Inspirasi

Menjadi Orang Bahagia: 5 Langkah Membangkitkan Perilaku Bahagia Hidup Anda

Terkait dengan itu, seorang dokter Muslim, Tsabit Qurrah, memberikan perhatian melalui fatwa dan tipsnya yang dapat mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan. Beliau mengatakan, “Kenyamanan jasad adalah dengan sedikit makan; kenyamanan jiwa adalah dengan sedikit dosa; kenyamanan hati adalah dengan sedikit keinginan; dan kenyamanan lisan adalah dengan sedikit berbicara.”

Secara demikian, yang membuat seseorang dapat menapaki jalan kebahagiaan itu, kuncinya ada dalam perilaku dan sikap hidupnya sendiri. Yakni berupa bagaimana keyakinan kita memperlakukan jasad, jiwa, hati, dan lisannya itu secara benar. Dan di sini, kata kuncinya ada pada sikap “sedikit” terhadap makan, dosa, keinginan, dan berbicara.

Pertama, kebahagiaan jasad dengan sedikit makan. Jasad ini seperti sebuah mesin dan bahan bakarnya adalah makanan. Artinya, kita hendaknya mempergunakan bahan bakar itu secara wajar, sebab jika berlebihan ia bisa lebih berbahaya daripada api. Begitu juga dengan jasad, bila tidak dikekang dari keinginan nafsunya, ia akan berbahaya bagi orang lain dan menghilangkan citra kemunisaannya. Hebatnya lagi, ia bisa lebih buas dari binatang yang cenderung membuat keonaran dan kerusakan.

Kedua, kebahagiaan jiwa dengan sedikit dosa. Hal ini dapat dipahami, sebab jiwa itu cenderung memerintahkan untuk berbuat jelek (ammarah bissu), maka jika ia terbebas dari ikatannya, ia akan lari bergabung dengan setan. Dan konsekuensinya, ia akan berkolusi, korupsi, menipu, dan berbuat sewenang-wenang yang melapaui batas. Oleh karena itu, musuh paling berat manusia adalah hawa nafsunya sendiri. Bagi siapa yang menturutkan hawa nafsunya, ia akan celaka. Al-Busyiri berkata dalam sebuah syairnya, “Jiwa itu bagaikan anak kecil. Jika kamu memanjakannya, hingga tumbuh dewasa pun ia akan tetap menyusu kepada ibunya. Akan tetapi, jika kamu menyapihnya maka ia akan berhenti menyusu.” Jadi, jauhilah hawa nafsu, dan berhati-hatilah untuk tidak memperturutkannya.

Ketiga, kebahagiaan hati dengan sedikit keinginan. Langkahnya yaitu dengan meminimalkan rasa duka, rasa takut, dan rasa resah. Hal ini didasari karena di dalam hati yang resah sesungguhnya akan terbuka pintu-pintu kelemahan dan ketidak menentuan. Dan kondisi seperti ini membuat hati dihadapkan pada dua pilihan pintu masuk, yaitu: pintu keresahan atau pintu keberkahan. Walau demikian, hanya dengan modal insting yang kuat dan berani ia akan mampu mempertahankan yang terbaik. Islam sendiri, dalam hal ini telah mengajarkan pada pemeluknya bagaimana cara memilih kebahagiaan dan ketenangan hati itu, seperti disebutkan dalam QS. Ar-Ra’d: 28, Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

Keempat, kebahagiaan lisan dengan sedikit berbicara. Alasanya, semakin sering seseorang berbicara (yang tidak berguna), semakin besar peluangnya orang tersebut akan tergelincir. Lisan yang terbiasa mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak pantas akan membahayakan orang lain. Dalam hal ini, Ibn Abbas pernah berkata, “Ucapkanlah perkataan yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung. Jagalah perkataan-perkataan yang kotor, niscaya kamu akan selamat. Jika tidak, niscaya kamu akan menyesal kemudian.”

Buku Menjadi Orang Bahagia yang sedang Anda baca ini, berisi inspirasi dan motivasi tentang bagaimana caranya membangkitkan perilaku bahagia dalam hidup Anda. Secara garis besar, buku ini berisi lima langkah membangkitkan perilaku bahagia hidup Anda. Langkah pertama mengungkapkan perihal niat baik jangan ditunda. Di dalamnya dibahas menyangkut niat baik untuk berkeluarga, bersedekah, berhaji, mempunyai anak, dan menyelesaikan studi.

Langkah kedua buku ini bercerita tentang masalah sikap jangan meremehkan hal-hal kecil. Dalam bagian ini dicontohkan tentang bagaimana awal kehidupan manusia dimulai, sebuah kesuksesan besar terbentuk, amalan kecil memiliki penghargaan tinggi, unsur paling kecil terbentuk, dosa kecil bisa menjerumuskan, makhluk kecil begitu menggemparkan, dan sebuah perubahan dimulai dari hal-hal kecil?

Langkah ketiga berisi ajaran tentang memulai dari diri sendiri. Di dalamnya dibahas tentang bagaimana memulai dalam hal keteladanan, keilmuan, dakwah, ekonomi, dan menjaga lingkungan hidup.

Langkah keempat membahas tentang bagaimana berpikir dan berperilaku dewasa. Yakni dewasa dalam menyikapi pluralitas, mengambil keputusan, menyikapi kekalahan, kepribadian, dan menyikapi kondisi umat.

Langkah kelima yang merupakan bagian akhir buku ini berisi tentang bagaimana bahagia menjadi orang biasa. Di bagian ini diuraikan seputar bagaimana menjadi bahagia ala orang yang berilmu, orang yang berharta, orang yang diamanahi jabatan, orang yang bergelar, dan orang yang diberi kelebihan fisik.

Jadi, buku ini diperuntukkan bagi siapa pun yang ingin membangkitkan perilaku bahagia dalam hidup kesehariannya. Dan jangan lewatkan isi buku ini, karena terus terang saja ketika tiap kali membaca ulang buku trilogi ini, hati saya termotivasi untuk selalu bergairah menikmati dan menjalankan kehidupan ini. Untuk itu, mudah-mudahan secercah dari keindahan taman-taman kecerdasan hati itu dapat pembaca peroleh melalui buku ini. Dan saya berdoa semoga para pembaca dapat meraih inspirasi, dibukakan hati dan pikirannya serta mampu merealisasikan nilai-nilai kecerdasan hati dalam usahanya mencapai kebahagiaan yang dicita-citakannya. Amin.

Akhirnya, pastikan dalam menghadapi kehidupan ini, tubuh kita terjaga dari makanan yang berlebih-lebihan, jiwa terhindar dari perbuatan dosa, hati terjaga dari keinginan yang tidak terkendali, dan lisan terjaga dari perkataan yang kotor. Bila hal ini telah dilakukan, maka sesungguhnya kita telah menapaki dan menempuh jalan yang lurus lagi menjadi orang-orang yang berbahagia.***

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

One thought on “Menjadi Orang Bahagia: 5 Langkah Membangkitkan Perilaku Bahagia Hidup Anda

  • Ya ..iyalah….orang itu kan pernah duduk di sampingmu ben..he….

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!