Arda Dinata

Biasa Ala Orang yang Berilmu

Sesungguhnya orang-orang berilmu tidak akan memuji-muji dirinya sendiri, karena apabila seseorang telah memuji-muji dirinya, maka lenyaplah wibawanya. Ilmu itu bukanlah diukur dari banyaknya riwayat yang disampaikan seseorang, tetapi ia merupakan cahaya yang ditempatkan Allah dalam kalbunya. Oleh: Arda Dinata Orang berilmu berarti orang yang banyak ilmunya; berpengetahuan; pandai. Dengan ilmu, seseorang akan diberi cahaya dalam…

Read More
Arda Dinata

Jadi Orang Biasa Itu Enaak…. Loh!

Betapa enaknya, jadi orang biasa. Pribadinya akan terasa senang (pada perasaan lidah, badan atau hati); sedap; nyaman dalam setiap menjalankan misi kehidupan di dunia yang fana ini. Dalam hal ini, Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw sendiri adalah manusia biasa. Oleh: Arda Dinata BIASA diartikan sebagai sediakala (sebagai yang sudah-sudah, tidak menyalahi adat, tidak…

Read More
Arda Dinata

Langkah Langkah Berpikir

Hanya orang-orang yang mampu menggunakan pikirnya secara benarlah, yang layak mendapat predikat orang-orang cerdas. Dalam hal ini, Rasulullah Saw. dalam salah satu sabdanya menyebutkan: “Orang yang cerdas itu adalah orang yang beramal untuk setelah mati.” Oleh: Arda Dinata Betapa pentingnya potensi berpikir ini dalam hidup manusia. Sehingga amatlah rugi bagi manusia yang tidak memfungsikan potensi…

Read More
Arda Dinata

Berpikir Menurut Alquran

Beberapa kejadian alam semesta yang patut untuk kita pikirkan sebagai jalan pengakuan terhadap kebesaran Allah, diantaranya tentang binatang, tumbuh-tumbuhan, planet, lautan, gunung, bumi, dll. (baca: QS. An Nahl: 5-17). Setiap potensi kejadian alam semesta ini, semuanya semata-mata diciptakan untuk kepentingan manusia. Yakni bagi mereka yang mampu berpikir. Oleh: Arda Dinata

Read More
Arda Dinata

Rasionalisme Berpikir Untuk Setelah Mati

Rasionalisme terbentuk dari kata rasio (akal pikiran manusia) dan isme (faham). Jadi, rasionalisme diartikan sebagai faham yang berdasarkan akal pikiran. Faham ini dikemukakan oleh Rene Descartes, yang berdasarkan pendewaan terhadap akal manusia. Ia mengatakan bahwa kebenaran yang hakiki hanya dapat dibuktikan melalui akal. Akal ini merupakan unsur yang tertinggi dalam struktur kehidupan manusia. Dari aktivitas…

Read More
error: Content is protected !!