Catatan HarianCerita Pendek

Cinta di Ujung Senja Pangandaran

Mereka berdua kemudian duduk di atas selimut, berbagi cerita tentang apa yang telah terjadi dalam hidup mereka selama beberapa tahun terakhir. Arinda menceritakan tentang kariernya, kesuksesan yang dia capai, tetapi juga tekanan yang dia rasakan di kota besar. Sarah menceritakan tentang keluarganya dan bagaimana dia menjalankan bisnis yang dibantu oleh saudara-saudaranya.

Malam pun tiba, dan mereka berdua melanjutkan percakapan mereka di bawah cahaya bintang. Arinda mulai merasa bahwa pertemuan ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi padanya dalam waktu yang lama. Sarah adalah seseorang yang selalu mengingatkannya pada kebaikan dan ketenangan Pantai Pangandaran.

Saat Arinda menatap mata Sarah, dia merasa ada hubungan yang lebih dalam antara mereka. Apa itu? Apakah ini cinta yang telah dia rindukan? Ataukah hanya persahabatan yang kuat? Dia tidak tahu. Tapi, dia ingin tahu lebih banyak tentang Sarah dan tentang perasaan yang tumbuh di dalam dirinya.

“Arin, kau tahu, selama ini aku selalu merindukanmu,” kata Sarah dengan suara pelan. “Kita berpisah, tapi hatiku selalu kembali ke tempat ini, ke kenangan kita di sini.”

Arinda mendengarkan kata-kata Sarah dan merasa ada kebahagiaan yang tumbuh di dalamnya. Dia menyadari bahwa dia juga merindukan Sarah, meskipun mungkin tidak menyadarinya sebelumnya.

“Sarah,” katanya dengan lembut, “aku merindukanmu juga. Dan aku merasa ada sesuatu yang lebih di antara kita.”

Mereka berdua kemudian berbagi ciuman yang penuh perasaan, di bawah cahaya bulan yang bersinar di pantai. Itu adalah awal dari kisah cinta yang baru, yang memiliki akar dalam persahabatan mereka yang kuat.

Malam itu, Arinda dan Sarah memutuskan untuk menjalani hubungan jarak jauh. Arinda akan terus bekerja di kota besar, sementara Sarah akan menjalankan bisnisnya di Pangandaran. Mereka akan bertemu di Pantai Pangandaran setiap kali Arinda pulang, dan tempat itu akan menjadi tempat khusus bagi mereka.

Cerita ini mengajarkan kita bahwa cinta bisa tumbuh di tempat yang paling tidak terduga, dan persahabatan yang kuat bisa menjadi dasar dari hubungan yang berarti. Pantai Pangandaran menjadi saksi bisu dari awal kisah cinta Arinda dan Sarah, sebuah cinta yang bermekaran di ujung senja yang indah di pantai itu.***

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia dan kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

2 komentar pada “Cinta di Ujung Senja Pangandaran

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!