Uncategorized

Wirausahawan, Jadilah Seorang Achiever!

4. Etos kerja kuat. Kita harus selalu belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain. Kita melihat, bagaimana orang-orang Singapura begitu maju dan “kaya raya”, padahal kekayaan alamnya tidak sekaya negeri Indonesia. Kunci utamanya, ia memiliki etos kerja yang kuat. Orang-orang Singapura mempunyai prinsip, “Singapura adalah negaraku, tapi dunia adalah pasarku.” Atas dasar ini, Singapura walaupun negaranya kecil, tapi ia termasuk negara kaya. Ia tidak memikirkan batas-batas teritorial lagi untuk memasarkan hasil karyanya (baca: lebih-lebih sekarang di era globalisasi). Pertanyaannya, mau atau tidak kita meniru bangsa Singapuran dalam melakukan wirausha itu?

5. Visi intuitif. Kalau kita ingin menjadi seorang achiever, maka syarat ini harus telah ada dalam pola pikirnya. Wawasan dan pola pikir kita harus sudah terlatih berpikir jauh ke depan. Bagaimana dan apa yang akan dilakukan oleh kita satu tahun atau lima tahun ke depan. Hal ini, tentu harus sudah tergambar dalam benak seorang wirausahawan.

6. Ada keinginan kuat menjadi trampil (konstan ritualiting). Ketrampilan ini merupakan salah satu syarat untuk menjadi profesional. Seorang achiever harus selalu berusaha menjadi trampil. Trampil di sini, tentu dikaitkan dengan bidang usaha yang akan dan atau yang sedang kita geluti saat ini. Bukankah, hanya orang-orang yang trampil dan profesionallah yang akan mampu meraih peluang di era globalisasi dewasa ini.

7. Menerapkan prinsip-prinsip pergaulan (human relation). Almarhum Panglima Jenderal Sudirman, pernah berpesan, “Kalau kita ingin menang, maka susunlah kekuatan. Kunci kekuatan itu ialah persatuan dan kesatuan. Langkah mencapai persatuan dan kesatuan, tidak lain kita harus sebarkan sayap ukhuwah atau silaturahmi sesama manusia.” Makna dari pesan ini, tentu perlu kita tanamkan dalam kalbu, karena kekuatannya begitu luar biasa dalam mencapai sukses. Jadi, inti dari kemenangan adalah ukhuwah, silaturahmi, human relation sesama manusia. Dan yang terpenting dalam melakukan hubungan atau pergaulan itu adalah hendaknya selalu diniatkan secara ikhlas mengharap ridha-Nya. 

8. Berpikir positif (positif thingking). Berpikir positif, berarti berhenti menyalahkan orang lain dan selalu mawas diri. Selain itu, kita juga hendaknya berusaha menghilangkan sifat menuntut, membandingkan dan mengeluh pada diri sendiri dan orang lain. Lebih dari itu, mereka yang berpikir positif ini akan memperlihatkan sikap berani mengambil hikmah dari setiap kejadian.

9. Berpikir besar (back thingking). Kalau kita ingin menjadi “besar,” maka paling tidak pertama-tama yang ada dari sekarang adalah kita harus bersikap seperti orang-orang besar (baca: orang-orang sukses). Demikian pula halnya bila kita ingin sukses, maka sikap kita harus dapat mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh orang-orang sukses tersebut.

10. Antusias. Seorang achiever adalah orang-orang yang memiliki antusiasme tinggi dalam mewujudkan cita-citanya. Bisnis itu bukan merupakan pertarungan orang-orang kaya, pandai, memiliki kedudukan, dll. semata-mata. Tapi lebih dari itu, ia adalah orang-orang antusias. Sehingga untuk mencapai perilaku antusias, maka kita hendaknya selalu bertindak antusias dan insya Allah anda akan menjadi antusias. Langkah selanjutnya, adalah gumuli pekerjaan anda itu, pelajari, tekuni, hidupi, dapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan akhirnya tanpa sadar anda akan menjadi antusias.

Akhirnya dalam menggapai menjadi seorang wirausahawan yang sukses, syaratnya kita terlebih dahulu harus membangun dalam diri kita berupa sifat-sifat seperti yang telah dimiliki oleh seorang achiever di atas. Dengan diraihnya predikat pribadi seorang achiever dan berdoa terhadap Sang pemilik kesuksesan itu sendiri, yaitu Allah SWT, maka insya Allah predikat wirausahawan sukses dapat kita gapai. Wallahu’alam. (Bdg, 10/7/02)***

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!