Merancang Anti Virus yang Efektif
3. Cedera sel dan penyakit klinik. Dengan terjadinya perusakan sel yang terinfeksi oleh virus, maka akan terjadi perubahan fisiologis pada jaringan sasaran. Beberapa jaringan, seperti epitel usus, dapat secara cepat beregenerasi dan bertahan lebih baik daripada organ lain. Beberapa efek fisiologis dapat timbul dari kerusakan nonletal fungsi khusus sel-sel, seperti hilangnya produksi hormon.
Adanya penyakit klinik infeksi virus merupakan akibat dari kejadian yang kompleks dan banyak faktor yang menentukan derajat penyakit itu tidak diketahui. Penyakit klinik ini adalah petunjuk infeksi virus yang kurang peka. Dalam arti lain, infeksi virus tanpa gejala itu sangat biasa.
4. Penyembuhan dari infeksi. Inang bisa menjadi mati atau sembuh dari infeksi virus. Mekanisme penyembuhan melibatkan imunitas humoral atau dengan perantaraan sel, interferon dan limfokin lain. Atau bisa juga oleh kemungkinan faktor pertahanan lain dari inang. Pada infeksi akut, penyembuhan dihubungkan dengan hilangnya virus. Namun, ada saat-saat tertentu inang tetap terinfeksi virus secara persisten.
5. Pelepasan virus. Stadium akhir dari patogenesis adalah pelepasan virus yang infeksius ke lingkungan. Tindakan ini adalah langkah yang diperlukan untuk tetap menjaga infeksi virus dalam populasi inang. Pelepasan biasanya terjadi dari permukaan tubuh tempat virus masuk.
Akhirnya, dengan memahami pengertian akan patogenesis virus pada tingkat molekuler, maka hal ini dapat dijadikan dalam menentukan startegi anti virus yang benar-benar efektif dan bersifat khusus. Semoga!***
Arda Dinata, praktisi kesehatan, pengusaha inspirasi dan motivator di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.
Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.