, mana yang lebih nikmat?
Coba ingat-ingat sendiri, pernah kan ada teman bercerita saat mereka beli mobil baru. Dari ceritanya tampak bahagia banget kan.
Sekarang bandingkan saat tetangga kita bercerita pengalaman haji pertamanya. Kadang saking bahagianya dia sampe menangis waktu menceritakan hal tersebut. Wah ini sih disebut super bahagia.
Jelas kenikmatan ruh jauh lebih besar dari kenikmatan jasad. Terkadang kejadiannya sudah berlalu, tapi masih terasa di hati. Betul kan.
Oleh karena itu, perjuangkan kenikmatan ruh dengan segenap usaha kita. Sayang banget kalau orientasi kita hanya untuk sebatas kenikmatan jasad saja.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DUKUN (2)
Rupanya si pemuda yang kemarin sudah dikecewakan oleh mbah dukun masih mendatangi dan menaruh harapan kepada si mbah.
“Mbah, semalam ada insiden teknis, jadi saya gagal meluluhkan hati bapaknya kekasih saya itu”
“Ya sudah belum rezeki”
“Iya mbah, tapi saya mau minta tolong lagi sama mbah”
“Apa itu?”
“Saat perjalanan pulang dompet saya hilang mbah. Tolong temukan dompet saya mbah”
“Baiklah, besok mbah bantu ya”
“Loh kok besok mbah? Gak bisa sekarang?”
“Gak bisa lah. Kunci kamar praktek mbah hilang. Sekarang mbah harus cari dulu untuk bisa tolong kamu” 🙂
Nah, akhirnya sekarang benar-benar menyesal si pemuda tersebut sudah percaya kepada kesaktian dukun.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SIFAT PALING UNGGUL
Sama-sama menjawab pertanyaan lagi seperti kemarin ya. Hanya saja hari ini lebih fokus, lebih konsentrasi, pertanyaannya seputar orang-orang di sekitar kita.
Ingat-ingat orang yang kita kenal, mungkin dari lingkungan keluarga, atau teman, atau hanya sekedar tau tapi tidak terlalu akrab.
Siapa diantara orang yang kita kenal yang paling dermawan?
Siapa yang paling santun dan ramah?
Siapa yang paling nyenengin bisa bergaul sama semua orang?
Siapa yang paling sabar sama anak-anak kecil?
Siapa yang paling kuat?
Siapa yang paling cerdas?
Siapa yang paling rajin ibadahnya?
Siapa yang paling berani, tidak kenal takut kepada seorang pun bahkan menguasai bela diri?
Dari semua pertanyaan di atas, saudara pasti mendapatkan nama orang yang berbeda. Betul kan. Rasanya tidak ada seorangpun teman atau keluarga yang semua sifat baiknya paling unggul. Biasanya hanya satu sifat yang paling dominan dikenal dari orang itu.
Jika kita dekat dengan banyak ulama dan orang-orang soleh, dapat dipastikan juga tidak ada seorangpun ulama yang semua sifat baiknya unggul.
Saya ingat nasihat seorang Kyai, bahwa hanya Rasulullah yang memiliki semua sifat unggul, dan setelah Rasulullah tidak ada seorangpun yang mampu mengemban semua sifat tersebut dalam satu waktu, maka sifat itu menyebar kepada seluruh ulama-ulama pewaris Rasulullah.
Maka ada ulama yang sangat dikenal kecerdasannya, sedangkan ulama yang lain sangat dikenal kesantunannya, ulama yang lain lagi sangat dikenal keberaniannya, dan seterusnya.
Hanya Rasulullah satu-satunya manusia yang paling sabar, sekaligus paling kuat fisiknya, tetapi juga paling penyayang kepada anak-anak kecil, dan pada waktu yang sama paling banyak ibadahnya.
Jangan pernah berhenti mengagumi Rasulullah dan bershalawat kepadanya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MALAM HARI
Lihat berita di tv akhir-akhir ini benar-benar hiruk pikuk ya. Ada berita tentang preman yang bersenjata balok kayu dikerahkan untuk menghabisi umat Islam, seolah-olah menjadi muslim merupakan kesalahan besar di negeri ini.
Ada lagi berita tentang ini, tentang itu, semua keributan dan kezoliman berkobar-kobar di televisi. Ya memang begitulah saluran berita, isinya pasti tentang kejadian yang terjadi. Kalau kejadiannya ribut pasti beritanya juga sibuk.
Coba ganti saluran khusus anak-anak. Isinya tenang, damai, film kartun yang lucu-lucu ataupun lagu anak-anak. Semuanya sejuk, dan sepi. Tidak ada lagi keributan.
Perbandingan saluran berita dengan saluran anak, mirip seperti membandingkan waktu siang dengan waktu malam.
Pada waktu siang seluruh manusia sibuk. Masing-masing ramai mengerjakan aktivitasnya. Suasanapun hiruk pikuk. Berbeda dengan waktu malam, orang-orang sedang tertidur. Sepi, sunyi. Apalagi saat pertengahan malam, damai dan tenang.
Itulah sebabnya Allah mencintai waktu malam sebagai waktu untuk memberi perhatian kepada hamba-hambaNya yang bangun di malam hari.
Itulah sebabnya pula Rasulullah sangat bahagia bila waktu malam tiba, karena waktunya bermunajat dan mengungkapkan pujian dan syukur kepada Rabb nya.
Jika Allah dan RasulNya begitu memberi perhatian kepada waktu malam, terus kapan kita mau memulai untuk memberi perhatian dengan waktu malam kita ? Mulai malam ini ya. Bismillah.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
KELENGKENG
Sudah menjadi tradisi kita kaum muslimin kalau ada tetangga yang sedang hajatan, kita kirim-kirim kue untuk menyenangkan hatinya dan membantu acaranya.
Saya pun demikian. Waktu itu sohibul hajatnya tetangga sekaligus masih saudara jauh. Maka saya membeli buah kelengkeng untuk dikirim kepada beliau.
Di toko buah saya borong langsung satu box kelengkeng. Tempatnya masih dalam satu box buah. Masih di segel pula dari agennya.
Toko tersebut menjamin, tanpa perlu membuka segel box tersebut, kelengkeng di dalamnya matang dan manis semua. Paling hanya satu dua yang mentah dan hambar, itupun pasti tidak sengaja terbawa dari sananya.
Saudara, kelengkeng mentah itu bernasib bagus ikut terjual, karena senantiasa berkumpul dengan kelengkeng-kelengkeng manis di box yang sama. Bayangkan seandainya kelengkeng mentah dipisahkan dengan kelengkeng matang, adakah orang yg membelinya? Pasti tidak ada.
Prinsip kelengkeng inilah yang diajarkan Rasulullah kepada kita, agar kita senantiasa mencintai dan berkumpul dengan orang-orang soleh. Karena mereka ibarat kelengkeng-kelengkeng matang dan manis.
Saat Allah hendak memborong orang-orang soleh untuk dibeli dengan surga, maka para pecintanya akan ikut terbeli juga, karena memang selalu berkumpul dengan orang soleh.
Karena itulah paksakan diri kita untuk memiliki keterikatan dengan para ulama, merekalah orang-orang soleh. Rutinkan menghadiri majelis mereka. Datangi pengajian-pengajiannya, karena siapalah kita ini kan hanya sekedar kelengkeng mentah dan hambar.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
AYAM KATE
“Bib, ini ada telur ayam di teras rumah. Ini telur beneran Bib?”
“Ya benar itu lihat ayam saya di halaman, tiap hari bertelur satu butir”
Itu salah satu obrolan saya saat berkunjung ke rumah Habib Abdurrahman Alaydrus, salah satu guru saya di Jakarta, hari minggu lalu. Saya heran aja, kok di atas kursi teras ada benda mirip telur. Itupun ukurannya kecil, tidak seperti telur pada umumnya. Lebih kecil dari bola pingpong lah.
Rupanya Habib memang memiliki tiga ekor ayam kate di halaman, yang hobinya bertelur di kursi teras. Dan karena jenisnya ayam kate, maka telurnya pun berbeda dengan telur jenis ayam biasanya.
Begitulah hewan bernama ayam. Beda jenis ayamnya, beda pula telurnya. Padahal sama-sama ayam. Kalau mau meneliti lebih banyak jenis ayam lagi, pasti telurnya pun lebih beragam pula. Ada telur ayam kampung, telur ayam kalkun, dan lain-lain.
Maka jangan heran, setiap manusia pun memiliki sifat berbeda. Padahal sama-sama manusia. Karena jenis manusia juga berbeda.
Ada jenis manusia yang menganggap dunia ini segalanya, maka sifat yang keluar dari dirinya menghalalkan segala cara, serakah, dan tidak mengenal takut kepada Allah dan RasulNya.
Ada pula jenis manusia yang meyakini dunia ini hanya sementara, mereka yakin adanya alam akhirat yang pasti dan bukan ramalan, maka mereka senantiasa berbuat kebaikan dan berbicara baik, karena kesemuanya itu akan dihisab oleh Allah.
Tidak salah lagi, sifat-sifat seorang manusia bagaikan telur ayam. Beda jenisnya, beda pula sifatnya. Kita termasuk jenis manusia yang mana?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
RAYAP
Tahun lalu satu buah lemari buku di lantai atas rumah saya habis di makan rayap beserta buku-bukunya. Lemari tersebut memang jarang dibuka karena hanya berisi buku dan majalah-majalah lama.
Dari luar tampak baik-baik saja, ternyata begitu dibuka dalamnya sudah penuh dengan satu koloni rayap. Terpaksa saya buang lemari tersebut. Dan saya semprotkan obat rayap di tempat itu.
Beberapa bulan berikutnya, atap gipsum di ruang depan roboh, karena rayap juga. Menyusul atap ruang tengah, dan dapur. Sampai saya memutuskan memanggil jasa pengendali hama untuk menyelesaikan masalah rayap ini.
Setelah mereka datang, mereka menjelaskan bahwa rayap-rayap yang tampak itu hanya koloni kecil saja. Sumber masalahnya ada di bawah tanah sebuah koloni besar yang dipimpin seekor ratu rayap! Dari sinilah masalah tersebut harus diselesaikan.
Saudara, jika diri kita ini bagaikan sebuah rumah, maka penyakit hati itulah rayapnya yang menggerogoti rumah tersebut. Saat penyakit hati yang kecil mulai tampak di dalam diri, kita perlu muhasabah jangan-jangan koloni kecil itu menunjukkan adanya koloni besar yang tidak tampak.
Saat mulai menyukai pujian orang, jangan-jangan ada sifat riya yang tidak tampak. Saat mulai takut rezeki hilang ketika mengutamakan kewajiban Allah, jangan-jangan ada sifat su’uzon kepada Allah yang tidak tampak.
Saat mulai jenuh dalam istiqomah, jangan-jangan ada sifat putus asa dari rahmat Allah yang tidak tampak.
Begitulah, betapa pentingnya muhasabah diri dan melazimkan istighfar agar kita senantiasa terlindung dari penyakit hati kecil maupun besar.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PEDAGANG PASAR
Pengalaman sahabat saya ketika belajar di Yaman ini luar biasa. Ceritanya beliau sedang belanja di pasar kota Tarim waktu itu, kemudian si penjualnya bertanya kepada beliau,
“Engkau pelajar dari negara mana nak?”
“Saya dari Indonesia pak”
“Sudah berapa lama belajar di sini nak?”
“Sekitar enam tahun lebih pak”
“Sudah berapa kitab yang engkau hafalkan dan kuasai, nak?”
“Wah belum begitu kuasai banyak pak”
“Bagaimana engkau nak, jauh-jauh datang dari negeri luar sampai bertahun-tahun. Dulu bapak dalam waktu enam tahun belajar di madrasah tempatmu belajar sekarang ini, bapak sudah hafal kitab Zubad dalam fiqih, Alfiyah dalam nahu, Jawharotu Tauhid dalam aqidah…”
Dan seterusnya si pedagang tersebut menyebutkan kitab-kitab yang dikuasainya dalam berbagai bidang ilmu. Subhanallah.
Beliau hanya seorang pedagang di pasar, tetapi ternyata seorang alim dan soleh. Sehari-hari berjualan di tokonya, penampilan pun layaknya pedagang pada umumnya. Orang-orang seperti inilah hamba yang mendapat kecintaan dari Allah, dan Allah sembunyikan mereka dari penglihatan orang banyak.
Sama seperti kita, seandainya kita punya permata mahal bukankah justru disimpan baik-baik dan tidak diperlihatkan begitu saja kepada orang lain? Maka demikian pula Allah kepada hamba-hamba pilihanNya.
Oleh karena itu janganlah kita sampai merendahkan seseorang bagaimanapun penampilan luarnya, karena kita tidak tau kedudukan mereka di sisi Allah.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
NASYID
Terus terang saya menyesal datang ke Aksi Bela Islam 212. Beneran ? Iya, saya menyesal datangnya kenapa gak dari awal. Hehe. Saya jadi ketinggalan mendengar live nasyid favorit saya Izzatul Islam.
Terakhir mendengar live nasyid mereka jaman saya masih mahasiswa di Sabuga Bandung. Wah Subhanallah benar-benar membangkitkan semangat jihad.
Pengaruh sebuah lagu memang luas sekali ya. Bisa memberi semangat, bisa membuat sedih, bisa pula mengundang tawa. Lagu juga membantu untuk mengingat sesuatu yang tidak mudah dihafal.
Contohnya Asmaul Husna. Begitupula 20 Sifat Wajib Allah cepat hafal dengan mengikuti nasyid dari Raihan. Ada lagi nama-nama surat Al-Quran juga terbantu dengan nasyid.
Saudara pernah dengar kan nasyid nama-nama surat Al-Quran? Anak-anak saya cepat sekali menghafalnya karena sering mendengarkan nasyid ini. Saya sampai kalah. Hehe.
Kalau belum pernah dengar, ini saya sharing ya. Semoga menjadi amal soleh yang lebih besar lagi untuk saudara kita yang telah merekamnya pertama kali.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
PERAMAL
Akhir-akhir ini banyak orang yang membahas tentang ramalan ya. Yang namanya ramalan sudah pasti tidak benar. Orang yang membuat ramalannya disebut peramal.
Gara-gara masalah ramalan sedang viral, pak satpam yang satu ini ikut terkenal karena dia mengaku bisa meramal sifat para pencuri yang pernah dia tangkap. Bagaimana cara meramalnya? Cukup dengarkan jawaban si pencurinya saja.
Pencuri yang polos:
“Kenapa kamu mencuri kambing pak haji?”
Dia pasti menjawab, “Emang ada sasaran lain yang lebih bagus pak?” 🙂
Pencuri yang banyak alasan:
“Kenapa kamu mencuri kambing pak haji?”
Jawabannya lain lagi, “Saya gak mencuri kambing pak. Saya cuma mencuri tali, tapi tiba-tiba di ujung tali ada kambingnya” 🙂
Pencuri yang suka membalik situasi:
“Kenapa kamu mencuri kambing pak haji?”
“Saya gak mencuri pak, kambingnya sendiri yang ikhlas mau ikut saya”
“Ah mana ada kambing begitu, memang kambingnya ngomong sendiri sama kamu?”
“Ah bapak juga tau darimana kambingnya gak begitu? Memang kambingnya ngomong sendiri sama bapak?” 🙂
Nah begitulah cara meramal sifat-sifat seorang pencuri, menurut pak satpam tersebut. Saudara percaya tentang ramalan?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SEMANGAT SAHABAT KHUBAIB
Hari ini Habib Rizieq kembali dipanggil polisi. Entahlah harus berapa kali lagi beliau pulang pergi ke kantor polisi, karena begitu banyak sekali pihak yang berambisi membungkam Habib.
Dalam keadaan tenang, berwudhu, lisan beliau yang selalu basah dengan zikir, saya yakin saat beliau menginjakkan kaki di kantor polisi, maka saat itu Allah pasti menurunkan rahmat dan kasih sayangNya kepada semua orang yang ada di kantor tersebut.
Dengan sebab kehadiran beliau, polisi-polisi kita akan mendapat karunia besar dari Allah berupa nikmatnya iman, dan rasa takut kepada hari akhirat. Amin.
Bukankah dengan sebab kehadiran Rasulullah di Mekkah, maka para penyembah berhala di sana mendapat karunia besar dari Allah yaitu masuk ke dalam agama Islam?
Begitupula kaum muslimin yang mengawal Habib, mereka mengorbankan waktu, tenaga, berlelah-lelah, berpanas-panas, dan mendapat ancaman dari para pencaci, tapi mereka tetap tegar mengawal Habib.
Demi mereka ingin selalu meyakinkan Habib kekasih mereka dalam keadaan baik. Persis seperti para sahabat di Madinah yang selalu khawatir jika Rasulullah pergi ke medan perang, sampai-sampai mengalahkan kekhawatiran mereka kepada keluarganya sendiri.
Mari tanamkan semangat Sahabat Khubaib dalam hati kita semua. Ingat kan Sahabat Khubaib? Beliau yang ditangkap orang-orang musyrik, lalu disiksa dan dihadapkan ke tiang gantungan. Kemudian ditawari oleh orang-orang musyrik tersebut,
“Relakah kamu jika Muhammad menggantikan posisimu sekarang?” (Sehingga beliau selamat dan kumpul lagi dengan keluarganya sedangkan Nabi Muhammad yang digantung)
Dengan mantap beliau menjawab,
“Demi Allah, aku tidak rela aku dan keluarga selamat sedangkan Rasulullah tertusuk duri”
(Apalagi sampai Rasulullah di tiang gantungan)
Tidak ada kata yang lebih indah di hadapan Allah pada hari ini, kecuali mengulangi kalimat Sahabat Khubaib tersebut,
“Demi Allah, kami tidak rela kami dan keluarga selamat, sedangkan ulama kami tertusuk duri”
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DOKTER GIGI
Terkadang perkataan kita sudah baik, tetapi jika ada pilihan kata lain yang sama-sama baik tapi lebih positif, maka tidak ada salahnya kita menggunakannya.
Misalnya saat kita bertanya tentang pelajaran sekolah kepada anak kita.
“Dede, coba jawab ayah nih; Apa nama ibukota Malaysia?”
“Bangkok ayah!”
“Masih salah, ayo coba lagi”
Tidak ada yang aneh kan dari perkataan ayahnya? Hanya saja bisa diganti dengan yang lebih positif, saat jawaban si anak belum tepat, alih-alih kita menyalahkan, akan lebih baik kalau kita pacu dia lebih semangat lagi,
“Dede, coba jawab ayah nih; Apa nama ibukota Malaysia?”
“Bangkok ayah!”
“Hampir benar, ayo coba lagi”
Merasakan bedanya? Masih Salah dengan Hampir Benar adalah dua kata yang sama artinya, tetapi kata kedua lebih positif dari yang kata pertama. Kita cari contoh lain ya,
“Kaka, nanti ke dokter gigi jangan takut ya, asal Kaka turutin kata dokternya, Kaka pasti gak akan sakit”
Kalimat ini tujuannya melahirkan keberanian kepada anak kita, tapi karena mengingatkan dengan kata Takut dan Sakit, anak kita malah tambah fokus dengan kedua hal tersebut.
“Kaka, ayo kita ke dokter gigi lagi, itu loh yang kursinya bisa bergerak sendiri kaya robot, dokternya juga hebat, pantesan gigi Kaka tambah kuat”
Itu salah satu contohnya. Saudara pasti bisa mencari contoh lain yang lebih positif lagi. Biasakan berbicara positif pada anak-anak kita, sehingga mereka juga akan terbiasa berpikir positif.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SILATURAHMI LAGI YUK
Saat awal tahun hijriyah yang lalu saya menulis sebuah ebook tentang niat dalam menjemput rezeki. Alhamdulillah jadi pintu buat saya bersilaturahmi dengan saudara semua.
Bahkan sejak silaturahmi yang pertama di bulan Muharram tersebut sampai hari ini masih banyak yang langgeng untuk saling menyapa. Benar-benar manfaat yang tidak saya duga sebelumnya.
Itulah sebabnya saya selalu bersemangat untuk melanjutkan ebook tersebut, sedikit demi sedikit. Tanpa terasa sudah berjalan beberapa bulan ya.
Alhamdulillah hari ini selesai juga jilid kedua dari ebook tersebut, sekaligus bertepatan dengan keberadaan guru saya Ust. Nasrullah yang sedang umroh. Sekalian saja saya minta di doakan Beliau dari tanah suci agar Allah ridho dengan segala usaha kita.
Bila saudara belum sempat mengunduh jilid pertamanya, saya upload lagi hari ini ya. Saya ucapkan terimakasih saudara berkenan menshare ebook ini di medsos saudara masing-masing. Saya tidak keberatan, justru menjadi doa buat saya. Dan insya Allah jadi amal ibadah buat kita semua.
Semoga bermanfaat, selamat mengunduh. Saya tunggu silaturahminya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
SEPEDA MOTOR
Ini cerita tentang kakak saya, usianya selisih satu tahun dengan usia saya. Beliau kuliah di UGM Yogyakarta. Saat pertama kali kuliah di sana, kakak minta dibelikan sepeda motor. Sebab jarak antara kampus dengan kos-kosan cukup jauh. Maka bapak pun membelikannya.
Singkat cerita sayapun minta dibelikan motor juga sama bapak. Saya mikirnya sih kakak dibelikan masa saya enggak, kan sama-sama anak bapak.
Saat mendengar keinginan saya, bapak pun langsung berkomentar begini,
“Lah abang kan dikasih motor niatnya buat kuliah karena jarak kampusnya jauh. Terus kamu motor buat apa? SMU kamu kan dekat cuma jalan kaki”
Tau kan akhirnya ? Saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan! Kenapa? Bukan karena bapak tidak sanggup untuk membelikan satu motor lagi, tetapi karena niat saya menginginkan motor itu yang menurut bapak belum waktunya dipenuhi.
Benar saja, saat kuliah di Bandung, sayapun akhirnya mendapatkan sepeda motor juga seperti kakak saya.
Hal ini mengingatkan kita banget ya. Setiap hari kita selalu berdoa kepada Allah agar diluaskan rezeki. Ikhtiar pun kita kerjakan dengan giat.
Tetapi mengapa Allah belum juga memenuhi keinginan kita ? Bukan karena Allah tidak sanggup mengabulkan permohonan tersebut. Mungkin penyebabnya karena niat kita yang dipandang belum waktunya dipenuhi oleh Allah.
Jadi sekarang waktunya kita perbaiki lagi niat kita dalam mencari rezeki ya. Karena siapa yang memperbagus niatnya, Allah akan memperbagus rezekinya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
NGOMPOL
Pernah lihat kan seorang nenek kalo lagi gendong cucunya yang masih bayi, diajak ngomong sendiri, dikelitik-kelitik, kelihatan bahagia banget ya. Namanya juga cucu. Pasti dicintai sama si nenek.
Pernah lihat juga saat si bayi melakukan kesalahan? Misalnya dia ngompol di gendongan nenek. Akibatnya badannya basah, bajupun demikian, basah semua.
Apa yang terjadi? Si nenek malah tertawa. Betul kan. Saya belum pernah ketemu ada nenek yang memarahi cucunya karena ngompol saat berada di gendongannya. Namanya juga cucu. Pasti dicintai sama si nenek.
Jadi apa gerangan yang terjadi? Ternyata saat kita sudah dicintai seseorang, maka kesalahan kita pun bukan suatu masalah baginya. Cinta tersebut menutupi kesalahan orang yang dicintainya.
Berita baiknya, hal ini bukan hanya berlaku kepada sesama manusia, bahkan ketika Allah mencintai seorang hamba, maka kesalahan hamba tersebut bukan suatu masalah bagi Allah. Kecintaan Allah tersebut menggugurkan dosa-dosa hamba yang dicintaiNya. Subhanallah.
Mau menjadi hamba yang dicintai Allah? Resepnya cuma satu. Ikuti sunnah Rasul-Nya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
Teman-teman, ada ebook dahsyat dari Arafat Channel, sudah dibaca lebih 9000 orang, sayang untuk dilewatkan. Apalagi free untuk diunduh dan dishare. Testimoninya juga banyak. Buat yang suka baca, ayo download sekarang:
http://bit.do/bukubisnisislam
http://bit.do/bukubisnisislam2
alhmdlh sy udah baca ebooknya. Sangat menginspirasi. Ditunggu lg tulisan berikutnya
-Lina Surayya-
makasih tadz ebooknya, baru menyadari tentang pentingnya niat dalam mencari rezeki,… serasa tercerahkan
-Predi Riswana-
sy dgn arief dari malang….e booknya bagus sekali dan ada beberapa yg baru tahu
-Arief Setiajaya-
sebelumnya sya ucapkan terimakasih ustad atas ebooknya, ini sungguh ebook yg luar biasa bagus.. Insya allah sya akan mngamalkannya
-Dani Permadani-
ga sabar pengen cpt bs baca…
Pasti kereeennn nih ilmu nya
-Een Sukaeni Said-
Alhamdulillah saya baru selesai membaca ebook jilid pertama..
Subhanallah saya ga bisa menulis kan Bahagia nya saya membaca tulisan Ust.terima kasih buat ilmunya.
-Mawardi Andika-
mksh bgt ustadz ebook jilid 2 sangat-sangat bermanfaat..slma ni klo mo menjemput rezeki niatya gitu2 ja krg lengkap..smnjak ustadz arafat mengeluarkan ebook jilid 1 alhamdulillah udh sy amalkan setiap mo menjemput rezeki..skali lg mksh
-Bintang Sastra-
ini link downloadnya:
http://bit.do/bukubisnisislam
http://bit.do/bukubisnisislam2
SRIMULAT
Pernah nonton kan tingkah polah pelawak-pelawak Srimulat saat beraksi. Pasti bikin tertawa. Misalnya saat Kadir memperlihatkan helm barunya kepada Doyok,
“Yok cobba kamu pakai helm ini..mahhal ini Yok!” dengan logat madura Kadir yang khas
“Mana sini pengen tau saya helm mahal itu kaya apa (Doyok memakai helm) loh..loh..Dir..Kadir.. ini kok jadi gelap gini? Sapa yang matiin lampu?”
“Bo..Aboo.. kammu itu pakai helm terbaalik Yok!” Derr.. pecahlah tawa penonton saat Doyok sengaja pakai helm dengan bagian belakang menghadap depan. Pantas gak kelihatan apa-apa.
Saudara, helm memang punya dua sisi, depan dan belakang. Tergantung kita mau memakainya gimana. Sama seperti helm, banyak hal yang sebenarnya memiliki dua sisi. Tergantung kita mau melihatnya gimana.
Saat anak kita sakit, kita hanya melihat sisi tidak positifnya saja. Merepotkan, menghabiskan biaya berobat, menambah pikiran, dan lain-lain.
Padahal ada sisi lain yang positif. Anak jadi banyak beristirahat. Jadi penyebab digugurkan dosa orang tuanya. Jadi menyadarkan kita mungkin situasi rumah yang banyak debu, atau makanan yang tidak sehat.
Saat teman satu kantor melakukan hal yang menyebalkan, kenapa kita harus melihat dari sisi tidak positifnya saja. Coba lihat sisi positifnya, saat teman satu kantor melakukan hal yang menyebalkan, itu artinya kita masih punya kantor! Kita masih punya pekerjaan! Bukan lagi pengangguran.
Betul kan, segala sesuatu memiliki dua sisi. Kembali kepada kita mau melihatnya dari sisi yang mana. Kalau selama ini kita hanya melihat sisi tidak positifnya, wajar saja hidup kita gelap ya. Seperti Doyok yang pakai helm terbalik itu.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
APA KABAR RESOLUSI 2017 ?
Kita sudah berada di penghujung bulan Januari. Sudah satu bulan berlalu sejak awal 2017. Apakah satu bulan ini berlalu sia-sia tanpa sedikitpun perubahan diri menjadi lebih mulia ? Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya dengan jujur.
Berlalunya waktu kita satu bulan itu menunjukkan 8 % dari tahun 2017 sudah habis. Besok kita masuk ke periode 8 % berikutnya. Bila kita kemarin di awal tahun telah merancang sebuah resolusi tahunan, harusnya resolusi itu sudah tercapai 8 % nya hari ini.
Jika target kita tambah hafalan 1 juz selama tahun 2017, harusnya hari ini hafalan kita sudah tambah satu setengah halaman dari Al-Quran. Apalagi kalau 2 juz.
Jika target kita memberangkatkan umroh ibu kita tahun depan, harusnya hari ini kita sudah menyisihkan tabungan 2 juta rupiah untuk target mulia tersebut. Itu dengan estimasi biaya umroh 24 juta. Apalagi kalau kita umrohkan ibu dan bapak.
Dan seterusnya setiap resolusi yang kita rancang, sudahkah terpenuhi 8 % nya hari ini ? Jangan sampai kita seperti kebanyakan orang, dimana resolusi akhirnya dilupakan pada bulan pertama.
Bagaimana jika kita tidak punya resolusi apa-apa tahun ini? Sebaiknya buatlah sekarang juga, kemudian bersungguh-sungguhlah mengejarnya sambil berserah diri kepada Allah.
Sehingga kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang disebutkan ayat ini,
 فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
“Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah” (Ali Imran : 159)
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
HIKAYAT SANG PAPATONG
Papatong berasal dari bahasa Sunda yang artinya capung. Alkisah di sebuah hutan tampak sekelompok capung sedang terbang mengelilingi seekor sahabatnya yang hanya berdiam diri di atas daun teratai.
Pemandangan ini disaksikan dari kejauhan oleh seekor capung muda. Merasa penasaran dengan apa yang dilihatnya, bertanyalah ia kepada si capung tua yang bijaksana,
“Kakek, apa yang terjadi dengan capung di atas daun teratai itu?”
“Dia sedang dibujuk oleh kawan-kawannya untuk terbang, tetapi dia tidak mau”
“Kenapa begitu, Kek?”
“Karena dia sudah merasa nyaman dengan keadaannya dulu sebagai capung muda. Dia lupa bahwa dia sudah bermetamorfosis menjadi capung dewasa. Kedua sayapnya sudah tumbuh, insang pun sudah berganti. Tetapi dia tidak mau menerima kenyataan tersebut. Hidup ini pilihan, dan dia memilih untuk selamanya menjadi mahluk pemalas”
Begitulah kisah si capung yang berakhir menyedihkan itu. Semuanya bermula karena ia tidak mau menerima perubahan. Padahal alam ini terus berubah, dan Allah telah membekali dirinya dengan keajaiban yang disebut metamorfosis, agar dia siap menerima perubahan alam ini.
Jadi sebenarnya semua mahluk itu diberi kemudahan oleh Allah. Semua mahluk itu kuat, sempurna, sanggup menghadapi perubahan. Hanya kemalasan dirinya sendiri yang membuatnya menjadi sulit.
Semoga kita tidak berakhir dengan menyedihkan juga ya, seperti sang papatong dalam hikayat tersebut.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
SATU FOTO MAMPU BERCERITA SEJUTA KISAH
Sahabat saya senang sekali dengan foto yang pernah saya kirimkan kepadanya. Dalam kesempatan berbeda, dia senantiasa menyatakan kekagumannya pada foto tersebut.
Menurutnya foto itu luar biasa artistik, energik, dan tetap bernuansa klasik. Walaupun dia tidak berada di foto tersebut, tetap saja dia tidak pernah bosan memandangi foto itu.
Lama-lama saya pun mulai menyadari ada yang istimewa dari foto itu. Bukan hanya indah secara fotografi, tetapi foto itu mampu berkisah sejuta cerita.
Foto yang saya maksud adalah foto saya dan kawan-kawan santri di Yaman. Kebanyakan berasal dari tanah air, sebagian lagi dari Malaysia, Singapura, dan Yaman sendiri.
Foto yang mampu bercerita bagaimana suka dan duka seseorang yang sangat jauh terpisah dari keluarganya demi melestarikan ilmu agama ini agar tak lekang di makan zaman.
Foto yang mampu bertutur bahwa para santri demikian bersemangat, bersahaja, penuh kekeluargaan, tanpa membedakan darimana kita berasal.
Tidak ketinggalan, foto itu berkisah bagaimana kami menerima didikan untuk beradab dan berbakti dengan orang tua, ulama dan orang-orang soleh.
Tidak hanya santri, seluruh lapisan umat Islam ini pun senantiasa menjunjung tinggi adab dan bakti kepada ulama. Siapa berani merendahkan dan mengancam ulama, siap-siap saja mereka akan berhadapan dengan seluruh umat Islam.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
SALAH JALAN
Insiden ini terjadi beberapa bulan lalu. Saat itu sudah larut malam, saya sekeluarga hendak menuju suatu tempat perkemahan, dimana saya belum pernah ke tempat tersebut sama sekali.
Apa yang kita lakukan saat belum tau kemana arah perjalanan kita? Tentu saja bertanya kepada orang lain, melihat Google Maps, dan memperhatikan rambu-rambu jalan.
Saya pun mengikuti semua panduan tersebut yang sebenarnya sudah sangat jelas. Tetapi begitu hampir mendekati lokasi yang dituju, saya ragu dengan arah yang dipandu peta, bahkan saat orang yang saya tanya pun menjelaskan hal yang sama, tetap saja saya ragu.
Akhirnya saya mengambil jalan yang berbeda, dan bisa ditebak apa yang terjadi? Salah jalan pastinya! Untung saya keburu menyadari kekeliruan tersebut, dan saya mengakui hal itu sepenuhnya kesalahan saya sendiri.
Apa jadinya jika saat saya sendiri yang mengambil jalan salah itu kemudian menyalahkan Tuhan? Seandainya saya berkata, ini karena Tuhan! Tentu saya adalah mahluk yang tidak punya adab kepada Tuhan. Karena hakikatnya semua petunjuk sudah jelas.
Sama halnya seorang perampok yang sedang membawa hasil rampokannya. Orang bertanya padanya darimana hasil rampokan itu? Dengan enteng dia menjawab, dari Tuhan! Alangkah keterlaluan orang ini.
Begitu pula seorang pengedar narkoba, saat ditanya darimana narkoba itu? Bukankah narkoba perbuatan dosa dan melanggar Undang-Undang? Dengan berani dia jawab, dari Tuhan! Apakah Tuhan hanya berfungsi menjadi kambing hitam untuk perbuatan dosa mereka? Na’uzubillah min zaalik.
Mari menjaga adab kita di hadapan Allah, Tuhan Pencipta alam ini. Saat berbuat dosa, sadari hal tersebut sepenuhnya kelalaian kita. Karena hakikatnya semua petunjuk sudah jelas.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
SUPERMARKET
Mungkin kejadian yang mirip seperti ini pernah saudara alami juga. Yaitu saat berbelanja di supermarket, kita menyadari tidak ada dompet di dalam saku. Apalagi sudah mendekati kasir untuk transaksi.
Setelah cari sana-sini dan berusaha mengingat lagi, barulah kita sadar ternyata dompet tersebut terbawa di dalam tas yang dititipkan di Bagian Penitipan Barang. Maka segera saja kita berlari menuju ke Bagian Penitipan yang dimaksud.
“Mba maaf boleh saya ambil tas saya dulu ? Ada yang ketinggalan mba” sambil menunjukkan bukti penitipannya.
“Oh boleh mas, silahkan” si mba mengambil tas, kemudian dompetnya kita keluarkan, dan tasnya diserahkan kembali.
Insya Allah pernah dialami kan kejadian yang mirip seperti itu? Kalau belum, coba renungkan saat kita sakit. Boleh dibilang mirip dengan kejadian tersebut, dimana Sang Pemilik hendak mengambil sesuatu yang dititipkan kepada kita. Yaitu kesehatan.
Iya. Bukankah kesehatan adalah nikmat yang Allah titipkan kepada kita? Jika pada saatnya nikmat tersebut diambil oleh Allah untuk sementara, maka jadilah kita sakit.
Jangan sampai kita kalah dengan si mba yang bertugas di Bagian Penitipan Barang tersebut ya. Lihat saja dia tetap setia melayani, tidak merasa marah dan menyalahkan keadaan. Karena dia tau, semua itu hanya titipan.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
THE POWER OF POSITIVE THINKING FROM SYUHADA UHUD
Masih ingatkah saudara kisah tentang Perang Uhud? Perang tersebut terbagi dua babak, dimana babak pertama umat Islam meraih kemenangan. Sehingga tentara musyrik berhasil dipaksa mundur.
Karena perang (kelihatannya) sudah selesai, maka para sahabat Rasulullah di seluruh posisi berkumpul mendekati barisan utama, termasuk para sahabat yang berada di atas bukit Uhud kemudian bergerak turun ke bawah.
Ternyata tanpa diduga tentara musyrik menyerbu dengan serangan susulan. Serangan mengejutkan tersebut membuyarkan formasi para sahabat.
Bahkan dalam keadaan terjepit itu, terdengar isu bahwa Rasulullah terbunuh oleh tentara musyrik. Mendengar berita ini sebagian sahabat merespon untuk memutuskan mundur dari medan perang, mereka berkata “Kalau Rasulullah sudah wafat, lalu buat apalagi kita perang!”
Tetapi Sahabat Anas bin Nadhr memilih untuk memberi respon yang berbeda, beliau memutuskan untuk semakin maju ke tengah medan perang, dan lantang berkata, “Kalau Rasulullah sudah wafat, lalu buat apalagi kita hidup!”
Begitulah, akhirnya dengan kata-kata dari Sahabat Anas itulah semangat tentara muslim bangkit kembali. Dan umat Islam berhasil mengakhiri perang tersebut dengan kerugian seminimal mungkin.
Satu lagi pelajaran berharga dari Perang Uhud, yaitu bagaimana dahsyatnya kekuatan kata-kata.
Ternyata sebuah kejadian, tergantung kepada kita bagaimana meresponnya. Jika kita memilih untuk merespon dengan positif, maka kita akan melihat hasil yang positif juga.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
LEM KERTAS
Rupanya membuat miniatur rumah dari kertas karton itu tidak mudah ya bagi seorang anak SD kelas 3. Anak saya baru saja mendapat tugas seperti itu dari gurunya.
Bagian yang tidak terlalu mudah terutama untuk merekatkan dua lembar karton dengan lem kertas. Mungkin dalam anggapan anak saya, lem tersebut sekali direkatkan, langsung menempel dengan kuat.
Maka nya segera setelah dia rekatkan karton tersebut, dia langsung mengerjakan tahap selanjutnya. Tentu saja bagian yang direkatkan dengan lem itu dengan cepat akan terlepas lagi.
Beruntung kakaknya datang membantu, dan menjelaskan bahwa kedua bagian karton itu harus didiamkan dulu beberapa waktu.
Pada satu jam pertama akan lumayan merekat kuat. Bisa jadi jam kedua akan lebih rekat lagi. Bahkan di jam ketiga rekatan menjadi sangat baik. Apalagi pada jam keempat, insya Allah merekat sempurna!
Subhanallah. Rupanya sesederhana itu untuk membuat bagian-bagian karton bersatu dan merekat kuat. Sama sederhananya untuk membuat umat Islam ini bersatu dan merekat kuat. Kita perlu senantiasa berkumpul, bersilaturahmi dan merapatkan barisan dalam satu aksi besar.
Pada aksi pertama umat ini akan lumayan merekat kuat. Bisa jadi aksi kedua umat ini akan lebih rekat lagi. Bahkan di aksi ketiga Alhamdulillah rekatan kita menjadi sangat baik. Apalagi pada aksi keempat, insya Allah merekat sempurna! Allahu Akbar!
Siap merekatkan hati kita pada barisan besar umat Islam yang sangat indah ini? Saya tunggu ya di Jakarta pada 11 Februari.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
BIJI CABE
Saat sedang melihat-lihat tanaman di teras rumah, pandangan saya tertuju kepada sebuah pot dengan tanaman yang kecil sekali. Tingginya mungkin hanya 10 cm dengan dua bakal daun di pucuknya.
Ah, saya baru ingat! Ini adalah pohon cabe yang saya tanam biji nya tiga minggu lalu! Waktu itu saya memang sekedar iseng saja menaburkan biji cabe di atas pot.
Rupanya hari ini biji cabe tersebut telah bertumbuh menjadi sebuah pohon muda. Subhanallah. Kalau mau jujur, pertumbuhan biji cabe itu luar biasa sekali.
Biji cabe asalnya mungkin hanya berukuran 1 mm. Sangat kecil. Apa yang bisa dikandung oleh biji sekecil itu? Darimana datangnya batang dan daun yang demikian besar tiba-tiba muncul dari dalam biji tersebut?
Jawabannya adalah Allah, yang membuatnya bertumbuh dan berkembang. Allah menyimpan kekuatan dahsyat di dalam inti sel biji cabe tersebut, dimana jika mendapat perawatan yang tepat, inti sel tersebut mampu bertumbuh dan berkembang luar biasa.
Bahkan bukan hanya sebatas biji cabe, Allah menyimpan kekuatan dahsyat di dalam diri setiap manusia, dimana jika manusia memiliki kesungguhan, maka dirinya pasti mampu bertumbuh dan berkembang luar biasa. Menjadi lebih mulia, lebih produktif, dan lebih bermakna.
Jadi mengapa masih meragukan kekuatan diri sendiri?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
KEBAKARAN
Pengalaman musibah kebakaran yang terjadi beberapa tahun lalu, benar-benar memberi pelajaran buat kami tentang pentingnya kebersamaan.
Jadi rumah yang kebakaran tersebut masih satu RW dengan rumah saya. Mungkin berjarak kurang dari 200 meter. Tetapi yang namanya pemukiman padat, tentu saja kebakaran akan cepat sekali merambat ke sekitarnya.
Keluarga saya sendiri sudah mengemas surat-surat penting, dan mengungsikan anak-anak ke tempat yang aman. Listrik sudah padam dari pusat. Hiruk pikuk terjadi persis di depan rumah saya dimana para warga membantu petugas pemadam.
Alhamdulillah, si jago merah berhasil dipadamkan sebelum sempat membakar rumah yang lain. Pernahkah saudara bertanya mengapa semua orang ikut membantu memadamkan api? Bukankah api tidak membakar rumah mereka?
Tentu saja kita semua tau jawabannya, jika kebakaran yang melanda sebuah rumah tidak ditangani, pasti akibatnya akan merambat ke rumah-rumah mereka juga. Maka nya mereka datang membantu.
Jadi sekarang saudara juga menyadari kan, mengapa jutaan kaum muslimin dari kota-kota lain berbondong-bondong datang ke ibukota menuntut keadilan hukum atas penistaan Al-Quran? Padahal penistaan tersebut terjadi bukan di kota mereka?
Saudara pasti tau jawabannya, dan saya yakin saudara juga pasti datang ke Jakarta pada 11 Februari kan.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SOTO
Inilah salah satu jenis makanan yang memiliki banyak varian di Indonesia. Ada soto betawi, soto banjar, soto kudus, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Diantara semua jenis soto tersebut mana yang paling enak? Tentu kita tidak akan pernah menemukan jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan ini.
Setiap soto punya ciri khas masing-masing. Ada yang bersantan, ada yang tidak. Ada yang pedas, ada yang tidak. Komposisi dari bahan-bahan yang digunakan pun berbeda-beda.
Apa yang terjadi jika masing-masing daerah mengklaim sotonya yang paling enak? Pasti terjadi keributan. Sebab enak itu relatif.
Apa yang terjadi jika semua soto itu berkumpul dalam satu tempat dengan penuh kedamaian, tanpa ada lagi saling hujat dan saling klaim? Tentu akan menjadi sangat indah ya. Betul kan.
Sama seperti soto, kaum muslimin Indonesia terdiri dari banyak organisasi dan lembaga. Ada NU, Muhammadiyah, Persis, dan masih banyak lagi yang lainnnya.
Diantara semua jenis organisasi tersebut mana yang paling benar? Tentu kita tidak akan pernah menemukan jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan ini. Setiap lembaga punya ciri khas masing-masing.
Apa yang terjadi jika semua organisasi itu berkumpul dalam satu tempat dengan penuh kedamaian, tanpa ada lagi saling hujat dan saling klaim? Tentu akan menjadi sangat indah ya. Betul kan. Dan inilah yang paling ditakuti mereka para kuffar dan anti-Islam.
Dan karena alasan itulah, kami seluruh umat Islam berkumpul hari ini di Istiqlal, tanpa membedakan kami menyukai jenis soto yang mana. Karena kami adalah satu. Kami Muslim.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
HAVE A NICE TRIP, UNCLE!
Anak-anak saya memanggilnya uncle, karena memang beliau datang dari London, Inggris. Usianya sebaya dengan saya, tetapi ibadahnya jauh lebih banyak dari saya. Serius.
Saat awal mendarat di Indonesia beberapa hari lalu, sampai dengan kembali lagi ke negerinya hari ini, uncle tidak pernah meninggalkan shalat sunnah qabliyah maupun ba’diyah. Saya hafal karena uncle bermalam di rumah saya.
Rupanya kebiasaan dia memang seperti itu. Sebagai seorang muslim, tinggal di London tidak membuat semangat ibadahnya padam.
Uncle juga rajin berpuasa sunnah, khususnya puasa ayyamul bidh. Hari inipun dia sedang puasa sunnah. Luar biasa bukan?
Alhamdulillah, walaupun hanya sebentar dia berkunjung ke Indonesia, sudah bisa membuat anak-anak saya menghafal beberapa kosakata bahasa Inggris. Uncle juga bercerita tentang keadaan kaum muslimin di Eropa, sampai gubernur London yang sekarang adalah seorang muslim. Semua ia ceritakan.
Hari ini uncle akan kembali ke negaranya, dengan penerbangan selama 13 jam. Memang sesuai rencana dia hanya beberapa hari di sini. Hanya untuk bersilaturahmi dengan para ulama, dan menghadiri Istiqlal pada 11 Februari. Luar biasa kan.
Puluhan ribu kilometer jarak ditempuhnya untuk bisa bergabung bersama kaum muslimin lainnya pada 11 Februari. Thanks uncle, engkau telah mengajarkan kami betapa seharusnya kita bangga telah berkorban apa saja demi agama ini. Have a nice trip, uncle!
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
ATHEISME
“Salaams, just landed in UK” sebuah pesan masuk ke hp saya tadi malam. Alhamdulillah uncle sudah mendarat di London dengan selamat.
Senin ini di kantornya pasti uncle sedang bersemangat menceritakan pengalamannya menghadiri Aksi 112 kepada rekan-rekannya. Sebagaimana senin ini saya juga sedang bersemangat menceritakan pengalaman uncle tentang kepercayaan terhadap agama di negeri barat sana.
Taukah saudara, faham atheisme sudah sedemikian merata di sana. Tempat-tempat ibadah semakin sepi, bahkan sebagian ada yang dipasang papan pengumuman “For Sale”. Karena umatnya sudah habis semua.
Orang-orang atheis tidak percaya akan keberadaan Allah. Tidak percaya adanya Sang Pencipta sekaligus Sang Pengatur alam raya. Kok bisa ya? Na’uzubillah.
Contohnya begini, saat mereka sakit, mereka yakin 100% bahwa minum obat akan menyembuhkannya. Mereka tidak percaya adanya Allah, tidak percaya bahwa Allah sebenarnya yang memberi kesembuhan baginya. Bagi mereka Allah tidak punya peran apa-apa.
Contoh lain, saat mengendarai kendaraan, mereka yakin 100% bahwa sistem keamanan mobilnya akan membuatnya selamat dalam perjalanan. Mereka tidak percaya adanya Allah, tidak percaya bahwa Allah sebenarnya yang menjaga keselamatannya. Bagi mereka Allah tidak punya peran apa-apa.
Contoh lain, saat hendak membangun negerinya menjadi maju, mereka yakin 100% bahwa kemajuan sebuah negeri ditentukan pemimpinnya. Mereka tidak percaya adanya Allah, tidak percaya bahwa Allah sebenarnya yang memajukan sebuah negeri. Bagi mereka Allah tidak punya peran apa-apa.
Adakah benih-benih atheisme seperti ini di dalam hati kita? Na’uzubillah jangan sampai ya. Kita harus yakin semua hal terjadi atas kehendak Allah. Maka saat kita minum obat, saat mengendarai mobil, saat memilih pemimpin, pastikan selalu berdo’a kepada Allah dan serahkan sepenuhnya kepada yang Allah ridhai.
Ah, uncle engkau sudah mengajarkan saya banyak hal. Selamat berkumpul kembali kepada keluarga ya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SATU JARI KITA, BERBUAH SERIBU PAHALA
Siapapun pemimpin muslim yang kita pilih pada hari ini, pastikan kita sudah memperbanyak niat-niat baik, sehingga pahala berlimpah kita raih dengan turunnya kita ke medan jihad membangun tanah air ini.
1. Niat mendapat ridha Allah
2. Niat mendapat ridha Rasulullah
3. Niat mengikuti perintah Al-Maidah 51
4. Niat mengikuti Rasulullah dalam hadist Khaibar
5. Niat mengikuti perintah ulama
6. Niat membangun tanah air
7. Niat memperkuat ekonomi umat
8. Niat melindungi negeri dari komunis dan atheis (tidak percaya Allah)
9. Niat melindungi negeri dari liberal dan sekuler (Allah hanya untuk urusan agama, bukan urusan negara)
10. Niat mensyukuri nikmat
11. Niat mensyiarkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia
12. Niat amar ma’ruf dan nahi munkar
13. Niat silaturahmi
14. Niat perbanyak doa dan zikir
15. Niat tafakkur, bahwa Allah akan memperbaiki negeri ini jika dimulai dari usaha kita untuk memperbaikinya sendiri
Yakinlah bahwa hari ini umat Islam akan sampai kepada keselamatan dan rahmat dari Allah. Mengapa kita bisa sampai seyakin ini? Karena Aksi Bela Islam telah sempurna kita tunaikan 4 rakaat.
Bukankah saat shalat sudah mencapai 4 rakaat, maka yang berikutnya ditemui adalah salam? “Assalamualaikum wa rahmatullah” (Keselamatan dan rahmat Allah bagi kalian).
Bulatkan khusnuzon kepada Allah, sempurnakan prasangka baik kita, karena Allah tidak pernah mengecewakan hamba-hambaNya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MANUAL BOOK
Pernah melihat daleman sebuah mesin fotocopy? Wah rumit tenan! Sebab saya punya pengalaman langsung untuk hal yang satu ini. Dulu di tempat saya usaha, ada sebuah mesin fotocopy.
Yang namanya mesin yang bekerja dengan lembar demi lembar kertas, ada saja trouble yang kita hadapi setiap hari. Mulai dari kertas nyangkut di dalam, hasil cetak tidak jelas, sampai kondisi mesin panas lalu mogok kerja.
Saya dan Mas Arif, sahabat saya, yang setiap hari bergelut dengan si mesin itu, bertekad untuk mempelajari lebih lanjut agar kita bisa memperbaiki sendiri. Apa yang kita lakukan? Yaitu mencari buku petunjuknya di internet.
Alhamdulillah pabrikan yang memproduksi mesin fotocopy tersebut ternyata menyediakan manual book yang bisa di download dari websitenya. Lumayan untuk beberapa trouble, kita bisa baca dari manual book tersebut.
Kalau mesin fotocopy disediakan manual book oleh pabrikannya, apakah manusia seperti kita juga disediakan manual book oleh Pencipta kita? Manusia kan sering trouble juga. Biasanya trouble seputar rezeki, hati, keluarga, kesehatan, kejenuhan, dan lainnya.
Adakah manual book yang bisa kita baca saat kita mengalami trouble? Tentu saja ada. Namanya Al-Quran. Manual book yang satu ini melebihi buku-buku tentang manusia yang lain, karena diturunkan langsung oleh Sang Pencipta manusia.
Tidak perlu cari di internet, tidak perlu download, karena Al-Quran ada di rumah kita masing-masing. Jangan menunggu trouble untuk mau membaca Al-Quran ya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MENGULANG
Setiap selesai sholat, zikir apa yang kita baca? Tentu saja Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar masing-masing 33x. Mengapa harus kita ulangi sebanyak 33 kali ? Karena mengulangi suatu amalan adalah bagian dari agama.
Istighfar juga begitu. Satu kali kalimat istighfar dengan penuh penyesalan dan taubat yang sungguh-sungguh, sudah cukup untuk menghapus dosa kita. Apalagi satu kalimat istighfar tersebut terucap dari lisan Rasulullah. Tetapi ternyata Rasulullah masih mengulangi lagi kalimat istighfar Beliau setiap hari minimal tujuh puluh kali. Mengapa?
Jawabannya tetap sama, karena mengulangi suatu amalan adalah bagian dari agama.
Wudhu pun demikian. Saat wudhu kita belum batal, kita tetap disunnahkan berwudhu lagi untuk shalat fardhu berikutnya yang akan kita kerjakan. Namanya tajdidul wudhu. Dan masih banyak contoh lainnya untuk membuktikan bahwa pengulangan adalah bagian dari ajaran agama.
Jadi, mengapa kita harus takut mengulangi suatu pekerjaan yang gagal kita selesaikan? Mengapa kita tidak berani mencoba lagi saat kita menemui kegagalan?
Jatuh? Bangun lagi. Gagal? Ulangi lagi. Habis? Mulai lagi. Mentok? Coba lagi. Karena mengulangi suatu pekerjaan adalah identitas kita sebagai umat Islam. Tidak ada kata menyerah bagi kita. Kegagalan sesungguhnya adalah saat kita memutuskan berhenti untuk mengulang.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
LIGA INGGRIS
Saudara, usahakan sebelum shalat Subuh atau setelahnya, kita membaca Al-Quran. Walaupun hanya beberapa halaman. Sebab waktu Subuh itu kan awal dari segala aktifitas kita selama satu hari.
Jadi perjuangkan banget kita menangkan pertandingan kita sejak menit-menit awal, sehingga kita akan sangat bersemangat dan optimis menjalani hari yang akan kita jalani.
Bagi penggemar bola pasti masih ingat kan saat Chelsea melawan MU di Liga Inggris. Saat itu Pedro Rodriguez sukses mencetak gol saat pertandingan baru berjalan 30 detik!
Bisa dibayangkan saat Chelsea sangat bersemangat dan optimis karena berhasil mencetak gol di detik-detik awal, maka dalam laga sepanjang 90 menit tersebut Chelsea berhasil menang telak terhadap MU dengan skor 4-0.
Hidup yang kita jalani ini hari demi hari laksana pertandingan. Maka dalam pertandingan ini kita pastikan mencetak gol di menit-menit pertama, sehingga kita berhasil menang melawan diri sendiri sepanjang hari nanti.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SUKU AYAM
Di suku ini hanya ada ayam. Tidak ada hewan lain. Satu-satunya yang bukan ayam, adalah seekor hewan misterius yang hidup dalam sebuah kandang tertutup kain. Karena tertutup itulah maka para ayam tidak bisa melihat sejatinya hewan apa yang ada di dalamnya.
Setiap hari sebagian dari ayam di suku itu mengirimkan makanan ke kandang tersebut, karena bagi mereka yang mau melakukannya, sang hewan misterius akan memberikan hadiah-hadiah kecil.
Setelah berlalu bertahun-tahun, pada suatu malam seluruh rakyat di suku ayam mendengar suara auman yang mengerikan. Mereka sama sekali tidak mengira, ternyata hewan misterius yang selama ini diberi makan oleh mereka adalah seekor harimau kecil.
Malam itu sang harimau sudah tidak kecil lagi! Melainkan sudah berubah menjadi harimau buas, dan dengan mudah dijebolnya kandang tersebut. Inilah akhir kisah dari peradaban suku ayam. Karena mereka semua habis diterkam sang harimau buas. Baik mereka yang dulu sering mengirimkan makanan, maupun yang tidak.
Di dunia manusia, kandang tertutup itu ibarat riba. Sebagian dari kita justru mengirimkan keuntungan setiap hari kepada pelaku riba. Hingga tiba saatnya mereka menjadi sistem kapitalis yang sangat kaya dan sangat buas.
Semua manusia ekonomi lemah diterkamnya. Baik mereka yang dulu ikut membesarkan riba maupun yang tidak. Itulah sebabnya Allah melaknat riba. Adakah yang bisa selamat dari laknat Allah?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MAURITANIA
Saya baru saja mendapat hadiah sebuah buku berisi koleksi fotografer muslim Peter Sanders, yang telah berkeliling dunia mengabadikan momen-momen istimewa dalam dunia Islam.
Salah satu foto yang ditampilkan dalam buku tersebut, adalah sebuah madrasah di Mauritania. Subhanallah membuat kita banyak bersyukur saat memandangi foto itu.
Mauritania adalah sebuah negara miskin yang berbatasan dengan Mali dan Maroko. Saking miskinnya, selembar kertas berharga sangat mahal di sana. Karena itulah tidak banyak orang yang mampu membeli buku.
Lalu bagaimana mereka belajar? Caranya dengan menggunakan sebuah papan sebagai pengganti buku, ditulis dengan ramuan tinta dari bahan herbal yang dapat dihapus. Begitu selesai pelajaran hari ini, harus langsung dibersihkan lagi untuk pelajaran esok hari.
Keadaan ini memaksa mereka harus menghafal pelajaran. Ya, menghafal! karena itulah muslim Mauritania menjadi luar biasa. Mereka hafal Al-Quran sejak usia 7 tahun. Kemudian menghafal hadist dan kitab-kitab ulama pada tahun-tahun berikutnya. No Pain No Gain!
Akan selalu ada hasil yang menakjubkan untuk setiap kerja keras yang dikorbankan. Bagaimana dengan kita? Saat ilmu begitu berlimpah di tengah-tengah kita?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
TRAVEL
Seorang kawan saya berprofesi sebagai pengusaha travel wisata. Setiap hari dia tidak pernah lepas dari hape dan laptop untuk keperluan pemesanan tiket pelanggannya.
Walaupun masih usaha kecil-kecilan, tapi beliau punya kiat untuk membuat usahanya ini akan tumbuh besar. Kiatnya adalah selalu sanggupi paket yang diminta pelanggannya.
Pelanggan yang minta paket wisata ke Indonesia sampai tempat-tempat terpencil manapun akan disanggupi. Nanti saat pelanggan lainnya yang punya budget lebih besar request untuk keliling Asia, pasti akan disanggupi juga.
Bahkan bagi pelanggan premium jika meminta paket keliling dunia ke lima benua, beliau juga akan sanggup. Kalau perlu wisata ke luar angkasa seperti yang sedang ramai dibicarakan di luar negeri. Hehe.
Intinya kesanggupan travel selalu lebih tinggi dari apa yang menjadi permintaan pelanggan. Asik kan. Kalau kita yang jadi pelanggannya, gak usah khawatir beliau gak mampu menyanggupi permintaan kita. Asal kita bersungguh-sungguh siapkan dananya.
Saat mengingat cerita tentang travel ini, kok ya saya jadi teringat sebuah hadist qudsi, dimana Allah pasti mengampuni segala kesalahan kita. Setinggi apapun dosa yang dilakukan manusia, maka ampunan Allah pasti lebih tinggi lagi. Asal kita siap saja taubat dengan sungguh-sungguh.
Jadi jangan tunda taubat ya. Apalagi kita yang sudah wisata kemana-mana, masa belum juga sih wisata kepada ampunan-Nya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
DAHSYATNYA SEBUAH NAMA
“Bro, gue pulang dulu ya”
“Oke deh, hati-hati kalo lewat depan pasar, banyak preman di sana. Kalo ada yang gangguin elo, sebut aja nama gue!”
“Wuih mantap. Sebut nama lo ntar gw aman nih Bro?”
“Gak sih. Cuma sebut doang. Hehe”
Masih ingat dulu kita sering bercanda kaya gini? Meskipun hanya candaan, tapi ada satu pesan pada dialog tersebut, yaitu sebuah nama pada hakikatnya memiliki kekuatan.
Apalagi jika nama itu diambil dari nama manusia terbaik di alam ini, yaitu Muhammad. Kuat sekali nama ini. Terkadang seorang ayah bernama Muhammad, saat punya anak lelaki diberi nama Muhammad lagi. Jadinya anak itu Muhammad bin Muhammad.
Kaya gak ada nama lain aja ya. Tapi ya begitulah cinta. Dan faktanya membuktikan memang kekuatan dan keberkahan nama Muhammad ini nyata loh.
Siapa yang tidak kenal Imam Ghazali, pengarang kitab Ihya Ulumuddin. Nama asli beliau adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad, bayangkan sampai tiga generasi namanya Muhammad semua.
Ada lagi Imam Ibnu Fahd ulama sekitar tahun 800 Hijriyah. Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad. Luar biasa empat generasi masih setia dan bangga dengan nama Muhammad.
Imam Ibnu Fahd ini guru dari ulama-ulama besar generasi berikutnya seperti Imam Zakariya Al-Anshori.
Bahkan ada satu keluarga yang terus-terusan memberi nama Muhammad kepada keturunannya sampai 14 generasi ke bawah. Sangat pantas jika generasi keempatbelas ini menjadi ulama kharismatik. Beliaulah Imam Aiman Abu Barakat.
Jadi kalau nama beliau ditulis lengkap dengan nasabnya, menjadi Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad.
Dahsyat ya. Semakin banyak nama Muhammad di tengah keluarga tersebut, pastinya semakin berkah. Kita juga bisa merasakan keberkahan ini untuk keluarga kita, caranya dengan semakin banyak kita menyebut nama Nabi Muhammad. Yaitu, dengan bershalawat.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
252
Tanggal 25 Februari adalah salah satu hari yang bersejarah bagi keluarga kami. Terutama bagi putra ketiga saya, karena dia dilahirkan tanggal 21 Februari.
Loh lahir tanggal 21 kok yang bersejarah justru 25 ? Jadi begini, empat hari setelah kelahirannya, si kecil dan ibunya sudah boleh pulang dari rumah sakit bersalin.
Secara kebetulan saat itu guru saya dari Yaman sedang berkunjung ke Jakarta. Beliau adalah Sayyidil Walid Salim As-Syatiri. Wah berkah sekali buat saya, sebab beliau ke Indonesia mungkin hanya 5 tahun sekali.
Segera saja saya mengunjungi beliau sambil menggendong si kecil, kemudian beliau mendoakan, mentahnik, dan memberi nama. Alhamdulillah. Kenikmatan ini tidak akan dilupakan oleh kami sekeluarga.
Apalagi setiap kali saya memperlihatkan foto kejadian tersebut kepada si kecil, dia terlihat senang sekali. Tanpa saya sadari dia tumbuh dalam kecintaan kepada ulama. Insya Allah rasa cinta tersebut suatu saat akan mengantarkannya untuk mencintai Allah dan RasulNya.
Hari ini si kecil yang saya ceritakan sudah genap berusia enam tahun. Saya bersyukur sampai hari ini Allah memelihara rasa cinta dan hormat kami kepada para ulama, saat dimana banyak orang justru melecehkan ulama dan memaksakan kriminalisasi dengan berbagai cara kepada mereka.
Tanamkan rasa cinta kepada ulama dalam diri anak-anak kita sedini mungkin ya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BANJIR
Musibah banjir kali ini meninggalkan banyak kisah suka maupun duka. Yang jelas semua kisah tersebut pasti mengandung hikmah untuk kita semua.
Di antara kisah-kisah tersebut, ada saja kisah lucu yang mengundang senyum bagi orang yang mendengarnya. Misalnya saat seorang pejabat datang untuk meninjau korban banjir dan saling ramah-tamah dengan mereka.
“Ibu yang sabar ya. Banjir ini cobaan dari Tuhan. Jangan dipolitisasi seolah-olah banjir ini karena kelalaian kinerja kami” kata sang pejabat tersebut.
“Baik pak, maklumi saja seandainya ada yang bicara seperti itu. Mungkin karena dulu saat kita aman dari banjir, lalu dipolitisasi juga sama bapak seolah-olah karena keberhasilan kinerja bapak” si ibu menjawab dengan kalem, diikuti senyum-senyum orang di sekelilingnya 🙂
Setelah selesai meninjau, sang pejabat pun pamit pulang. Disiapkanlah sebuah perahu karet karena banjir di lokasi itu sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Kemudian perahu karet tersebut ditarik oleh beberapa pemuda setempat. Pemandangan itu di foto oleh seorang wartawan, dan tampil sebagai berita di sebuah media online.
Sayangnya karena si wartawan terpengaruh dengan foto pemuda-pemuda yang sedang menarik perahu karet itu, dia salah ketik judul berita yang seharusnya “Seorang Pejabat Membantu Korban Banjir” justru menjadi; SEORANG PEJABAT DIBANTU KORBAN BANJIR 🙂
Bagaimanapun semua kisah pasti ada hikmahnya ya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
AYAM KREMES
Semua anak-anak kami suka sekali saat umi mereka sedang memasak menu ayam kremes. Bahkan cukup kremesannya saja pakai tempe maupun tahu sudah bisa menarik selera makan mereka, apalagi pakai ayam.
Hal ini memang sudah diduga, karena itulah dulu istri saya belajar membuat kremesan dari berbagai sarana. Mulai dari membaca-baca resep di google, sampai menonton video cara pembuatannya di youtube.
Tetapi memang membuat ayam kremes itu tidak semudah yang dibayangkan ya. Kesulitannya terutama saat membuat remah-remah kremesan yang tipis dan krispi itu loh. Wah perjuangan banget belajarnya!
Eksperimen mencoba-coba berbagai resep ayam kremes berakhir saat istri saya belajar langsung dengan sang kakak di Bandung. Rupanya mempelajari sebuah resep tidak cukup dengan hanya membaca-baca, tetapi harus ketemu langsung ahlinya.
Pengalaman ayam kremes inilah yang membuat saya mengerti, mengapa untuk belajar agama tidak cukup hanya dengan membaca-baca. Harus belajar langsung dengan para ulama.
Membaca tetap penting, karena dengan banyak membaca akan banyak wawasan. Tetapi yang lebih penting adalah ketemu langsung dengan ahlinya, sehingga bukan hanya rangkaian kata demi kata yang menjadi sumber pengetahuan kita, melainkan teladan mereka secara langsung.
Ya Allah. Saya jadi rindu saat memandang wajah para ulama yang begitu teduh, dan memperhatikan akhlak mereka yang begitu santun mengikuti kekasih kita semua, yaitu Rasulullah.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
GOODBYE, FEB!
Gak terasa ya, dua bulan sudah berlalu dari tahun 2017. Sisa sepuluh bulan lagi menanti perubahan hidup kita di tahun ini. Sudahkah kita memulai sebuah kebiasaan baru lagi?
Saya yakin semua orang ingin berubah menjadi lebih baik. Saya sendiri juga begitu. Setiap hari saya menulis makna-makna sederhana dari kehidupan kita, sebenarnya saya sedang mendorong diri sendiri untuk mau berubah.
Saat saudara setiap hari menyempatkan waktu untuk sekedar membaca tulisan saya, ini juga bukti bahwa saudara punya keinginan untuk memperbaiki diri. Ternyata kita semua punya tujuan yang sama!
Lalu apa yang menghalangi kita untuk menunda-nunda impian kita sendiri? Sampai-sampai dua bulan berlalu kita masih belum memutuskan untuk istiqomah pada perubahan-perubahan kecil. Padahal kita tau, tidak mungkin terwujud sesuatu yang besar tanpa diawali dari yang kecil.
Lihatlah matahari dan bulan keduanya bekerja teratur sehingga kita bisa menikmati perubahan siang dan malam. Tapi kok ya kita begitu tenang menjadi seorang penunda, sehingga siang dan malam berlalu begitu saja berganti bulan demi bulan.
Apa belum cukup kita kehilangan 2016, lalu kehilangan Januari, sekarang nyaris meninggalkan kita juga Februari. Apa belum datang juga waktunya untuk kita mulai membenahi hidup kita sendiri?
Duh, rasanya ayat ini diturunkan khusus untuk kita, tak sanggup rasanya membayangkan ayat ini berdengung-dengung menanti kita mulai melakukan perbaikan diri.
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ
“Apa belum datang juga waktunya bagi orang-orang beriman untuk menundukkan hati mereka dalam mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diturunkan kepada mereka?” (Al-Hadid ayat 16)
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
INFLASI
Rasanya kita semua mudah memahami apa yang disebut inflasi ya, dimana tahun berganti tahun uang yang kita miliki selalu berkurang nilainya. Tiga puluh tahun lalu, seorang ayah dengan gaji lima ratus ribu sebulan bisa menghidupi isteri dan kedua anaknya.
Bayangkan jika sampai hari ini, sang ayah masih mendapat gaji lima ratus ribu sebulan dari kantornya. Tentu kita dengan yakin menjawab uang itu sudah tidak cukup lagi. Sebab dunia ini terus mengalami inflasi.
Lima ratus ribu di masa lalu, tidak lagi punya nilai yang sama dengan lima ratus ribu di masa sekarang. Jadi sudah sepantasnya perusahaan menaikkan nominal gaji seorang karyawan dari tahun ke tahun.
Jika kita mudah memahami apa itu inflasi (yaitu terkikisnya nilai uang), maka seharusnya kita juga bisa dengan mudah memahami betapa dunia ini semakin bertambah tahun juga semakin terkikis akhlak para penghuninya.
Apakah mungkin kita bertahan jika ibadah kita tetap seperti dulu tanpa peningkatan apa-apa? Misalnya; Tiga puluh tahun lalu shalat kita hanya sebatas yang fardhu 5 kali sehari.
Bayangkan jika sampai hari ini, kita masih tetap hanya menjalankan yang fardhu saja, tanpa berusaha menambah shalat-shalat sunnah. Tentu kita dengan yakin menjawab ibadah itu sudah tidak cukup lagi. Sebab dunia ini terus mengalami inflasi akhlak.
Jadi sudah sepantasnya kita mulai membiasakan shalat duha, shalat tahajud dan shalat sunnah lainnya. Semua ini demi mencapai hidup yang sukses di dunia maupun sukses di akhirat.
Jangan mau menjadi muslim yang puas dengan kualitas dirinya yang segitu-segitu saja.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MAKAN MALAM
Pak Abdul tidak menyadari sebuah pesan masuk dari istrinya, pesan tersebut berisi, “Papa cepat pulang ya, mama udah masakin apa coba? Pepes ikan kesukaan papa nih”
Entahlah mungkin Pak Abdul begitu lelah dan lapar karena pekerjaan kantornya yang padat, sehingga belum sempat membuka handphone.
Kebetulan pula Pak Abdul melihat tukang nasi goreng dalam perjalanan. Maka dia menepi, dan memesan nasi goreng sebagai makan malamnya.
Selesai makan lantas pulanglah dia. Istrinya menyambut dengan senang karena sudah menyiapkan menu kesukaan suaminya tercinta itu. Tetapi kesenangan itu mendadak buyar saat menawarkan makan malam,
“Papa mau makan sekarang? Mama panasin dulu ya lauknya”
“Ga usah ma. Papa kenyang. Tadi papa makan nasi goreng di pinggir jalan!”
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Entahlah, yang jelas istrinya merasa kecewa, dan sepanjang malam itu Pak Abdul berusaha menjelaskan bahwa dia tidak membaca sama sekali pesan yang dikirimkan istrinya.
Begitu banyak manusia yang berada pada posisi Pak Abdul. Hanya saja bukan pada hubungannya kepada istrinya, melainkan kepada Allah. Iya. Semua manusia adalah Abdullah (hamba Allah) dan Allah telah menyiapkan rezeki halal yang paling baik untuk mereka selama hidup di dunia.
Tetapi diantara mereka banyak yang memilih untuk mengambil jalan rezeki yang lain dan meninggalkan jalan rezeki yang halal. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Entahlah, yang jelas Allah kecewa terhadap mereka.
Saudaraku, berjihadlah sekuat tenaga agar kita tidak termasuk golongan seperti itu. Percayalah Allah benar-benar telah menyiapkan rezeki yang halal untuk kita. Pesan ini sudah dikirimkan kepada kita melalui ayat-ayaNya. Abdullah seperti kita tidak akan sanggup menghadapi kekecewaan Allah.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
MIMPI
Saya pernah memiliki dua gadget berupa handphone dan tablet. Anak-anak saya beri kesempatan untuk bermain game di tablet pada jam-jam yang telah disepakati.
Mereka senang sekali, terutama Muhammad. Sampai suatu sore tablet itu tidak sengaja terduduki oleh Muhammad dan pecah! Saya sendiri tidak memarahinya, apalagi setelah melihat wajahnya yang begitu sedih kehilangan tablet yang lagi seru-serunya dimainkan.
Muhammad tidak menangis, dia hanya super sedih. Sampai-sampai di kamarnya sendirian dia menulis di sebuah kertas, “Ya Allah, Muh sedih karena tablet Muh rusak”
Bayangkan saat itu Muhammad masih duduk di kelas 2 SD. Menjelang Magrib, dia bertanya kepada saya,
“Abi shalawat yang kemaren diajarin gimana Bi? Shalawat biar bisa mimpi ketemu Rasulullah? Muh pengen mimpi Rasulullah minta dibeliin tablet baru”
Wah. Gak nyangka dia kepikiran sama pelajaran shalawat kemaren. Akhirnya saya ingatkan lagi bacaan shalawat tersebut.
Masuk waktu Magrib dia shalat di kamarnya, dan kemudian langsung tidur di kasur dengan sejadah yang masih tergeletak di sampingnya.
Saat saya mengintip kamarnya, rupanya dia sudah benar-benar tidur. Matanya sudah terpejam, tetapi Subhanallah mulutnya masih sesekali gerak-gerak. Rupanya dia sungguh-
sungguh membaca shalawat tersebut sampai ketiduran.
Setengah jam setelah shalat Isya, Muhammad terbangun dan berlari dari kamarnya dengan wajah tegang menghampiri saya,
“Abi, Muh mimpi kaget banget”
“Mimpi apa Muh?”
“Muh mimpi ceritanya Muh mau berangkat sekolah, tiba-tiba pas mau keluar rumah ada orang di depan pintu, Muh kaget banget”
“Emang kenapa kaget?”
“Orangnya terang banget, sampe gak keliatan apa-apa cuma cahaya aja sampe silau di mata. Saking silaunya sampe Muh bangun”
“Alhamdulillah, insya Allah itu tadi Rasulullah yang datang di mimpi Muh”
Saya pun memeluknya. Malam itu seolah malam terbaik bagi saya sekeluarga. Saya segera beritahu istri, dan kita berdua dengan bahagia meminta Muhammad menceritakan lagi apa yang baru saja dialaminya.
Sambil bercanda saya bilang, “Nanti kalo Abi belikan Muh tablet baru, kalo bisa dipecahin lagi ya, biar bisa mimpi Rasulullah lagi”
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
JALUR PRIBADI
“Tumben lama amat jawab pertanyaan ane?”
“Hah, emang ente nanya apaan?”
“Lah itu di group kan ane tanyain berapa kali tuh sama ente”
“Yaa lagian nanya di group sih, ane gak ngeh, ane kalo buka group cuma sekelebat doang. Sebab group kan biasanya buat ngobrol yang santai-santai. Kalo ada yang penting langsung japri kaya gini dong, biar ane tau”
Begitulah obrolan whatsapp saya dengan seorang teman kuliah. Tadinya saya mau marahin dia kenapa kok saya tanya di group gak direspon, tapi alasan dia ada benarnya juga sih. Kalo emang serius harusnya saya kan japri aja ya.
Wah ini sih serasa dapat teguran halus dari Allah. Iyalah. Nyadar gak kita rajin berdoa kepada Allah setiap selesai shalat. Bahkan di sela-sela kesibukan kerja kita masih sempetin baca istighfar, baca shalawat. Tapi kok ya belum dijawab juga doa-doa kita?
Ya mungkin ini penyebabnya! Harusnya kan kita japri kepada Allah ya untuk menunjukkan keseriusan kita dalam memohon pertolonganNya.
Gimana cara japri kepada Allah? Tentunya melalui tahajud, sebab orang lain gak ada yang tau. Benar-benar pribadi antara kita dengan Allah saja.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
SANTRI BARU
Sebagai orang yang punya banyak pengalaman, terkadang kita ingin berbagi cerita kepada mereka yang lebih muda. Ini sesuatu yang terpuji, tetapi ingatlah agar menceritakan sesuatu yang positif saja.
Pengalaman yang kurang positif, harus hati-hati dalam menyampaikan, jangan sampai jadi melahirkan rasa pesimis orang yang mendengarnya. Apalagi jika memang niat kita justru menakut-nakuti, ini sudah tidak ikhlas namanya.
Seperti kisah seorang santri lama ini, yang melihat datangnya santri baru di pesantren, bukannya diberi semangat malah ditakut-takuti,
“Hei kamu santri baru ya?”
“Iya kang”
“Hati-hati aja disini banyak ustadz yang galak, terutama Ustadz Amin guru kelas satu”
“Kenapa memangnya kang?”
“Dia ngajarnya gak asik”
“Sudah tau kang”
“Dia tuh datangnya telat melulu”
“Sudah tau kang”
“Dia juga galaknya melebihi tentara, saya aja kapok diajari dia”
“Sudah tau kang”
“Hei kok kamu dari tadi bilangnya sudah tau melulu? Memang kamu kenal Ustadz Amin?”
“Saya anaknya kang” 🙂
Tuh kan terbukti, mengerjakan sesuatu dengan niat yang kurang baik pasti akibatnya berbalik akan menimpa diri kita sendiri.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BELALAI
Saat saudara membaca judul tulisan di atas, apa yang langsung keluar dari memori pikiran saudara? Apakah hanya belalai saja? Atau seekor gajah lengkap dengan badan besarnya, telinga lebar, dan tidak ketinggalan belalai panjangnya yang sedang melambai-lambai?
Kemungkinan besar, saudara pasti langsung terbayang gajah. Padahal saya hanya menulis belalai. Bisa saja kan saya sebetulnya hanya ingin menyebut belalai, tanpa mengungkit-ungkit gajahnya sedikitpun. Atau bisa juga kan sebenarnya yang saya maksud belalai pada tapir.
Tetapi karena belalai sudah sangat kuat terkait dengan gajah, maka secara spontan pikiran kita akan merespon memori yang terkait lebih dulu. Begitulah cara kerja otak kita, dengan hanya sedikit stimulus ringan saja, bisa langsung mengingatkan hal yang lebih besar.
Itulah sebabnya, kita dianjurkan menjaga sunnah-sunnah yang kelihatannya ringan. Seperti mendahulukan kanan saat berpakaian, minum sambil duduk, menutup mulut saat menguap, dan sebagainya.
Jangan dilihat ringannya, karena sebenarnya sunnah-sunnah tersebut akan menjadi stimulus bagi kita, saat mengerjakan hal-hal ringan, bisa langsung mengingatkan kita kepada pribadi besar Rasulullah secara utuh.
Nantinya yang keluar dari memori pikiran kita adalah Rasulullah dengan seluruh akhlak mulianya, dan keagungan derajatnya. Subhanallah. Demikianlah Allah telah mengatur agar para pecinta senantiasa teringat kepada Rasulullah.
Maukah kita menjadi satu diantara para pecinta Rasulullah tersebut?
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
RIO DE JANEIRO
Malam sabtu lalu nostalgia saya dengan seorang sahabat dekat, tetapi jarang ketemu. Padahal sama-sama orang Jakarta. Saking jarang ketemunya, sampai-sampai saya baru tau dia sekarang alih profesi menjadi driver taksi online.
Dari banyak kisah dia menjadi driver, ada satu kisah yang unik, dimana saat itu penumpang mulai bertanya lebih dulu pendapatnya tentang kasus penistaan agama, apakah terdakwa memang pantas dipenjara, atau dibebaskan?
Tentu dalam situasi penumpang tersebut adalah konsumen, dia harus menjawab dengan senetral mungkin. Maka dia jawab pertanyaan tersebut dengan pengandaian yang logis,
“Maaf pak, untuk kasus Al-Maidah 51 itu kita bayangkan saja bersama-sama. Bayangkan pak, seandainya saya sekeluarga migrasi ke Brasil.
Lalu saya berhasil menjadi gubernur di Jakarta-nya Brasil, yaitu di kota Rio de Janeiro. Bayangkan meskipun saya muslim dan keturunan Indonesia, saya tetap menjadi gubernur di sana, dimana mayoritas penduduknya beragama Nasrani.
Lalu saya berpidato di Kepulauan Sao Sebastiao, anggap saja itu adalah Kepulauan Seribu-nya Brasil.
Kemudian saat saya berpidato itu saya sebut-sebut satu ayat dalam Alkitab Perjanjian Baru, dimana saya katakan kepada bapak ibu kaum Nasrani disana bahwa mereka dibohongi dan dibodohi pakai ayat itu.
Nah kira-kira seandainya hal itu terjadi, menurut bapak saya akan dipenjara atau dibebaskan disana?”
Si penumpang itupun terdiam seribu bahasa dan mengalihkan topik pembicaraan. Dalam hati saya salut mendengar cerita sahabat saya ini, luas juga pengetahuan umum dia.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
BILA HATI TELAH RINDU
Sebagai tradisi penghormatan saya kepada seorang tamu yang hadir di majlis taklim, maka saya meminta seorang santri untuk membacakan sebuah nasyid.
Saya menyarankan sebuah nasyid berjudul Dzaka Qubab, yang menceritakan kerinduan kepada Rasulullah, dan memang karakter suaranya sangat pas dengan tempo nasyid ini yang lambat.
Saya lihat sang tamu begitu menikmati alunan nasyid ini. Perlahan tampak meleleh air mata kesedihan dari kedua matanya. Kalimat demi kalimat dalam nasyid ini memang biasanya dilantunkan saat berziarah di depan makam Rasulullah.
Saya sendiri seperti mendengar ratapan seorang kekasih yang sedang merindukan kekasihnya. Hati saya seolah diiris-iris tak kuasa membayangkan betapa elok untaian cinta dalam kalimat-kalimat itu.
Ruh ini seperti melayang-layang menuju Madinah kota yang selalu menjadi penawar bagi hati yang senantiasa terbayang wajah rupawan Sang Rasul.
Saat selesai membawakan nasyid tersebut, sang tamu meminta agar munsyid mengulanginya sekali lagi sehingga bisa direkamnya.
Subhanallah, saat saya mendengar rekamannya berulang kali, getaran cintanya masih sama seperti saat baru pertama kalinya saya dengar. Saya jadi tidak sabar untuk berbagi kebahagian ini kepada saudara semua.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
Dzaka Qubab
ذاك قباب طيبة مدينة نبينا
Terlihat qubah hijau yang begitu indah di Madinah
طابت ثراها برسول محمد عليه سلامنا
Qubah elok milik Rasul yang selalu kami sampaikan salam
يا رسول الله من البعد وصلنا
Wahai Rasulullah, kami telah datang dari tempat yang jauh
يا رسول الله لا لغيرك مقصدنا
Wahai Rasulullah, kami tidak punya tujuan lain selain mengunjungimu
يا رسول الله عند بابك وقفنا
Wahai Rasulullah, kini kami telah sampai di depan pintumu
يا رسول الله افتح بابك لنا
Wahai Rasulullah, bukalah pintumu untuk kami
يا رسول الله إني احبك فقبلنا
Wahai Rasulullah, sungguh kerinduanku begitu besar, terimalah rasa rindu ini
يا رسول الله ذكرك شفاء لنا
Wahai Rasulullah, dengan menyebut namamu, kerinduan kami terobati
TUGAS
Sebagai seorang karyawan, apabila atasan kita memberi tugas keluar kota, pasti kita akan dibekali pula dengan biaya dinas dari kantor. Benar kan.
Rasanya tidak mungkin seorang karyawan mendapatkan tugas keluar, tanpa suatu bekal apapun. Ini namanya kantor yang tidak bertanggungjawab.
Dalam kehidupan kita di dunia juga begitu. Bahwa kita dilahirkan di dunia ini membawa tugas dari Allah. Surat tugasnya ada dalam Adz-Dzariyat 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”
Oleh karena itu, Allah yang telah memberi tugas, pasti juga memberikan kita bekal agar kita mampu memenuhi tugas tersebut. Inilah yang harus menjadi mindset kita sebagai hamba Allah.
Tidak mungkin rasanya kita tidak mampu menjalankan ibadah, sebab Allah langsung yang bertanggungjawab atas tugas ini.
Jika tahajud itu ibadah, maka Allah pasti telah mengatur sunatullah agar siklus tidur hambaNya justru menjadi paling sehat jika disisakan sebagian untuk tahajud.
Jika sedekah itu ibadah, maka Allah juga pasti tidak akan membiarkan rezeki hambaNya berkurang karena sedekahnya itu.
Begitulah pula untuk semua ibadah yang telah diperintahkan kepada kita. Yakinlah bahwa semuanya mampu untuk kita lakukan. Tenaganya, waktunya, rezekinya, semua sudah ada pada kita sebagai bekal agar kita bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
RAHMATULLAH
Beberapa hari lalu saya sekeluarga menghadiri sebuah undangan pernikahan. Saya lihat kedua pasangan pengantin tampak bahagia sekali.
Melihat kebahagiaan seperti itu, tentu saja sebabnya semata-mata adalah rahmat dari Allah. Seandainya bukan karena rahmat, tentu mereka tidak akan menikah.
Rahmat Allah itulah yang menyebabkan adanya rasa sayang di hati mereka berdua, kemudian rahmat itu menyatukan mereka, dan rahmat pula yang kelak menyebabkan sang istri mengandung buah hati mereka.
Sehingga seorang bayi yang lucu pun akan lahir di tengah-tengah mereka. Maka sampai disini, kita bisa mengatakan bayi mungil itu walaupun lahir karena sebab orangtuanya, tetapi pada hakikatnya berasal dari rahmat Allah. Setuju kan.
Wah, kenapa ya melihat orang menikah saya kok malah menceritakan tentang rahmat Allah (rahmatullah)? Jadi begini, saya tiba-tiba teringat, mengapa saat seseorang meninggal dunia lalu kita menyebutnya “telah berpulang ke rahmatullah”?
Rupanya karena setiap manusia memang berasal dari rahmat Allah, yang Allah anugerahkan di dalam hati kedua orangtuanya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!