Membuka Pikiran dengan Teknik “Clustering”
Hanya, keduanya berpendapat bahwa apabila Anda ingin dapat menulis secara lancar dan mudah, Anda perlu berlatih membuka pikiran dengan menggunakan metode “mind mapping”.
Seperti kita ketahui, teknik memetakan pikiran ini dipakai Buzan untuk mengingat dengan memanfaatkan fungsi otak kiri dan, terutama, otak kanan (menggunakan gambar, warna, dan emosi).
Di tangan Wycoff dan Rico, teknik “mind mapping” ini dimanfaatkan untuk menulis. Menulis dalam konteks apa? Dalam konteks untuk membuka pikiran dan, dalam tahap yang lebih canggih, untuk menemukan (membangun) gagasan.
Wycoff—seperti pernyataannya yang saya kutip di awal tulisan ini—secara khusus menunjukkan, dalam bukunya Menjadi Superkreatif dengan Pemetaan Pikiran, bahwa teknik “mind mapping” ini merupakan “alat” yang canggih untuk membuka pikiran.
Jadi, sebelum saya menulis bebas, saya kadang bermain-main terlebih dahulu dengan teknik pemetaan pikiran ini.
Misalnya, agar pikiran saya membuka, saya memancing pikiran saya dengan menunjukkan satu kata: kursi, bunga, atau langit. Satu kata itu kemudian saya letakkan di tengah (di pusat kertas). Lalu dari pusat yang berisi satu kata yang saya pilih itu, saya secara cepat dan spontan memancarkan garis-garis ke berbagai penjuru angin dan di setiap garis itu—di atas garis tentu saja—saya bubuhkan satu kata secara sembarang atau acak. Kegiatan ini sangat membantu saya dalam membuka pikiran saya.
Teknik “clustering” Rico hampir sama dengan teknik membuka pikirannya Wycoff. Hanya, kalau tekniknya Rico dimanfaatkan untuk mengelompokkan kata—yang merupakan simbol yang mewakili pikiran atau gagasan.
Memang agak lebih rumit. Namun, gagasan Rico ini juga amat bermanfaat bagi seorang penulis apabila si penulis tersebut mengalami kemacaten atau kebuntuan dalam menulis.
Sekali lagi, inti teknik-teknik yang dikembangkan Wycoff dan Rico ini ada pada gambar dan gerakan corat-coret yang kemudian membuat pikiran dapat mengembara ke mana-mana.
Dan sebelum menjalankan free writing, berdasarkan pengalaman saya, akan bagus jika pikiran diminta melakukan pemanasan (baca: pengembaraan) terlebih dahulu dengan mengikuti saran Wycoff dan Rico.[]
_____________
* Hernowo – pelatih senior di lembaga pelatihan InterMedia
Tak ada penulis yang tidak mengenal Hernowo, penulis dan editor handal Indonesia. Lewat bukunya yang sangat terkenal, “Mengikat Makna” lulusan Teknik Industri ITB, CEO dari Mizan Learning Center ini telah mengompori dan menginspirasi ribuan penulis. Prestasinya mencengangkan. Hanya dalam kurun waktu empat tahun mampu melahirkan 24 buku. Padahal beliau memulainya di usia 44 tahun.