Catatan HarianInspirasiMotivasiRenungan Hikmah

Takabur

Melihat ketakaburan Aditya, seorang tua bijak bernama Pak Darmo datang padanya. Pak Darmo memberikan sebuah cermin kecil dan berkata, “Pemuda, pandanglah cermin ini dan renungkanlah. Takabur adalah musuh terbesar kita, karena itu menghalangi kita untuk belajar dari orang lain dan merendahkan diri kita sendiri.”

Aditya melihat cermin itu dan melihat wajahnya yang penuh dengan kesombongan. Pak Darmo melanjutkan, “Setiap tetes air di cermin ini melambangkan pengetahuan dan bantuan dari orang lain. Kau tak akan mampu mengatasi kekeringan ini sendiri. Kecerdasanmu tak cukup tanpa kerja sama dan kebersamaan.”

Aditya tersentuh oleh kata-kata Pak Darmo dan memutuskan untuk merubah sikapnya. Ia mengajak seluruh desa untuk bekerja sama, belajar dari pengalaman masing-masing, dan mencari solusi bersama. Dengan bersatu, mereka berhasil mengatasi kekeringan dan desa pun kembali hidup.

Dari perubahan Aditya, terlihat bahwa kesombongan hanya akan menghambat pertumbuhan dan kebahagiaan. Kita perlu membuka hati dan menerima kontribusi dari orang lain. Hidup yang penuh kolaborasi dan rendah hati membawa keberhasilan sejati dan kebahagiaan bersama. Bagaimana menurut Sahabat?

Arda Dinata

Penulis adalah Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA INDONESIA)

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA

Arda Dinata

*Arda Dinata, adalah Pendiri Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia dan kolomnis tetap di Sanitarian Indonesia (http://insanitarian.com). Aktivitas hariannya sebagai peneliti, sanitarian, dan penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Lingkungan, tinggal di Pangandaran.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!