Mereformasi Hati Nurani Menuju Ilahi
Berkunjung pada Ulama dan Orang Saleh
Menjalin persaudaraan dan menggunjungi para Ulama dan orang-orang saleh membawa dampak psikologis yang besar bagi perbaikan hati dan menghidupkan moralitas seseorang. Ulama di sini adalah Ulama yang ikhlas dalam kata dan perbuatan, mengamalkan pengetahuan yang dimiliki dan zuhud serta wara’ dalam kesehariannya.
Salah satu bentuk kunjugan tersebut ialah aktif mendengarkan fatwa dan ceramah agama. Aktivitas berkunjung semacam ini, ibarat cemeti yang dapat mencambuk hati yang lalai dan bisa menjadi bekal ke alam baqa.
Menyaksikan Proses Pemakaman Jenazah
Setiap mendengar berita duka tentang kematian, seketika itu kita terhenyak dan mulai introspeksi diri. Sudah cukupkah bekal kita jika suatu saat dipanggil-Nya. Apalagi, bila kita ikut memandikan jenazah, keinginan untuk membenahi diri dan memperbanyak amal saleh kian besar.
Mendengar dan melihat langsung proses pemakaman jenazah merupakan hal-hal yang dapat menggugah dan menyadarkan hati nurani. Pikirannya melayang, jasad itu kini berselimutkan kain kafan, beralaskan tanah dan menyesakkan. Ia hanya berteman amal salehnya.
Mengingat Dosa, Surga dan Neraka
Mengingat perbuatan dosa, kita diharapkan mampu menggerakkan hati nurani untuk menjauhinya. Ibnul Qayyim menyatakan, ketahuilah, sesungguhnya sanksi dan siksa terhadap dosa-dosa itu bermacam-macam. Ada siksa di alam barzakh, di hari Mahsyar, dll. Jadi, tiada dosa yang luput dari siksa.
Adapun banyak mengingat surga membuat diri selalu memacu untuk taat kepada Allah agar dapat meraihnya kelak. Sedangkan mengingat neraka dapat menimbulkan rasa takut dan khawatir dalam diri kita sehingga berupaya mengumpulkan bekal yang banyak dan berhenti melakukan kezaliman.
Sering Meraba Derita Orang
Derita orang sakit dapat berkurang bila kita yang sehat menjenguknya. Perilaku ini selain bernilai pahala di sisi Allah, juga dapat menggerakkan hati untuk mensyukuri karunia-Nya dengan taat terhadap segala perintah Allah Swt.
Sementara itu, perilaku mengasihi orang-orang miskin dan menyantuni anak yatim piatu dengan mencukupi kebutuhannya, adalah salah satu pintu kebaikan dan dapat menggerakkan hati ke jalan Allah Swt.
Itulah beberapa pelita reformasi hati yang dapat diterapkan untuk menghidupkan dan membangunkan kembali hati nurani yang telah mati agar menyalanya kembali hati nurani menuju Ilahi. Wallahu’alam.***
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.