Inspirasi

Kesuksesan dalam Mendidik Anak

Bersumber dari Abdullah bin Zaid r.a., ia berkata, “Kami sedang berada di dekat Abdullah bin Masud r.a., ketika mendadak seorang puteranya datang menghampirinya dengan mengenakan baju dari sutera. Abdullah bin Masud bertanya, ‘Siapa yang memakaikan pakaian ini kepadamu?’ Anak itu menjawab, ‘Ibuku.’ Abdullah bin Masud lalu menanggalkannya seraya berkata, ‘Katakan pada ibumu supaya ia memakai pakaian yang selain ini.’”

Haram hukumnya bagi orangtua, baik anak laki-laki maupun perempuan, memakaikan sesuatu yang tidak halal. Bersumber dari Zaid bin Arqam dan Wailah bin Al Asqa r.a., sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Emas dan sutera itu halal bagi umatku yang wanita, dan haram bagi umatku yang laki-laki.” (HR. Ath-Thabarani, Abu Dawud, An Nasa’I dan yang lain).

Keempat, membangun aktivitas belajar.

Rasulullah SAW bersabda, “Hak anak atas ayahnya ialah diajari menulis, berenang dan memberinya rezeki dari yang halal saja.” (HR. Al-Baihaqi). Sementara itu, kata Al-Qabisi, “Barangsiapa yang ingin diberi oleh Allah keturunan yang bisa menjadi buah hatinya, maka janganlah ia bersikap kikir mengeluarkan biaya untuk anaknya yang belajar Alquran. Seorang ayah yang tidak segan-segan mengeluarkan uang demi membiayai anaknya yang tengah belajar Alquran, insya Allah ia termasuk orang-orang yang senang berlomba berbuat kebajikan. Dan seorang ayah yang mau mengajar dan mendidik anaknya dengan sebaik mungkin, itu berarti ia telah melakukan suatu amal yang pahalanya diharapkan bisa berlipat ganda.”

Kelima, membangun persahabatan orangtua terhadap anak.

Rasulullah SAW bersabda, “Perhatikanlah anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan baik.” (HR. Ibnu Majah). Hadis ini mengajarkan agar orangtua untuk selalu bersahabat dengan anak, mengawasi, memperhatikan, dan mendidik mereka sebaik mungkin. Rasulullah memberi petunjuk dalam sabdanya, “Barangsiapa punya anak kecil hendaklah ia perlakukan secara proposional.” (HR. Ibnu Askair). Artinya, orangtua dalam mendidik anaknya harus diperlakukan sesuai dengan derajat kekanak-kanakannya. Jadi, anak harus diajak bicara dengan lemah lembut, diperlakukan dengan rasa penuh cinta kasih, diusahakan agar hatinya gembira, didekati, diajak bermain dan bersenda gurau, serta akal dan hatinya diisi dengan harapan maupun keceriaan.

Keenam, membiasakan meminta izin.

Di antara adab yang patut dibiasakan oleh anak-anak ialah meminta izin atau permisi. Ishak Al-Ghazari berkata, “Aku pernah bertanya kepada Al-Auza’i, apa batasan anak kecil yang diharuskan minta izin terlebih dahulu?” Ia menjawab, “Kalau ia sudah berumur empat tahun. pada usia ini, ia tidak boleh menemui wanita tanpa izin terlebih dahulu.” Dan menurut Az-Zuhri, “Seseorang yang menemui ibunya harus minta izin terlebih dahulu.” Kata Al-Qurthubi, “Meskipun belum baligh, Anas bin Malik sudah biasa meminta izin kepada Rasulullah SAW jika hendak menemui isteri-isteri beliau. Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat terhadap anak-anak dan budak-budak mereka.”

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!