Motivasi

Kiat Menuju Muslim Berkualitas

Untuk itu, manusia berkualitas, hendaknya mempunyai program setiap hari harus melakukan silaturahmi dengan berbagai orang, kelompok, dan kalangan. Bisa dengan kaum terpelajar, pengusaha, bahkan tukang becak sekalipun. Mengapa ini perlu dilakukan? Karena, dari kegiatan silaturahmi seperti itulah, kita memperoleh hikmah dari setiap pertemuan yang dapat membangkitkan inspirasi atau menangkap sisi lain dari suatu kehidupan. Hal ini, tentu diperlukan untuk melejitkan potensi kualitas diri kita.

4. Memiliki kejernihan berpikir.

Berbicara masalah manusia berkualitas, ternyata harus kita sadari adalah tidaklah cukup bila hanya unggul di dunia saja, tetapi juga harus di dunia dan akherat. Inilah formula yang perlu diagendakan untuk membangunnya oleh setiap muslim melalui potensi akal dan pikirnya.

Di sinilah, kelihatannya untuk menjadi seorang manusia unggul, yang terpenting adalah harus mempunyai kejernihan berpikir. Orang seperti ini, diawali dari ketentraman hatinya. Allah SWT dalam QS. Ar Ra’dan: 28, menyebutkan, “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”

Dengan kata lain, siapapun yang ingin mendapatkan kemampuan menggali potensi dirinya, sehingga ia sanggup menguasai diri dan sanggup berpikir serta bertindak jernih, kunci utamanya adalah memiliki keahlian berdzikir kepada Allah. Tapi filter ini, sungguh berbahaya karena orang yang unggul tanpa ingat kepada Allah, niscaya keunggulannya akan menjadi alat kebinasaan dan kehinaan baik bagi dirinya, orang lain dan lingkungannya.

5. Memiliki keunggulan dzikir kepada Allah.

Keunggulan dalam bidang harta, gelar, pangkat, jabatan, dll. tidak akan pernah membuat hati kita menjadi tenang. Betapa banyak orang menjadi hina dan sengsara karena soal duniawi seperti itu. Maka, kalau kita ingin berkualitas dan unggul di dunia dan akherat adalah kita harus mempunyai keunggulan dzikir kepada Allah, sehingga kehidupan kita berada dalam kententraman.

Allah SWT berfirman, “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. AlJumu’ah: 62). Mengapa hal ini perlu kita lakukan? Karena, Allah akan selalu ingat kepada orang yang mengingat nama-Nya. Kalau kita selalu menjaga dzikir ini, sedangkan Dialah yang menguasai kita, mengetahui mana yang terbaik bagi kita, dan yang menyusun bakat pada diri kita, maka apa sulitnya bagi Allah untuk menuntun hidup kita menjadi berkualitas dan unggul?

6. Memiliki karya yang unggul.

Umat muslim hendaknya tidak hanya bisa berdzikir, berbicara, membuat konsep, tetapi haruslah mengaktualkan ikhtiar atau menghasilkan karya yang berkualitas dan unggul.
Untuk itu, kalu kita ingin unggul, maka kita harus mulai merintis dan membiasakan untuk menghasilkan karya dan keunggulan pribadi yang membuat kita mempunyai harga dalam kehidupan ini. Ingatlah bahwa Allah SWT menyukai umat yang mulai banyak berdakwah dengan karya nyata.

Akhirnya, menjadi muslim berkualitas harus didasarkan pada kehebatan berdzikir kepada Allah, yang membuat kita tenang, terpelihara dan tentram. Sedangkan keunggulan berpikir membuat langkah strategis dan jitu. Dan keunggulan karya nyata membuat potensi harga diri menjadi terangkat. Waallahu’alam.***

Arda Dinata, pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!