Inspirasi

8 Jenis Penyakit Paru Patut Diwaspadai Wanita

Penyakit TBC dapat dihindari dengan cara menjaga agar tempat tinggal/rumah tidak gelap, tidak lembab dan ventilasi udara harus cukup baik, sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan karena kuman TBC dapat mati oleh cahaya matahari. Dengan demikian, kuman yang masuk ke dalam tubuh lewat pernapasan ataupun kulit luka dapat dicegah (Misnadiarly, 2006).

5. Asma

Penyakit asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Tingkat penyempitan jalan napas dapat berubah baik secara spontan atau karena terapi. Asma berbeda dari penyakit paru obstruktif dalam hal bahwa asma adalah proses reversible. Jika asma dan bronkitis terjadi bersamaan, obstruksi yang diakibatkan menjadi gabungan dan disebut bronkitis asmatik kronik.

Asma dapat terjadi pada sembarang golongan usia. Sekitar setengah dari kasus terjadi pada anak-anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, di mana yang paling sering karena alergi. Faktor penyebab dan pemicu penyakit asma lainnya adalah debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.

Penyakit ini merupakan penyakit keturunan dan tidak menular. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek atau nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anaknya. Pada umumnya, gejala klinis dtandai dengan adanya sesak nafas dan mengi (nafas yang berbunyi). Kelompok anak yang patut diduga asma adalah anak-anak yang menunjukkan batuk dan atau mengi yang timbul secara periodik, cenderung pada malam atau dini hari, musiman, setelah aktivitas, serta adanya riwayat asma dan atopi pada pasien dan keluarganya (Smeltzer, 2001).

6. Kanker Paru

Kanker paru adalah pembunuh tumor nomor satu di antara pria di USA. Namun begitu, kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita dibanding pada pria dan sekarang melebihi kanker pada wanita. Pada hampir 70% pasien kanker paru mengalami penyebaran ke tempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Sebagai akibat, angka survival pasien kanker paru adalah rendah.

Terdapat empat jenis sel utama kanker paru yang telah diidentifikasi, yaitu karsinoma epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar (tidak dapat dibedakan). Beberapa faktor resiko terjadinya kanker paru ialah adanya asap tembakau, perokok kedua (perokok pasif), polusi udara, radon, dan masukan vitamin A yang tidak adekuat. Faktor lainnya yang mempunyai kaitan dengan kanker paru termasuk predisposisi genetik dan penyakit pernapasan lain yang mendasari, seperti PPOK dan TBC. Kombinasi faktor resiko, terutama merokok sangat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru (Smeltzer, 2001).

7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK adalah klasifikasi luas dari gangguan, yang mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema dan asma. Dalam bahasa lain, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK, [Chronic Obstructive Pulmonary Disease]-COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Bronkitis kronik, emfisema paru, dan asma bronchial membentuk kesatuan yang disebut COPD (Price and Wilson, 2006).

Pokoknya, PPOK ini sering menjadi simptomatik selama tahun-tahun usia bayi, tetapi insidennya meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Meskipun aspek-aspek fungsi paru tertentu, seperti kapasitas vital dan volume ekspirasi kuat, menurun sejalan dengan peningkatan usia. PPOK memperburuk banyak perubahan fisiologi yang berkaitan dengan penuaan dan mengakibatkan obstruktif jalan napas (dalam bronkitis) dan kehilangan daya kembang elastik paru (pada emfisema). Karenanya, terdapat perubahan tambahan dalam rasio ventilasi perfusi pada pasien lansia dengan PPOK (Smeltzer, 2001).

8. Penyakit Paru Akibat Pekerjaan

Penyakit paru akibat pekerjaan ini terjadi akibat terhirupnya partikel, kabut, uap atau gas yang berbahaya pada saat seseorang sedang bekerja. Lokasi tersangkutnya zat tersebut pada saluran pernafasan (paru-paru). Jenis penyakit paru yang terjadi, tergantung kepada ukuran dan jenis partikel yang terhirup. Partikel yang lebih besar mungkin akan terperangkap di dalam hidung atau saluran pernafasan yang besar, tetapi partikel yang sangat kecil bisa sampai ke paru-paru. Di dalam paru-paru, beberapa partikel dicerna dan bisa diserap ke dalam aliran darah. Partikel yang lebih padat tidak dapat dicerna akan dikeluarkan oleh sistem pertahanan tubuh.

Tubuh memiliki beberapa cara untuk membersihkan partikel yang terhirup: Pertama, di dalam saluran pernafasan, lendir akan membungkus partikel, sehingga bisa lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Kedua, di dalam paru-paru, sel-sel pembersih tertentu, akan menelan partikel tersebut dan melenyapkannya.

Berbagai penyakit yang timbul dalam lingkungan kerja mengandung debu, antara lain pneumokoniosis, silikosis, asbestosis, hemosiderosis, bisinosis, bronkitis, asma kerja, kanker paru, dll. Penyakit paru kerja terbagi 3 yaitu: Pertama, akibat debu organik, misalnya debu kapas (bissinosis), debu padi-padian (Grain worker’s disease), debu kayu. Kedua, akibat debu anorganik (pneumokoniosis) misalnya debu silika (silikosis), debu asbes (asbestosis), debu timah (stannosis). Ketiga, penyakit paru kerja akibat gas iritan, 3 polutan yang paling banyak mempengaruhi kesehatan paru adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3).

Akhirnya, dengan kita mengenal kedelapan jenis penyakit paru tersebut, maka diharapkan kita akan terhindar dari bahaya dan terjadinya penularan penyakit paru dalam kehidupan kita sehari-hari.

(Arda Dinata, bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Kementrian Kesehatan R.I).***

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!