Inspirasi

Sabar dan Pemaaf

Namun, apa yang dilakukan Nabi SAW? Pada saat itu, Nabi SAW masih sempat berdoa, “Tuhan jangan Kau turunkan siksa kepada orang yang menombak aku. Tunjukanlah ia kepada jalan-Mu yang benar dan sayangi dia serta ampuni kesalahannya.”

Sungguh luar biasa ajaran beliau. Bahasa tingkah lakunya mencerminkan akhlak mulia. Artinya, ajaran Nabi SAW (Islam), tidak mengenal dendam. Dendam ini sejatinya merupakan musuh iman. Aktualisasinya, pada saat seseorang memiliki iman, ia akan mengenal dendam. Sehingga dalam pikirnya akan terucap, “Antara dendam dan iman tidak mungkin bersatu dalam satu diri.”

Bagi orang beriman yang mampu menerapkan bahasa keteladanan Nabi SAW itu, Allah menjanjikan pahala yang besar. “Dan balasan kejahatan adalah dengan kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa yang memaafkan dan membalas dengan kebaikan pahalanya (yang besar) di tanggung oleh Allah.” (QS Asy – Syuura: 40).

Pada ayat yang lain, Allah SWT memerintahkan, jika kamu disiksa silahkan kamu balas dengan adil, tetapi kalau kamu bersabar maka langkah sabar adalah yang terbaik (QS An – Nahl: 126). Lagian, bukankah orang yang sabar dan yang memaafkan itu adalah termasuk hal-hal yang diutamakan? (QS Asy – Syuura: 43). Wallahu a’lam.

Arda Dinata, adalah Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!