Mendengar Itu Kunci Kesuksesan
Atas dasar itulah, mendengarkan itu bersifat timbal balik, dan ketika Anda menjadi pendengar yang baik, orang lain juga akan cenderung mendengarkan Anda dengan lebih cermat.
Jadi, menjadi pendengar yang baik berarti memusatkan perhatian pada orang yang sedang berbicara. Bukan menyela atau menanggapi tanpa alasan, melainkan hanya mendengarkan mereka secara aktif.
Yakinlah, keberadaan pendengar yang baik itu memainkan peran berbicara yang lebih pasif dalam percakapan. Tetapi, mereka itu secara aktif terlibat dengan orang lain menggunakan bahasa tubuh dan interaksi dialog lanjutan.
Menurut Kevin Curtis, Direktur Layanan Krisis di Institut Neuropsikiatri Universitas Utah, tidak peduli seberapa ringan atau berat topik yang dibicarakan, penting untuk membangun landasan pemahaman cara mendengarkan. Inilah tujuh komponen kunci untuk menjadi pendengar yang lebih baik, yaitu:
Langkah 1. Ciptakan suasana yang nyaman dan kesempatan untuk melakukan percakapan. Langkah pertama untuk melakukan diskusi yang bermakna dengan orang lain adalah menciptakan kesempatan untuk berdiskusi di tempat yang membuat Anda berdua merasa nyaman.
Langkah 2. Kurangi bicara, lebih banyak mendengarkan. Salah satu bagian terpenting dari mendengarkan adalah hadir dalam percakapan. Jangan biarkan pikiran Anda mengembara dan terganggu. Fokus pada saat ini. Dengarkan apa yang mereka bagikan dan bersedia untuk terlibat.
Langkah 3. Baik-baik saja dengan keheningan. Keheningan bisa terasa canggung, tetapi tidak harus demikian. Kita sering mencoba mengisi ketidaknyamanan yang muncul dari keheningan dengan berbicara, tetapi pada akhirnya menghentikan percakapan menjadi lebih dalam atau lebih bermakna.
Langkah 4. Ajukan pertanyaan yang baik. Saat Anda mendengarkan seseorang berbagi sesuatu yang sulit, pastikan Anda mengajukan pertanyaan yang ada untuk membantu Anda memahami apa yang dikatakan orang tersebut. Salah satu bagian terbesar dari perasaan diakui adalah ketika seseorang tahu bahwa mereka telah didengar dan dipahami.
Langkah 5. Berhati-hatilah saat membagikan pengalaman pribadi Anda. Berbagi pengalaman Anda sendiri terkadang dapat membantu dalam percakapan yang sulit. Ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat melalui berbagi pengalaman.
Langkah 6. Jangan menekankan tentang mengatakan hal benar. Anda tidak harus menjadi pahlawan percakapan. Ada lebih banyak manfaat bagi orang lain untuk didengarkan dan divalidasi daripada jenis nasihat apa pun yang dapat Anda berikan.
Langkah 7. Validasi mereka karena rentan. Membuka diri terhadap orang lain itu sulit. Dibutuhkan banyak untuk menjadi rentan terhadap orang lain. Berbagi perasaan Anda tidaklah lemah, itu salah satu hal paling berani yang dapat dilakukan seseorang. Jadi biarkan orang lain tahu itu.
Semoga informasi terkait mendengar itu kunci kesuksesan ini bermanfaat. Silahkan dibagikan ke sebanyak orang agar kebermanfaatannya tambah berkah.
Bagaimana menurut Anda? Salam sukses dan berkah selalu. Aamiin.
Arda Dinata, adalah Penulis dan Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.***





Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!