Takabur
Takabur adalah sikap sombong atau congkak yang muncul dari perasaan angkuh dan merasa lebih unggul daripada orang lain. Padahal. hidup yang penuh kolaborasi dan rendah hati membawa keberhasilan sejati dan kebahagiaan bersama.
Oleh: Arda Dinata
Takabur adalah sikap sombong atau congkak yang muncul dari perasaan angkuh dan merasa lebih unggul daripada orang lain. Orang yang memiliki sifat takabur biasanya menganggap rendah atau meremehkan orang lain, tidak mau menerima saran atau kritik, dan merasa dirinya lebih baik atau lebih penting daripada orang lain. Sikap takabur ini seringkali dianggap sebagai kelemahan moral karena bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan penghargaan terhadap sesama dalam banyak tradisi agama dan nilai budaya.
Dalam konteks agama Islam, takabur dianggap sebagai sikap yang merugikan dan dilarang. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Takabur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” (Muslim). Oleh karena itu, Islam mendorong umatnya untuk mempraktikkan kesederhanaan, rendah hati, dan saling menghormati untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Aditya. Aditya dikenal sebagai pemuda cerdas dan berbakat, tetapi sayangnya, kecerdasannya membuatnya terjerumus dalam sikap takabur. Ia merasa dirinya lebih unggul daripada yang lain.
Suatu hari, desa mereka dihadapkan pada musibah kekeringan yang parah. Tanaman mati, sungai kering, dan kehidupan desa menjadi sulit. Masyarakat desa berusaha bekerja sama mencari solusi, tetapi Aditya meremehkan usaha mereka, merasa bahwa ia mampu menyelesaikan masalah ini sendiri.