Kegiatan Utama Penanggulangan KLB DBD
Menurut Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE., selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, terdapat 5 kegiatan utama dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu promotif, preventif, surveilans epidemiologi, kuratif, dan pergerakan 3 komponen utama masyarakat.
Lebih lanjut Tjandra Yoga, menguraikan dalam laman website Balitbangkes Kemenkes.
Pertama, melakukan upaya promotif yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan luas ke masyarakat, melalui berbagai sarana media yang ada.
Kedua, upaya preventif. Diantara upaya preventif yang dapat dilakukan terdiri dari tiga bentuk, yaitu:
(1) Melakukan 3 M plus, khususnya untuk jentik. (2) Melakukan fogging, utamanya untuk nyamuk dewasa. (3) Melakukan pendekatan spesifik seperti Bioinsektisida, antara lain: Biolaras yang sedang diteliti lanjutan oleh Balitbangkes. Dasarnya adalah Bacillus thuringiensis israelensis (Bt H-14).
Upaya ketiga adalah surveilans epidemiologi. Yakni untuk memantau keadaan secara berkala dan tindakan yang dilakukan serta melihat kurva epidemiologi suatu KLB.
Keempat, upaya kuratif dalam bentuk penanganan di fasilitas pelayanan kesehatan, baik klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Untuk hal ini, menurut Tjandra Yoga, ada 3 hal penting, yaitu:
(1) diagnosis dengan kriteria klinis dan laboratoris, dapat sampai IgM dan IgG anti Dengue;
(2) identifikasi tanda kegawatan/ fase kritis;
(3) penanganan DD dan DBD secara umum;
(4) penanganan intensif pada DBD dengan tanda kegawatan (pada DBD derajat III dan IV).
Kelima, melakukan upaya penggerakan 3 komponen utama masyarakat, yaitu:
1) komitmen politik pimpinan daerah
2) peran penting tokoh lokal masyarakat
3) partisipasi aktif masyarakat luas.