Kebahagiaan Atau Kesenangan? - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Kebahagiaan Atau Kesenangan?

Adanya sifat sabar merupakan kunci dan menjadi sumber dari segala sumber kebahagiaan dalam rumah tangga. Sabar kala susah itu penting. Tapi, sabar dikala senang jauh lebih penting. Sabar itu tidak lain ialah kemampuan untuk menunda respons dalam diri kita.

Oleh: Arda Dinata

KEBAHAGIAANrumah tangga merupakan cita-cita yang diidamkan setiap pasangan suami istri. Kebahagiaan merupakan sesuatu yang kita cari dalam hidup ini. Namun, banyak pasangan yang mencari kebahagiaan tak kunjung mendapatkannya. Hal ini dikarenakan kita sering terkecoh dengan sesuatu yang menyamar sebagai kebahagiaan, yaitu bernama kesenangan.

Banyak kalangan, termasuk pasangan suami istri yang meracukan kebahagiaan dengan kesenangan. Padahal, menurut N. Faqih Syarif H, seorang spritual motivator mengungkapkan bahwa kesenangan bersifat sementara. Kesenangan bisa dicapai dari hal-hal yang bersifat fisik. Ini menghasilkan kepuasan, tapi kepuasan yang dihasilkan tidak akan bertahan lama.

Lebih lanjut, Faqih Syarif menjelaskan bahwa kebahagiaan yang bergantung pada kesenangan fisik tidak mantap. Suatu hari, kebahagiaan itu Anda rasakan, esoknya mungkin tidak. Ketika memilih “kesenangan” dan menganggapnya sebagai “kebahagiaan”, itu artinya kita sudah berjalan ke arah yang berbeda dengan jalan kebahagiaan.

Apa itu jalan kebahagiaan? Jalan kebahagiaan adalah kebaikan. Sebab, jalan kebaikan senantiasa berakhir pada kebahagiaan, sementara jalan kesenangan (yang semu) sering kali berakhir pada kesengsaraan. Kebahagiaan itu adalah apa yang kita lakukan dan tercapainya segala sesuatu dengan ridha Allah SWT. Adapun untuk mendapatkan ridha-Nya, kuncinya kita harus melakukan segala sesuatunya berdasarkan perintah dan larangan-Nya. Inilah yang menjadikan hati kita tenang dan bahagia menikmati hidup.

Rahasia kebahagiaan

Untuk menggapai kebahagiaan, pasangan suami istri harus memperhatikan pilar-pilar dalam pernikahan, diantaranya: pandai memilih pasangan berdasarkan kualitas agama, akhlak terpuji dan keturunan yang baik. Kemudian pilar tersebut harus diperkokoh dengan interaksi positif suami istri, kerja keras dan saling memahami sifat-sifat dari pasangannya.

BACA JUGA:  Kesempitan Menjadi Keleluasaan

Di sini, pada hakekatnya orang yang berbahagia itu adalah orang yang mampu berdamai dengan dirinya, orang lain, dan Allah SWT. Dalam hal ini, menurut Arvan Pradiansyah, penulis buku Life is Beautiful, ada 7 makanan bergizi yang jika kita konsumsi dapat menciptakan kebahagiaan. Beliau menyebutnya dengan 7 Laws of Happiness (tujuh rahasia hidup yang bahagia), yaitu: sabar, syukur, sederhana, kasih, memberi, memaafkan, dan tawakkal.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!