Kekasih Paling Setia Itu Kamu!

Kekasih paling setia itu kamu! Siapakah kekasih paling setia itu? Dialah sosok yang setia, walaupun diri kita sudah meninggal dunia. Apakah sosok kekasih paling setia itu saat ini telah Anda miliki?

Oleh: Arda Dinata

Betapa indah hidup bila selalu ditemani oleh orang-orang yang setia. Apa pun kondisi kita. Kesetiaan itu terukur tidak saja saat kita dalam kondisi bahagia. Tapi, tak kala kondisi kita terpuruk dan tak berdaya, sosok setia itu akan terlihat wujud aslinya.

Kondisi tersebut, tidak terbentuk secara sesaat. Ia merupakan sosok yang dibangun secara terus menerus. Tali-temali kekokohan hubungannya harus disirami setiap saat.

Seperti sebuah bunga yang rutin dipelihara, disirami, dan diberi pupuk sehingga bunga kesetian itu akan tumbuh bermekaran. Walaupun kita sadar, aneka rintangan pasti datang dan pergi tidak terbilang. Hanya komitmen dan perjuangan yang kuat dan kokohanlah yang akan mempertahankannya.

Kekasih Paling Setia

Siapakah sosok kekasih paling setia itu?

Hidup berpasangan itu akan meringankan langkah kita di tengah jalan. Suka duka akan setia menyelimuti rangkaian sepasang kekasih.

Kekasih itu tidak hanya masalah kebahagiaan. Ia, butuh perekat yang melanggengkan ikatannya. Yaitu kesetiaan di antara kedua pasangan kekasih itu selama hidup di dunia.

Lalu, adakah sosok kekasih yang paling setia yang selalu menemani walaupun kita sudah meninggal dunia?    

Kekasih paling setia itu kamu! Siapakah kekasih paling setia itu? Dialah sosok yang setia, walaupun diri kita sudah meninggal dunia. Apakah sosok kekasih paling setia itu saat ini telah Anda miliki?

Berbicara sosok kekasih paling setia dalam kehidupan manusia, sejujurnya hal itu benar adanya. Dan hal ini harus terus kita perjuangkan selama hidup di dunia. Siapakah dia?

Kisah berikut paling tidak akan menyadarkan manusia akan sosok paling setia tersebut, sehingga harus terus diperjuangkan setiap saat. Saya dapatkan cerita ini ketika membaca buku: Percikan Hikmah: Berdialog dengan Hati Nurani (Usep Romli, 2000). Berikut kisah selengkapnya:

“Masing-masing manusia memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Sebagian dari kekasih itu, setia menemani ketika sakit hingga mati. Sebagian mengantar hingga ke liang lahat; kemudian pulang.

Maka setiap manusia tinggal sendiri di dalam kubur. Ia hanya ditemani kekasih paling utama yang ikut menghibur diri kita di situ,” kata Hatim al-Asham.

“Siapakah kekasih yang mau berkorban itu?” tanya seseorang.