Kapur Tohor Datang, Lalat Berkurang - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Kapur Tohor Datang, Lalat Berkurang

TAK bisa dipungkiri, lalat ternyata merupakan vektor yang banyak merugikan manusia. Lalat ini mempunyai peranan dalam mempengaruhi kesehatan manusia. Menurut Riana (1992), keberadaan lalat dapat menyebarkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa, telur dan cyste cacing pada manusia, sehingga dapat menimbulkan infeksi penyakit seperti kolera, disentri, tifus, kecacingan, dan penyakit lain yang penyebarannya dapat diakibatkan oleh lalat.

Oleh: Arda Dinata

Saat ini, diperkirakan tidak kurang telah ditemukan sekira 60.000 sampai 100.000 spesies lalat. Namun, dari jumlah tersebut ada beberapa spesies lalat yang mempengaruhi kesehatan manusia, di antaranya adalah lalat rumah (Musca domestica). Selain lalat rumah, ada lalat hijau (Lucilia sp.) yang juga dapat menularkan penyakit.

Perlu Tindakan

Melihat dari tidak kecilnya bahaya yang ditimbulkan oleh lalat, maka upaya pengendalian populasi kepadatan lalat di suatu daerah menjadi urgen untuk segera dilakukan langkah-langkah nyata dalam pengendaliannya. Tindakan pengendalian lalat dapat dilakukan, baik dengan cara fisik maupun kimiawi, misalnya dengan menggunakan insektisida.

Dalam catatan Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengawasan Lingkungan Pemukiman/PPM dan PLP (1992), disebutkan bahwa sering kali upaya pengendalian lalat cenderung hanya untuk membunuh lalat saja, yang dalam waktu relatif singkat populasi lalat tersebut akan menurun. Akan tetapi, lalat-lalat yang masih tertinggal dan hidup, apabila menemukan tempat-tempat untuk berkembang biak, suatu saat akan mampu membentuk populasi baru sehingga upaya pengendalian akan sia-sia.

Jadi, upaya pengendalian lalat seharusnya tidak hanya ditujukan pada populasi lalat yang dekat dengan manusia saja, tetapi juga harus pada sumber-sumber tempat berkembang biaknya lalat.

Langkah tersebut, tentu patut diperhitungkan dalam usaha pengendalian kepadatan lalat. Apalagi, mengingat kehidupan lalat itu (dalam berkembang biak) sangat tergantung pada kondisi lingkungan. Menurut entomolog, Soemarto, tempat yang paling disenangi oleh lalat untuk berkembang biak adalah tempat basah, benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk.

BACA JUGA:  Menjaga Perut

Pembubuhan Kapur Tohor

Berdasarkan parameter yang dikeluarkan Ditjen PPM dan PLP Depkes RI, tentang petunjuk pemberantasan lalat, apabila kepadatan lalat lebih dari 21 ekor, lokasi tersebut merupakan kategori populasi padat dan perlu upaya pengendalian dan perlu diadakan penanganan terhadap tempat-tempat yang menjadi sarang berkembang biaknya lalat.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!