Mereformasi Hati Nurani Menuju Ilahi - www.ArdaDinata.com
Inspirasi

Mereformasi Hati Nurani Menuju Ilahi

Menurut As-Sayyid bin Abdul Maqshud, mereformasi dan menjaga kesucian hati merupakan keharusan bagi setiap muslim. Sebab, hati adalah poros kehidupan (perilaku) seseorang. Bila hati bersemayam di atas kebenaran, maka selamatlah seluruh anggota badan dengan tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Bila hati telah taat kepada Allah, maka seluruh raga manusia akan taat kepada-Nya.

Oleh: Arda Dinata

Mengingat pentingnya reformasi hati ini, maka Ibnul Qayyim Al-Jauziah berkata, “Waspadalah kamu bila saja Allah melihatmu sedang melakukan hal-hal yang dilarang-Nya, dan waspadalah bila saja Allah melihatmu sedang meninggalkan hal-hal yang diperintahkan-Nya.”

Agar aktivitas hati nurani manusia selamat dalam perjalanan menuju Ilahi, maka hati kita harus selalu dihidupkan dan menghindari dari jeratan hawa nafsu. Berikut ini beberapa perilaku yang membangunnya.

Mengikuti Sunah Nabi Saw

Merenungkan, mengikuti dan meneladani perilaku Nabi Saw (cara beribadah, akidah berinteraksi dengan sesama, dll), tentu akan menghidupkan hati yang mati. Sehingga dengan mengkaji kembali akhlak beliau, kita akan termotivasi untuk mengikutinya.

Salah satu perilaku yang dianjurkan adalah mendengar dan menyimak ayat-ayat Alquran merupakan salah satu jalan untuk menghidupkan hati nurani.

Memaknai Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh merupakan bahasa peringatan dari Allah melalui perubahan yang terjadi pada manusia. Misalnya adanya uban adalah preposisi kematian. Bila uban telah bertebaran, itu pertanda ajal sudah menunggu di ambang pintu. Karenanya, segera hati nurani kita untuk bertobat dan kembali ke pangkuan-Nya.

Bahasa tubuh lainnya berupa curahan nikmat dalam hidup. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatwa, diantara hal yang dapat menggerakkan dan menghidupkan hati adalah memikirkan karunia dan nikmat Allah Swt.

Oleh karena itu, bagi seorang mukmin sejati tiada pintu kebaikan yang terbuka dan kesempatan yang ada, melainkan dimanfaatkannya secara maksimal untuk menabung kebaikaan bagi akhir kehidupannya kelak. Ia tidak pernah puas dan cukup dengan bekal ketaatan yang pernah diamalkannya.

BACA JUGA:  Membangun Produktifitas Muslim (2)

Banyak Berdzikir dan Berdoa

Berdzikir kepada Allah merupakan suatu usaha taqarrub dan bentuk amalan yang sangat dicintai oleh Allah Swt. Allah telah memerintahkan hamba-Nya agar senantiasa berdzikrullah sebagai upaya untuk menghidupkan sanubarinya (baca: QS. Al-Baqarah [2]: 152).

Sementara itu, keberadaan doa sesungguhnya dapat menyadarkan hati seorang hamba kepada Allah Swt. Dengan doa, orang yakin bahwa hanya Allah-lah yang kuasa memberi manfaat, menolak bahaya, serta menghidupkan dan mematikan hamba-Nya.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!