Inspirasi

Sukses Menulis Artikel

Sukses menulis artikel menjadi idaman para penulis. Sukses menulis artikel ditandai dengan hasil tulisannya banyak diminati dan menarik untuk dibaca.

MENURUT kamus umum bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta, mengartikan artikel itu sebagai karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan lain sebagainya. Sedangkan Lasa HS mengungkapkan tulisan artikel itu merupakan pengungkapan ide, menceritakan pengalaman dalam bidang tertentu yang tidak dikaitkan dengan tugas-tugas akademik.

Sukses menulis artikel menjadi idaman para penulis. Sukses menulis artikel ditandai dengan hasil tulisannya banyak diminati dan menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, perlu pembaca ketahui bahwa umumnya teknik penulisan artikel ini tidak diajarkan pada semua program dan jenjang pendidikan. Kiranya hanya terbatas pada penataran maupun pendidikan formal di bidang jurnalistik.

Pembaca, penulis sering mendengar keluhan dari penulis pemula yang ingin menulis artikel ini. Misalnya berupa “Bagaimana sih…, memulainya?” atau pembaca MIQRA INDONESIA sudah berusaha menulis artikel dan beberapa kali mengirimkan artikelnya, tapi masih ditolak oleh surat kabar maupun majalah?

Kenyataan memperlihatkan bahwa sebagian dari mereka ada yang putus asa, mundur teratur dan tidak mau mencoba lagi. Padahal, kalau saja mereka memiliki rasa optimis bahwa dirinya mampu menulis sebuah artikel, maka mungkin saja karya artikel berikutnya yang menjadi awal kesuksesannya. Syaratnya, kita harus mau belajar dari mereka yang telah sukses lebih dulu dan kita hendaknya mengkaji ulang setiap artikel yang telah ditulisnya. Coba pembaca perhatikan dan telaah pada setiap artikel tersebut. Apakah artikel itu telah memenuhi ciri-ciri sebagai artikel atau belum?

Ciri-Ciri Artikel

Untuk membangunnya berikut ini beberapa saran yang mesti pembaca perhatikan dalam menulis sebuah artikel di surat kabar atau majalah. Sebuah artikel berbeda dengan tulisan lainnya. Yakni tulisan artikel bahasannya harus aktual, singkat, jelas, dan memiliki daya tarik tersendiri. Jika tulisan fiksi mendasarkan diri pada olah imajinasi, berita pada fakta, maka tulisan artikel ini berdasarkan pada opini penulis yang sifatnya subyektif. Cara penulisannya pun harus runtut membahasnya berdasarkan logika sesuai arah permasalahannya.

BACA JUGA:  Bahasa Perumpamaan

Dalam hal ini, pembaca harus sadar betul kalau suatu surat kabar atau majalah itu bersifat bisnis, sehingga ia akan memuat atau menerbitkan sebuah artikel yang tidak hanya mengandalkan idealisme (baca: keilmuan) semata-mata, melainkan juga harus menarik dan disukai pembacanya. Atas dasar itu, bagi pembaca yang ingin menjadi penulis (artikel), maka harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri sebuah artikel tersebut. Secara sederhana dan umum, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh sebuah artikel adalah seperti berikut ini.

1. Lugas, berarti artikel yang ditulis langsung menuju pada pokok bahasan (persoalan) dan tidak bertele-tele.

2. Logis, berarti segala informasi yang ditulis dalam artikel memiliki dasar dan alasan yang diterima akal sehat dan dapat diuji kebenarannya.

3. Tuntas, berarti masalah yang dibahas ada titik penyelesaiannya secara mendalam dan tidak menggantung.

4. Obyektif, berarti keterangan yang diinformasikan dalam artikel sesuai dengan data dan fakta yang ada, bukan khayalan.

5. Cermat, berarti berusaha menghindari berbagai kekeliruan, walau sekecil apapun dan usahakan bahasa yang digunakan dapat dipahami pembaca.

6. Terbuka dan tidak egois, berarti siap menerima kemungkinan tanggapan pendapat baru dan tidak melibatkan emosi berlebihan (tidak merasa diri paling benar).

7. Harus memperhatikan bahasa baku dan menggunakan kaidah tanda baca yang diakui, yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (baca: EYD).

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!