Uncategorized

Apa Visi Misi Hidup Anda?

Seperti apa masa depan kita sungguh hanya bergantung pada apa keputusan kita hari ini. Syaratnya ya kita harus “belok”.

Mengapa nasib kita hari ini sama dengan kemaren? Mengapa hasil pekerjaan bulan ini kita nggak jauh beda dengan bulan kemaren? Mengapa keuangan kita masih nggak naik-naik?

Pasti kita belum “belok”! Apakah kebiasaan-kebiasaan kita masih sama dengan bulan kemaren? Apakah cara kerja kita masih sama, nggak berubah-berubah? Apakah item-item yang kita lakukan sama saja setiap hari?

Kalau ya, berarti memang kita belum “belok”.

“Bila kita ingin hasil yang berbeda, lakukanlah dengan cara yang berbeda.”

Bila kita dari bandung, sudah tahu bahwa jalan yang sedang kita tempuh adalah jalan menuju bogor, padahal kita mau ke purwakarta, ya jangan teruskan berada di jalan itu. Beloklah! Ganti arah. Masukilah jalan ke purwakarta. Kalau nggak belok, ya Anda tahu sendiri jawabannya, kemana kita akan sampai.

Bila kita tahu kebiasaan-kebiasan masa lalu kita membuat “kita hari ini” jadi begini, menjadi orang yang bahkan “kita pun membencinya” …. ya berubahlah!

Ubahlah satu atau dua kebiasaan lama kita. Pasti “diri kita di masa nanti” tidak akan sama dengan “diri kita hari ini”.

Terpengaruh komentar orang lain

Selain itu rintangan yang juga pada membatasi visi kita adalah “tekanan-tekanan” orang lain, komentar orang lain, “nasehat” orang lain atau pengalaman orang lain.

Ada satu cerita seorang ayah bersama anaknya suatu hari membawa seekor keledai ke pasar membeli makanan. Sang ayah duduk dipanggung keledai dan anaknya berjalan kaki.

Dalam perjalanan, orang-orang yang mereka lalui berkata, “Kasihan sekali anak itu. Ia harus berjalan kaki, sementara ayahnya yang bertubuh besar dan kuat enak saja mengendarai keledai.”

BACA JUGA:  Menulis Buku ala Rhenald Kasali: Memanfaatkan Waktu Kosong

Maka sang ayah turun dari punggung keledai dan menyuruh anaknya yang menunggangi. Lalu mereka berjalan beberapa saat. Tiba-tiba ada lagi orang-orang lain komentar, “Benar-benar tidak punya rasa hormat pada orang tua. Ayahnya berjalan kaki sedangkan si anak enak saja mengendarai keledai.”

Mendengar itu, lalu mereka kedua-duanya duduk di punggung keledai tadi. Setelah berjalan beberapa saat ada lagi komentar orang-orang, ” Betapa kejamnya! Dua orang sekaligus mengendarai seekor keledai”.

Maka mereka berdua pun turun dari punggung keledai itu dan berjalan bersama. Lalu diperjalanan berikutnya, orang-orang pun komentar, “Alangkah bodohnya mereka! Mereka berdua berjalan kaki, sedang keledai mereka yang sehat dan tidak membawa barang apapun tidak dipergunakan.”

Akhirnya mereka tiba terlambat di pasar. Ketika sampai disana semua orang heran melihat seorang pria dan anaknya sedang menggotong seekor keledai!

Sama halnya seperti kedua orang dan keledainya itu, kita pun bisa menjadi terlalu memperhatikan tekanan dan komentar orang lain sehingga kita lupa arah dan tujuan kita yang sebenarnya.

Urusan yang sepele serta olok-olok yang tak berarti dapat memenuhi pikiran kita sehingga tak ada lagi tempat yang tersedia untuk visi dalam benak kita. Jangan biarkan hal ini terjadi pada diri kita .

Masalah yang bertubi-tubi

Hal lain yang juga bisa membuat hidup dan visi kita terasa sempit ialah masalah-masalah yang datang bertubi-tubi pada kita. Entah itu masalah fisik kita yang cacat, keluarga kita yang berantakan, bisnis kita yang tak keruan, atau apapun juga.

Berbagai masalah itu memang begitu kuat ‘menarik’cita-cita kita melorot turun ke bawah. Disinilah bedanya orang-orang sukses dengan orang-orang gagal sebenarnya.

“Mereka punya masalah yang sama, kesulitan yang sama, tekanan dan rintangan yang datang pun sama-sama stres menghadapinya. Namun inilah bedanya, mereka yang sukses mampu mengatasi dan mengalahkannya, sedang mereka yang gagal sebaliknya. Memang mereka tak mau dan akhirnya (terbukti dengan otomatis) tak berhasil mengatasinya.”

BACA JUGA:  Senyuman Itu Kerinduan Membahagiakan

Orang-orang sukses selalu fokus pada solusi. Ia pikirkan apa dan bagaimana jalan keluar dari masalah. Sedangkan orang-orang gagal selalu terfokus pada masalahnya.

Ia pasti lebih sering berkeluh kesah pada masalahnya, menggerutu, memaki keadaan, menyalahkan situasi.

Seperti pada masa sekarang ini, begitu banyak orang yang berkeluh kesah. Sedikit sekali orang yang lebih fokus pada solusi.

Mereka yang sukses siap menerima situasi yang paling jelek sekalipun, lalu ia berpikir keras dan berjuang bagaimana menemukan solusi. Ia akan terus mencari peluang. Karena itu beranikan diri untuk terus bercita-cita tinggi.

Lindungi dan jaga impian jangan sampai terkubur oleh situasi. Tak perlu pedulikan datangnya rintangan berupa masalah, keadaan maupun kondisi yang tak diinginkan.

Sejarah membuktikan banyak orang besar yang bisa meraih sukses meski banyak masalah yang juga mereka hadapi.

Contohnya adalah Demosthenes, seorang ahli pidato terbesar pada jamannya, yang ternyata penderita penyakit gagap. Saat pertama kali pidato di depan umum, ia ditertawakan.

Namun ia memiliki visi untuk menjadi orator besar. Konon kabarnya ia sampai mau memasukkan beberapa butir kerikil ke dalam mulutnya dan berlatih pidato di tepi pantai sambil melawan kerasnya debur ombak.

Begitulah orang-orang sukses. Keadaan apapun tak mampu menahan visinya. Setiap orang memiliki masalah, beberapa diantaranya merupakan kekurangan yang terbawa sejak lahir, sedangkan yang lainnya adalah masalah-masalah yang kita ciptakan sendiri.

Apapun masalah yang dihadapi, jangan biarkan visi anda ke masa depan jadi terhalangi. Miliki visi, dan jangan lupa menuliskannya.

Gantungkan tulisan tentang visi anda itu di tempat-tempat yang sering terlihat mata anda. Ingatkan terus “otak” anda dengan visi itu. Insyallah hidup kita akan bergerak kesana.

BACA JUGA:  Sukses Membangun Sikap Positif Anak

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai mereka mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri (sikap,cara, visi, pikiran, kebiasaan, dll).” (QS. Ar Ra’d :11) ***

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

One thought on “Apa Visi Misi Hidup Anda?

  • Setuju banget Kang, semoga kita bisa memaksimalkan energi untuk mencapai visi yang sudah kita tetapkan. Aamiin…

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!