Sungguh dalam hidup ini, manusia akan menjadi penuh berkah hidupnya bila pola pikir hikmah selalu digunakan dalam kehidupan keseharian. Berpikir hikmah akan menilai sesuatu kejadian dengan mencari nilai-nilai positif yang terkandung dibalik peristiwa tersebut.
Itulah hakekat dari pola pikir orang-orang cerdik pandai. Pada tataran ini, Dr. Aidh Al-Qarni mengungkapkan bahwa orang yang cerdik akan berusaha mengubah kerugian jadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh lagi pandir akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.
Banyak contoh kehidupan yang bisa jadi ibroh terkait sikap seseorang dalam menghadapi masalah hidupnya. Salah satu fragmen kehidupan Rasulullah SAW ketika diusir dari Mekah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang viral jadi buah bibir dan tatapan mata sejarah di dunia.
Sikap penuh hikmah dalam menghadapi masalah penolakan dan diusir dari Mekah itulah yang membuat Rasulullah akhirnya berhasil membangun Madinah. Seni berpikir hikmah inilah yang mesti terus dibangun dalam jiwa dan pikiran seseorang yang ingin sukses dalam menghadapi kehidupan ini.
Contoh lain yang bisa diteladani dalam menyikapi masalah dalam mengarungi kehidupan ini adalah kisah imam Ahmad bin Hanbal yang pernah dipenjara dan dihukum dera, justru dengan kondisi itu dan menyikapinya secara positif, akhirnya dia dikemudian hari menjadi imam ahlus sunnah. Begitu pun dengan kehidupan Ibnu Taimiyyah pernah dipenjara, justru dipenjara itulah dia banyak menghasilkan karya.
Bahkan banyak kisah dari para penulis terdahulu yang menghasilkan karya tulis fenomenal dalam kondisi yang dililit suatu masalah. Dengan sikap melihat sisi kebaikan dari masalah yang dihadapinya, lalu mereka itu menyikapinya dengan menghasilkan karya yang bermanfaat. Sebut misalnya, Malik bin Ar-Raib saat mengindap suatu penyakit yang mematikan, namun dia menghadapinya dengan melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair daulah Abbasyiah.
Ada juga kisa As-Sarakhsi yang pernah disekap dan dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun lamanya, tetapi di tempat itulah dia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid. Demikian pula dengan kisah Ibnul Jauzi, dia pernah diasingkan ke Bagdad, justru di sanalah dia menguasai qira’ah sab’ah. Yakni, qiraat dengan pengucapan tiap katanya melalui aliran (mazhab) para imam qiraat pada jaman Rasulullah SAW. Antara lain, Imam Nafi Al-Madani, Imam Ibnu Amir As Syami, Imam Ashim Al Kufi, Imam Hamzah Al-Kufi, Imam Abu Amr bin ‘Ala dan Imam Ibnu Katsir.
Begitulah beberapa perilaku mengubah kerugian menjadi keuntungan. Menghadapi masalah hidup dengan keindahan berpikir hikmah. Singkatnya, ketika masalah hidup itu hadir, Anda harus melihat sisi yang paling menyenangkan darinya.
Jadi, mulai saat ini bila Anda menghadapi suatu masalah, maka hadapilah hal itu dengan mengendalikan diri Anda secara maksimal. Yakni, lihatlah sisi lain masalah itu dengan penuh hikmah. Pastikan bahwa dibalik semua itu pasti ada sisi positif, kebaikan, harapan, dan pahala yang bisa didapatkan. Selamat menikmati masalah hidup dengan kemenangan biar berujung pada keuntungan.
Arda Dinata, Peneliti dan Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, www.MiqraIndonesia.com.
Arda Dinata adalah Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia. Penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di
http://www.produktifmenulis.com,
https://www.miqraindonesia.com/
Pages: 1 2
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?