DBD dan Pemberdayaan Masyarakat
Untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat dalam PSN DBD, pada tahun 2004 WHO memperkenalkan suatu pendekatan baru yaitu Komunikasi Perubahan Perilaku/KPP (Communications for Behavioral Impact/COMBI), tapi beberapa negara di Asean (Malaysia, Laos, Vietnam), Amerika Latin (Nikaragua, Brazil, Cuba) telah menerapkan pendekatan ini dengan hasil yang baik. Di Indonesia sendiri sudah diterapkan daerah uji coba yaitu di Jakarta Timur dan memberikan hasil yang baik.
Pendekatan tersebut lebih menekankan pada kekompakkan kerja tim (sebagai tim kerja dinamis). Perumusan dan penyampaian pesan, materi dan media komunikasi direncanakan berdasarkan masalah yang ditemukan oleh masyarakat dengan cara pemecahan masalah yang disetujui bersama. Akhhirnya, dengan pendekatan KPP/COMBI diharapkan perubahan perilaku masyarakat ke arah pemberdayaan PSN dapat tercapai secara optimal. [Arda D].***
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.