Terbebas dari Belenggu Dunia
Terbebas dari belenggu dunia yang membuat hidup kita bebas merdeka. Yakni dalam menerbangkan sayap-sayap kebaikan dan menggapai cita-cita dalam hidup manusia.
Oleh: Arda Dinata
“Apabila engkau berdzikir kepada Tuhan, sedikit demi sedikit batinmu akan tersinari dan engkau akan terbebas dari belenggu dunia. Apabila burung mencoba terbang ke langit, dia tentu tidak akan pernah mencapainya. Tetapi, jika ia masih terbang, maka ia akan semakin menjauhi bumi. Dan jika itu dilakukan selalu, maka ia memiliki ketinggian terbang yang tidak dimiliki oleh burung yang lainnya.” (Jalaluddin Rumi).
Seekor anak burung terus berlatih terbang dari bawah tanah pindah ke lokasi yang lebih tinggi dari posisi semula. Burung yang terlihat lagi berlatih terbang itu, terus bergerak dari satu dahan ke dahan lain yang lebih tinggi.
Ia terus berlatih terbang dengan gigih. Ia terlihat tidak mengenal lelah. Sesekali ia jatuh ke tanah. Bangun dan terbang lagi. Menaiki dahan pohon yang ada di atasnya.
Lalu, ia turun ke dahan di bawahnya. Sejurus kemudian ia berlatih terbang ke atas menuju dahan yang lebih tinggi. Begitu seterusnya, sampai ia bisa terbang bebas ke udara penuh rasa gembira.
Seekor burung itu, seakan-akan terus berlatih terbang bebas menggapai langit. Padahal ia yakin tidak akan mencapainya. Namun, ia terus bergerak bebas berlatih terbang setinggi mungkin.
Apa yang dilakukan oleh burung tersebut, sejalan dengan perumpamaan yang sangat indah dari Jalaluddin Rumi, yaitu: “Apabila burung mencoba terbang ke langit, dia tentu tidak akan pernah mencapainya. Tetapi, jika ia masih terbang, maka ia akan semakin menjauhi bumi. Dan jika itu dilakukan selalu, maka ia memiliki ketinggian terbang yang tidak dimiliki oleh burung lainnya.”
Sebuah perumpamaan yang sangat indah, yang patut ditafakuri oleh setiap manusia yang telah dibekali otak dan pikiran. Sebab, yakinlah bahwa dengan berpikir, seseorang akan terbang tinggi menggapai apa yang dicita-citakannya. Intinya, ia akan terus bergerak menuju titik yang ingin digapainya.
Pada konteks ini, bukan masalah bisa mencapai pucak tertinggi. Namun, tidak lain adalah bagaimana seseorang itu bisa terus bergerak menjauh dari titik awal bergerak. Mencapai ketinggian sejauh mungkin menuju titik yang dicita-citakannya.
Inilah realita atas pola pikir terbebas dari belenggu dunia yang membuat hidup kita bebas merdeka. Yakni dalam menerbangkan sayap-sayap kebaikan dan menggapai cita-cita dalam hidup manusia.