Membangkitkan Nilai Keimanan Seseorang - www.ArdaDinata.com
InspirasiOpini

Membangkitkan Nilai Keimanan Seseorang

Hadits Rasulullah Saw. menyebutkan, “Iman itu naik dan turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan Laailahaillallah.”

Oleh: Arda Dinata

Iman yang bersemayam dalam diri manusia merupakan salah satu nikmat Allah yang paling berharga bagi hidup manusia, setelahnya nikmat hidup. Dan kebanyakan orang sering mengatakan iman itu sebagai nikmat Allah tertinggi nilainya.

Ketinggian dari nilai iman ini, tentu banyak tantangan untuk mempertahankannya dalam kehidupan manusia. Lebih-lebih saat ini, berbagai serbuan media dan informasi banyak yang dapat melemahkan kekuatan iman seseorang. Artinya derajat dan tingkatan iman setiap orang berbeda-beda. Jelasnya, fluktuasi iman seseorang itu akan terjadi setiap saat.  

Di sini, kita harusnya sadar betul, kalau keimanan itu bisa bertambah dan berkurang, turun naik. Hadits Rasulullah Saw. menyebutkan, “Iman itu naik dan turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan Laailahaillallah.” Informasi ini patut kita catat betul dalam rangka menjaga kondisi keimanan kita. Hal ini didasarkan karena jalan menuju iman tidak lain adalah pertama, kita harus memahami betul akan pandangan hidup Tauhid. Kedua, realitaskan sikap hidup kita secara proposional. Yakni sikap kita terhadap Allah —sebagai hamba-Nya (QS. 51: 56); terhadap manusia —bermu’amalah (QS. 3: 112, 49: 13); dan terhadap alam  —sebagai khalifah (QS. 2: 30, 4: 36, 3: 112). Ketiga, iman itu dasar segala amal (QS. 16: 97, 18: 103-105, 24: 39). Jadi, pokok untuk memperbaharui iman itu ialah dengan Laailahaillallah. 

Makna Laailahaillallah, diartikan sebagai tidak ada pencipta kecuali Allah (QS. 2: 21), tidak ada pemberi rezki kecuali Allah (QS. 2: 22), tidak ada pemilik kecuali Allah (QS. 3: 26-27), tidak ada yang berhak membuat hukum kecuali Allah (QS. 5: 44-50, 7: 54), tidak ada yang boleh diibadati kecuali Allah (QS. 51: 56), dan tidak ada tujuan kecuali Allah (QS. 94: 8). 

BACA JUGA:  Jangan Hidup Dalam Keraguan dan Rasa Takut

Untuk mencapai kondisi iman yang relatif stabil itu, memang bukan sesuatu yang mudah. Walau demikian, bagi Allah tentu tidak ada yang tidak mungkin, kalau cinta-Nya telah bersemayam pada diri kita. Setidaknya ada empat usaha yang dapat membangkitkan nilai keimanan seseorang menjadi terarah.  

Pertama, melakukan tadabbur quran. Allah dalam Alqur’an menyebutkan apakah mereka merenungkan Quran? (QS. 4: 82). Lalu, Allah juga berfirman (yang artinya) : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-qur’an ataukah hati mereka terkunci.” (QS. 47: 24). Dari perilaku tadabbur quran ini, maka pikiran kita akan selalu merenungkan, mengkaji dan mengaplikasikan isinya, sehingga iman kita terhadap-Nya akan selalu terkontrol pada ketentuan-Nya. 

Kedua, melakukan tafakur alam. Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 190-191, yang artinya: “Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah ketika berdiri, duduk dan waktu berbaring; dan mereka memikirkan kejadian langit dan bumi, (sambil berkata): Ya Tuhan kami, bukanlah Engkau jadikan ini dengan percuma (sia-sia), Mahasuci Engkau, maka peliharakanlah kami dari siksa neraka.” 

admin

www.ArdaDinata.com adalah blog catatan dari seorang penulis merdeka, Arda Dinata yang dikelola secara profesional oleh Arda Publishing House.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!