Mekanisme Keracunan Merkuri

Arda Dinata

Keempat, merkuri dapat berpengaruh terhadap tubuh, karena dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel. Sifat-sifat membran dari dinding sel akan rusak karena pengikatan dengan merkuri, sehingga aktivitas sel dapat terganggu.

Kelima, tranformasi biologi dapat terjadi pada lingkungan atau di dalam tubuh, di mana komponen merkuri diubah menjadi bentuk lain.

Penanganan Pencemaran Merkuri

Terjadinya keracunan merkuri, tentu bukan hal yang sepele. Lebih-lebih bila kondisinya sudah akut akan dapat menyebabkan kerusakan perut dan usus, gagal kardiovaskular (jantung dan pembuluhnya), dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.

Sebetulnya, terjadinya pencemaran merkuri di lingkungan itu dapat dideteksi dari industri-industri yang menggunakan merkuri didalam prosesnya. Adapun untuk melakukan penanganan pencemaran merkuri, maka sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui sifat-sifat dari merkuri itu sendiri.

Berikut ini sifat-sifat yang umum dari merkuri, yaitu: (1) Berbentuk cair sehingga mudah menyebar di permukaan air dan sulit dikumpulkan; (2) Bersifat mudah berubah menjadi gas dan uap (volatil) sehingga dapat mencemari lingkungan; (3) Dapat diubah oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam air (laut, sungai atau danau) menjadi komponen metil merkuri yang sangat beracun, di mana dengan adanya rantai makanan memungkinkan terkumpul di dalam tubuh hewan dan manusia; (4) Merkuri mengalami pemindahan tempat (translokasi) di dalam tanaman dan hewan.

Berdasarkan sifat-sifat itu, maka pencemaran merkuri ini akan tetap terjadi pada lumpur di dasar pantai, sungai atau danau. Sehingga untuk menangani kasus pencemaran merkuri ini, kita tentu bisa belajar dari percobaan yang telah dilakukan Negara Swedia, yaitu menggunakan metode dekontaminasi merkuri. Metode ini meliputi: Pertama, sedimen pada dasar pantai, sungai atau danau ditutupi dengan bahan-bahan yang mempunyai kemampuan absorbsi tinggi.

Kedua, sedimen pada dasar pantai, sungai atau danau ditutupi dengan bahan anorganik yang tidak bereaksi. Dan ketiga, sedimen yang mengandung merkuri dihilangkan dengan cara dikeruk atau dipompa.

Akhirnya, lebih dari itu untuk mencegah terjadinya pencemaran merkuri, maka negara kita sebaiknya mengikuti apa yang telah direkomendasaikan EPA (Environmental Protection Agency), bahwa semua industri yang menggunakan merkuri harus membuang limbah industrinya dengan terlebih dahulu mengurangi jumlah merkuri sampai batas normal. Pertanyaannya adalah sudahkah hal ini dilakukan oleh PT NMR tersebut?***

Arda Dinata

Penulis adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.

One thought on “Mekanisme Keracunan Merkuri

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!