Menikahlah Dalam Keikhlasan
Sungguh luar biasa, bila setiap pasangan pernikahan itu mampu memelihara perilaku niat suci pernikahannya karena bangunan rumah tangga akan menjadi kokoh. Adapun salah satu cara yang bisa kita lakukan ketika menghadapi masalah dalam perkawinan yaitu dengan mencoba selalu mengingat-ingat masa-masa awal ikrar niat suci perkawinan yang membahagiakan itu. Sebab dengan mengingat keikhlasan niat perkawinan tersebut, sesungguhnya ia menjadi titik awal motivasi dan merupakan misi kehidupan kita yang harus terus berusaha diwujudkan.
Untuk itu, tidak ada salahnya agar bangunan tatali asih dalam rumah tangga kita makin kokoh, setiap pasangan perkawinan memaknai ulang aplikasi ikhlas tersebut dalam rumah tangga. Kita hendaknya tidak melihat ikhlas semata-mata dari aspek perilaku. Sebab, ikhlas itu memiliki pemaknaan yang sangat dalam karena menyangkut motivasi dasar dan hal tersebut hanya terdapat dalam lubuk kejiwaan seseorang. Dalam kaitan dengan rumah tangga, maka hendaknya suami dan istri bertemu dalam ikatan pernikahan karena Allah. Mereka hidup bersama dalam rumah tangga, bermusyawarah, saling cinta, mendidik anak-anak, benci, rindu, sayang, bergaul, berkomunikasi, dan bercanda itu semata-mata karena Allah.
Akhirnya, menikahlah dalam keikhlasan. Sebab, keikhlasan akan melahirkan amal yang baik. Dalam Alquran surat Hud: 7, Allah berfirman: “Dia menguji siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya (ahsanu ’amala).” Terkait dengan ungkapan ahsanu ’amala, Fudha’il bin Abbas menafsirkannya sebagai amal yang paling ikhlas. Ketika ditanya tentang amal yang paling ikhlas dan benar, ia menjawab, “Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar maka amal tersebut tidak diterima; jika amal dilakukan dengan benar tetapi tidak ikhlas, ini pun tidak diterima. Amal yang diterima ialah yang ikhlas dan benar. Ikhlas adalah amal yang semata-mata ditujukan kepada Allah. Sedangkan amal yang benar adalah jika sesuai dengan kehendak-Nya.” Jadi, sudahkan rumah tangga kita ada dalam balutan amalan yang ikhlas?
Bagaimana, menurut Anda?
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.